Perusahaan AS rajin berinvestasi di Eropa karena menikmati keringanan pajak. Tapi Uni Eropa menilai pajak yang dibayarkan Apple terlalu rendah. Raksasa komputer AS itu diminta membayar tunggakan 192 trilyun Rupiah
Iklan
Surga pajak di Eropa perlahan mulai surut.
Komisi Eropa memvonis Apple untuk membayar tunggakan pajak senilai 14,5 milyar Dollar AS atau 192 trilyun Rupiah kepada Irlandia. Keputusan tersebut berdasar pada larangan bantuan atau subsidi langsung dari negara terhadap perusahaan.
Apple dan pemerintah Irlandia mengajukan banding atas putusan tersebut. Raksasa komputer asal Cupertino, AS, itu dinilai menunggak pembayaran pajak sejak tahun 2003. Irlandia yang khawatir kehilangan investasi menolak keputusan Komisi Eropa.
"Tidak ada alasan ekonomi untuk keputusan ini," tukas Menteri Keuangan Irlandia, Michael Noonan. "Mereka tidak berwenang dalam urusan pajak dan berusaha mempengaruhi kebijakan pajak di negara anggota."
Apple yang mengantongi kekayaan senilai 233 milyar Dollar AS menolak dengan dalih besaran nilai pajak harus ditentukan berdasarkan lokasi di mana nilai sebuah produk diciptakan, dalam hal ini di Kalifornia, Amerika Serikat.
Amazon dan McDonald Dibidik
Apple menggunakan cabangnya di Irlandia sebagai operator bisnis, sementara kantor pusat di Kalifornia sebagai wadah pengembangan produk. Dengan cara itu Apple Irlandia meraup keuntungan senilai 22 milyar Dollar AS, 2011 silam, dan cuma perlu membayar 2 milyar Dollar AS ke kantor pusat di Amerika.
Namun pemerintah Irlandia sepakat untuk menerima nilai pajak sebesar 50 juta Euro saja. Artinya Apple cuma membayar kurang dari 1% pajak kepada Irlandia yang sebenarnya memberlakukan nilai pajak sebesar 12,5% kepada perusahaan.
Apple bukan satu-satunya perusahaan AS yang dibidik Komisi Eropa. Starbucks Corp misalnya diperintahkan membayar tunggakan pajak senilai 33 juta Dollar AS kepada Belanda. Sementara Amazon.com dan McDonald juga sedang diperiksa.
Apple mewanti-wanti keputusan Komisi Eropa bisa mengubah lanskap investasi di Eropa. Perusahaan bentukan Steve Jobs itu mengklaim bertanggungjawab atas 1,5 juta lapangan kerja di seluruh Eropa.
Perusahaan Yang Dominasi Ekonomi Dunia
Apple, Alphabet, Amazon, Facebook, Microsoft - perusahaan AS dominasi bursa internasional dengan saham yang bernilai paling tinggi. Handelsblatt merilis: jika dijumlah, kekayaan 100 perusahaan mencapai 14 trilyun Dolar.
Apple mengokohkan posisi sebagai perusahaan bernilai paling tinggi sedunia. Nilai sahamnya naik 1000 persen dalam kurun 10 tahun. Nilai bursanya mencapai 550 milyar Dolar. Perusahaan yang bermarkas di Cupertino ini terutama meraup pendapatan dari penjualan iPhone.
Foto: picture-alliance/dpa
Alphabet
Alphabet perusahaan payung Google tempati posisi 2, naik tiga tingkat dari 2014. Nilai bursanya sekitar 474 milyar Dolar. Pendapatan diraup selain lewat mesin pencari Google juga dari platform video YouTube dan sistem operasi Android.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Kerkmann
Microsoft
Perusahaan perangkat lunak terbesar sedunia ini menyusul di posisi 3 turun satu tingkat dibanding tahun silam. Dominasi digital masih tetap dipegang perusahaan milik Bill Gates ini. Anak-anak generasi digital menunjukan tetap mendominasi tiga posisi pemuncak penguasa ekonomi Dunia.
Foto: Getty Images/AFP/T. Schwarz
Exxon Mobil
Perusahaan konvensional juga masih mendominasi bursa internasional. Peusahaan minyak Exxon Mobil misalnya masih bercokol di posisi 5. Nilai bursanya sekitar 340 milyar Dolar. Juga perusahan konvensional General Electric (8), Johnson & Johnson (9) serta Wells Fargo (10) masih mendominasi posisi 10 besar.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Nelson
Amazon
Supermarket online ini meroket ke posisi enam dari ranking ke 42 tahun 2014. Pendiri Amazon Jeff Bezos boleh bangga dengan prestasi perusahannya yang terus naik ke posisi 10 besar.
Foto: picture-alliance/dpa
Facebook
Perusahaan media sosial ini juga tembus 10 besar, dengan mengukuhkan diri di posisi 7. Suksesnya didukung akuisisi Instagram dan WhatsApp hingga bisa meraih 1,7 milyar users di seluruh Dunia. Nilai bursa Facebook mencapai 270 milyar Dolar.
Foto: picture-alliance/dpa
Perusahaan Jerman Melorot
Posisi perusahaan Jerman melorot tajam. Perusahaan farmasi dan kimia Bayer dengan nilai Bursa 96 milyar Dolar hanya berada di posisi 57. Dalam peringkat 100 perusahaan termahal 5 perusahaan Jerman lainnya masih bertahan, masing-masing SAP (73), Daimler (83), Siemens (88), Deutsche Telekom (92) dan Allianz (95).
Foto: Bayer AG
Ekonomi Dunia di Tangan Pengusaha
Nilai 100 perusahaan bernilai bursa paling tinggi sedunia pada 2015 terus melambung. Harian ekonomi Handelsblatt dan perating Ernst & Young menaksir jumlahnya mencapai 14 trilyun Dolar. Kekayaannya setara dengan kekuatan ekonomi Jerman, Perancis, Inggris, Kanada, India dan Indonesia digabung bersama.