Komite Kongres AS Akhirnya Ungkap Laporan 'Konspirasi' Trump
23 Desember 2022
Laporan akhir Komite Penyelidik Kerusuhan Capitol AS menegaskan bahwa Donald Trump secara kriminal terlibat dalam berbagai "konspirasi" untuk membatalkan hasil pemilu 2020 dan tindakan lainnya.
Iklan
Laporan setebal 845 halaman yang dirilis pada hari Kamis (22/12) dilakukan setelah Komite Penyelidik Kerusuhan Capitol AS mewawancarai lebih dari 1.000 saksi, mengadakan 10 kali dengar pendapat, dan memperoleh jutaan halaman dokumen.
Para saksi merupakan pembantu terdekat mantan Presiden Donald Trump hingga sejumlah penegak hukum, termasuk beberapa pelaku kerusuhan itu sendiri. Di antara mereka ada yang merincikan tindakan Trump dalam minggu-minggu menjelang pemberontakan dan bagaimana desakannya untuk membatalkan kekalahan dalam pemilu 2020 secara langsung, serta memengaruhi mereka yang secara brutal mendorong polisi dan mendobrak jendela dan pintu Gedung Capitol pada 6 Januari 2021.
Penyebab utamanya adalah "satu orang”, kata laporan itu: Trump. Pemberontakan itu sangat mengancam demokrasi dan "mempertaruhkan nyawa anggota parlemen Amerika”, demikian kesimpulan Komite Kongres AS yang beranggotakan sembilan orang tersebut.
Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan bahwa temuan itu harus menjadi "seruan keras untuk semua orang Amerika, untuk menjaga demokrasi kita dengan waspada dan memberikan suara kita hanya kepada mereka yang berbakti dalam membela konstitusi kita."
Iklan
Rincian rencana Trump
Delapan bab dari temuan laporan tersebut menggambarkan banyak aspek dari rencana luar biasa yang dirancang Trump dan para penasihatnya untuk mencoba membatalkan kemenangan Presiden Joe Biden. Para anggota parlemen menggambarkan desakan Trump pada negara bagian, pejabat federal, anggota parlemen, hingga mantan Wakil Presiden Mike Pence untuk mempermainkan sistem atau melanggar hukum.
Klaim palsu Trump yang berulang tentang kecurangan pemilih yang meluas beresonansi dengan para pendukungnya, kata komite tersebut, dan diperkuat di media sosial, sehingga membangun ketidakpercayaan terhadap pemerintah yang telah ia bina selama empat tahun masa jabatannya.
Trump juga terbukti tidak berbuat banyak untuk menghentikan para pendukungnya ketika mereka menggunakan kekerasan dan menyerbu Gedung Capitol.
Sebelumnya pada hari Senin (19/12), panel yang terdiri dari tujuh anggota Partai Demokrat dan dua anggota Partai Republik itu secara resmi menyerahkan hasil penyelidikan mereka ke Departemen Kehakiman AS, merekomendasikan departemen tersebut untuk menyelidiki Trump atas empat kejahatan, termasuk membantu upaya pemberontakan.
Foto-foto Saat Massa Pendukung Trump Menyerbu Gedung Capitol AS
Massa pendukung Presiden Donald Trump menyerbu Gedung DPR AS dalam upaya membatalkan kekalahan Trump. Foto-foto berikut ini menggambarkan insiden penyerbuan di Gedung Capitol saat perusuh bentrok dengan pasukan keamanan.
Foto: Saul Loeb/AFP/Getty Images
Bentrok antara pengunjuk rasa dan polisi
Massa pendukung Presiden AS Donald Trump bentrok dengan aparat keamanan di depan Gedung Capitol di Washington DC pada 6 Januari. Kongres AS sedang mengadakan sidang untuk meratifikasi kemenangan 306-232 Presiden terpilih Joe Biden atas Presiden Trump.
Foto: Stephanie Keith/REUTERS
Demonstran yang marah menyerbu Gedung Capitol
Awalnya, pendukung Trump yang agresif berunjuk rasa di luar Gedung Capitol AS. Namun, mereka akhirnya mencoba menerobos masuk ke dalam gedung dan polisi gagal menahan massa yang marah.
