Perpecahan Koalisi Ciptakan Krisis Politik Baru di Malaysia
9 Juli 2021
Malaysia terseret ke dalam krisis politik baru usai UMNO menarik dukungan terhadap Perdana Menteri Muhyiddin Yassin. Tanpa mayoritas di parlemen, pemerintah diyakini akan terpaksa menggelar pemilihan umum.
Iklan
Usai keluar dari koalisi pemerintah, United Malays National Organisation (UMNO) mendesak PM Muhyiddin Yassin untuk mengundurkan diri dan membuka jalan bagi pemimpin baru.
Sikap tersebut kini dikhawatirkan bakal mempercepat kejatuhan pemerintah di Kuala Lumpur. Namun mengingat wabah corona yang sedang bereskalasi, penyelenggaraan pemilihan umum diyakini belum akan menjadi prioritas utama.
Muhyiddin mengambilalih kekuasaan pada Maret 2000 tanpa melalui pemilu. Nasibnya berbalik arah ketika pemerintahan reformis pemenang pemilu 2018 jatuh akibat kisruh internal. Partainya, Bersatu, lalu menjalin koalisi dengan UMNO untuk membentuk pemerintahan baru berbekal mayoritas tipis di parlemen.
Ketua Umum UMNO, Ahmad Zahid Hamidi, mengatakan pemerintahan Muhyiddin gagal menanggulangi dampak pandemi corona. Dia mengklaim kebijakan yang inkonsisten dan pembatasan sosial setengah hati semakin memperparah kondisi ekonomi.
Zahid mendesak Muhyiddin mengundurkan diri, dan membiarkan tokoh lain mengambilalih posisinya hingga pandemi menyusut dan pemilihan umum bisa diselenggarakan.
"Pengunduran dirinya penting untuk memungkinkan pembentukan pemerintah baru yang stabil dan mengemban mandat mayoritas,” kata dia seusai pertemuan Dewan Agung UMNO di Kuala Lumpur.
Malaysia Tegas Kirim Balik Sampah Plastik ke Negara Maju
01:12
Kisruh UMNO dan Partai Bersatu
Muhyiddin sempat berusaha membujuk rekan koalisinya itu untuk bertahan. Hanya beberapa jam sebelum pertemuan Dewan Agung, dia melantik kader UMNO, Menteri Pertahanan Ismail Sabri, sebagai wakil perdana menteri. Adapun kader lain, Menteri Luar Negeri Hishamuddin Hussein akan diangkat sebagai menteri senior.
Iklan
Namun pendekatannya itu tidak digubris.
Analis menilai Muhyiddin berusaha memecah UMNO dengan menominasikan kader UMNO di barisan kedua ke dalam kabinetnya. Media-media lokal mengabarkan, Ismail saat ini memimpin oposisi terhadap rencana Zahid keluar dari koalisi dengan Partai Bersatu.
"Perjanjian politik selama 17 bulan itu kini berakhir. Ada perang terbuka di tubuh UMNO dan kita memiliki pemerintahan yang terlalu lemah dan berusaha bertahan di kekuasaan,” kata Bridget Welsh dari University of Nottingham Malaysia.
Saat ini tidak satu pun koalisi di parlemen mampu menggalang mayoritas. Peluang pemimpin oposisi, Anwar Ibrahim, tetap tipis menyusul penolakan UMNO untuk mendukung pencalonannya.
Siapa Sultan Muhammad V, Raja Malaysia yang Turun Tahta?
Untuk pertama kalinya, raja Malaysia turun tahta sebelum masa tugasnya berakhir. Pengunduran dirinya dikaitkan dengan pernikahannya dengan model Rusia. Siapa Sultan Muhammad V, raja termuda dalam sejarah Malaysia itu?
Foto: Getty Images/M. Rasfan
Raja Malaysia termuda
Lahir pada tanggal 6 Oktober 1969 di Kota Bharu, Kelantan, dengan nama lengkap Tengku Muhammad Faris Petra. Ia merupakan anak pertama dari empat bersaudara pasangan Tengku Ismail Petra dan Tengku Anis. Dilantik tanggal 13 Desember 2016 pada usia 47 tahun sebagai Raja Malaysia, menjadikannya sebagai Raja Termuda sepanjang sejarah Negeri Jiran. Ia tercatat sebagai Raja Malaysia ke-15.
