1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Konflik

Serangan AS di Baghdad Tewaskan Komandan Garda Revolusi Iran

3 Januari 2020

Pejabat tinggi militer Iran, Jenderal Qassem Soleimani, terbunuh dalam serangan udara AS di Baghdad terhadap mobil yang ditumpanginya. Tewasnya komandan Garda Revolusi Iran itu dibenarkan oleh Iran dan milisi Irak.

Irak Bagdad Airport Luftschlag US-Streitkräfte auf General Qassem Soleimani
Foto: AFP/Iraqi Military

Kementerian Pertahanan AS, Pentagon, hari Jumat (2/1) mengkonfirmasi serangan udara yang dilakukan di Bagdad yang menewaskan Komandan Garda Revolusi Iran, Jenderal Qassem Soleimani.

Televisi pemerintah Iran juga memberikan konfirmasi perihal kematian petinggi militernya, Jenderal Qassem Soleimani. Komandan Pasukan Elit Garda Revolusi Iran al-Quds yang disegani itu tewas bersama Abu Mahdi al-Muhandis, wakil komandan kelompok milisi Irak Hashd Shaabi, yang terlibat dalam penyerbuan ke Kedutaan Besar AS di Baghdad awal minggu ini. Situs internet Garda Revolusi Iran juga mengumumkan kematian komandan pasukan elitnya.

Departemen Pertahanan AS dalam sebuah pernyataan menyebutkan: "Atas instruksi presiden, militer AS telah mengambil tindakan tegas untuk melindungi personil AS di luar negeri dengan membunuh Qassem Soleimani."

"Serangan ini bertujuan untuk mencegah rencana serangan dari Iran di masa depan," tambah pernyataan Pentagon tsb.

Milisi Hashd Shaabi di Irak juga membenarkan kematian salah satu petingginya bersama Qassem Soleimani.

Jenderal Qssem Soleimani (tengah), orang kuat di Iran yang disegani.Foto: picture-alliance/AP Photo/Office of the Iranian Supreme Leader

"Wakil komandan Hashd, Abu Mahdi al-Muhandis, dan komandan Pasukan Quds, Qassem Soleimani, tewas dalam serangan AS yang menargetkan mobil mereka di jalanan kawasan Bandara Internasional Baghdad," demikian Hashd Shaabi dalam sebuah pernyataan yang dirilis Jumat pagi.

Hashd Shaabi mulanya hanya mengumumkan bahwa lima anggotanya dan dua "tamu" tewas dalam serangan udara terhadap kendaraan mereka di areal Bandara Internasional Baghdad.

Eskalasi konflik regional

Sebagai komandan pasukan elit al-Quds, Jenderal Qassem Soleimani adalah salah satu orang kuat di Iran dan bertanggung jawab atas berbagai operasi militer Iran di Irak, Lebanon, Suriah dan Yaman. Sementara Al-Muhandis adalah komandan Kaitab Hezbollah, sayap militer kelompok milisi Irak yang didukung Iran.

Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif menyebut serangan hari Jumat sebagai "eskalasi yang berbahaya dan bodoh."

Serangan di Bandara Internasional Baghdad

Serangan itu terjadi dekat aula kargo udara Bandara Internasional Baghdad, lapor Security Media Cell yang dikelola militer Irak dalam sebuah pernyataan.

Security Media Cell Pusat juga merilis gambar kendaraan terbakar, tanpa memberikan informasi lebih lanjut (foto artikel). Pernyataan itu menyebutkan, sebelumnya terdengar ledakan keras di dekat bandara.

Ratusan pendukung kelompok militan Kaitab Hezbollah hari Selasa (31/12) menyerbu kompleks Kedutaan Besar AS di Baghad, yang terletak di area keamanan "Zona Hijau" yang biasanya dijaga ketat.

Mereka memrotes serangan roket AS ke markas milisi Kataib Hezbollah di Iirak dan Suriah hari Minggu (29/12) yang menewaskan 25 orang anggotanya. Para demonstran berhasil membobol gerbang dan membakar lobby, namun gagal masuk ke gedung kedutaan besar yang dijaga marinir AS.

Militer AS kemudian mengerahkan unit tanggap cepat marinir untuk memperkuat penjagaan di kedutaan besarnya. Selain itu, sekitar 750 pasukan tambahan dikirim ke kawasan untuk mengantisipasi situasi.

hp/as (rtr, afp, ap)