Foto: picture-alliance/dpa/F.Ismail
Mengenyam pendidikan di Jerman
Sultan Muhammad V dikenal akan minatnya yang mendalam terhadap bidang akademik. Ia menempuh pendidikan di Oakham School Ruthland hingga tahun 1989. Kemudian ia melanjutkan pendidikan kajian diplomatik di St. Cross College dan kajian Islam di Oxford Centre hingga tahun 1991. Ia juga pernah menimba ilmu di Deutsche Stiftung Internationale Entwicklung, Berlin dan European Business School, London.
Foto: Colourbox/Anshar
Tidak memiliki pendamping
Sultan Muhammad V juga tercatat sebagai raja pertama Malaysia yang dilantik tanpa pendamping yang biasa disebut Raha Permaisuri Agong. Pada tanggal 15 November 2004 ia menikahi Tengku Zubaidah binti Tengku Norudin, bangsawan asal Thailand. Namun pernikahan mereka harus kandas pada tahun 2008.
Foto: Getty Images/Y. Mok
Pecinta olahraga ekstrem
Olahraga ekstrem seperti balapan offroad, memanah, berkuda, golf, dan bowling adalah sederet kegemaran Sultan Muhammad V. Ia bahkan diketahui memelihara tiga ekor singa serta membangun ´Taman Safari Mini´ di kediamannya. Selain sebagai raja, ia juga menyandang jabatan sebagai Pemerintah Tertinggi Angkatan Tentera Malaysia, sehingga ia dikenal aktif berperan serta dalam misi keselamatan.
Foto: KNA
Nikahi Miss Moscow
6 Januari 2019, untuk pertama kalinya dalam sejarah Malaysia, Yang Dipertuankan Agong turun tahta sebelum masa tugasnya berakhir. Hal ini diiringi kontorversi sebab selama dua bulan terakhir, ia cuti dengan alasan kesehatan. Belakangan diketahui Sultan Muhammad V menikahi Oksana Voevodina, Miss Moscow 2015 pada tanggal 22 November 2018 di Barvikha, daerah yang dihuni kaum elite Rusia di Moskow.
Foto: Twitter/Nursafhia
Spekulasi
Sejak Malaysia merdeka dari Inggris tahun 1957, belum pernah seorang raja turun tahta sebelum periodenya berakhir. Desas desus yang beredar, penyebab mundurnya Sultan Muhammad V adalah akibat kontroversi pernikahannya. Namun, pihak istana tidak menjelaskan secara resmi alasan Yang Dipertuan Agong ke-15 mundur dan kembali ke Kelantan. Jabatan sultan di Malaysia berfungsi untuk tujuan seremoni.
Foto: Getty Images/M. Rasfan
Siapa berikutnya?
Selama dua tahun menjabat, Sultan Muhammad V kerap serukan pesan "persatuan" dan "toleransi". Ia meninggalkan kesan karena minta agar gajinya dipotong demi bantu membayar utang Malaysia. Ia juga rajin mengunjungi warga di perkampungan. Jabatan raja di Malaysia dipilih untuk masa jabatan lima tahun oleh Penjaga Segel Penguasa dengan persetujuan 9 negara bagian. Ed:rap/ts (dari berbagai sumber).
Foto: picture-alliance/dpa/F. Hadziq
7 foto1 | 7
Januari silam sang perdana menteri menerbitkan dekrit darurat yang sekaligus membekukan parlemen. Langkah itu diduga diambil untuk melindungi pemerintah dari gejolak politik di lembaga legislatif itu.
Setelah mendapat tekanan, termasuk dari kerajaan, Muhyiddin akhirnya bersedia mempercepat pembukaan parlemen pada 26 Juli mendatang, sebelum berakhirnya masa darurat pada 1 Agustus.