Foto: Roberto Schmidt/AFP/Getty Images
Pendukung Trump menerobos masuk
Massa pendukung Trump yang marah menerobos Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021, saat Kongres mengadakan sidang untuk meratifikasi kemenangan Presiden terpilih Joe Biden dari hasil Electoral College atas Presiden Trump.
Foto: Win McNamee/Getty Images
Petugas keamanan Gedung Capitol berjaga penuh
Petugas keamanan Gedung Capitol AS berjaga penuh saat menangani kerusuhan ketika pengunjuk rasa mencoba masuk ke House Chamber, ruangan paling inti, tempat para legislator berkumpul untuk meratifikasi pemungutan suara Electoral College.
Foto: J. Scott Applewhite/AP Photo/picture alliance
Petugas keamanan menahan para perusuh
Petugas keamanan mencoba menahan para perusuh yang berada di lorong di luar ruang Senat. Sementara, para anggota parlemen dibawa ke tempat aman.
Foto: Manuel Balce Ceneta/AP Photo/picture alliance
Mengambil alih ruang Senat
Setelah berhasil menerobos keamanan Gedung Capitol, seorang pengunjuk rasa berlari ke tengah ruang Senat dan meneriakkan "Kebebasan!"
Foto: Win McNamee/Getty Images
Perusuh menyerbu ruang Senat
Seorang perusuh berhasil menerobos keamanan Gedung Capitol, dan melompat dari atas galeri umum ke ruang Senat.
Foto: Win McNamee/Getty Images
Anggota parlemen berlindung di House Chamber
Para anggota parlemen dengan panik mencari tempat berlindung di ruang galeri DPR, saat para pengunjuk rasa mencoba menerobos masuk. Menurut seorang jurnalis Gedung Putih, para anggota parlemen diberi masker gas yang berada di bawah kursi.
Foto: Andrew Harnik/AP Photo/picture alliance
Pengunjuk rasa menduduki kantor anggota parlemen
Massa pendukung Trump mengambil alih kantor yang telah dikosongkan. Anggota parlemen berhasil dibawa ke tempat aman.
Foto: Saul Loeb/AFP/Getty Images
Petugas tak berhasil menahan
Polisi dan petugas keamanan Gedung Capitol gagal menahan pengunjuk rasa yang menerobos masuk ke Rotunda dan kantor anggota parlemen. Seorang pria bahkan memboyong podium yang biasa digunakan oleh Ketua DPR Nancy Pelosi untuk berpidato.
Foto: Win McNamee/Getty Images
Petugas menembakkan gas air mata
Petugas keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan para perusuh di luar Gedung Capitol.
Foto: Andrew Caballero-Reynolds/AFP/Getty Images
Ledakan di luar Gedung Capitol
Sebuah ledakan terjadi di luar Gedung Capitol ketika polisi berusaha menghalau laju massa pendukung Trump. Kepolisian Washington dan Garda Nasional telah dikerahkan untuk membubarkan para pengunjuk rasa.
Foto: Leah Millis/REUTERS
Upaya membubarkan pengunjuk rasa
Petugas Garda Nasional dan kepolisian Washington DC dikerahkan ke Gedung Capitol untuk membubarkan pengunjuk rasa. Jam malam di seluruh kota diberlakukan dari pukul 6 sore hingga pukul 6 pagi. (Ed: pkp/rap)
Penulis: Kristin Zeier
Foto: Spencer Platt/Getty Images
13 foto1 | 13
Bantahan Trump
Trump telah mencoba untuk mendiskreditkan laporan tersebut dengan mengecam anggota komite sebagai "preman dan bajingan".
Menanggapi rujukan kriminal Komite Kongres AS, Trump berkata: "Orang-orang ini tidak mengerti bahwa ketika mereka mengejar saya, orang-orang yang mencintai kebebasan berkumpul di sekitar saya. Itu memperkuat saya."
Sementara itu, pada hari Kamis (22/12) panel merilis transkrip dua wawancara tertutup dengan mantan ajudan Gedung Putih Cassidy Hutchinson, yang bersaksi secara langsung di salah satu audiensi yang disiarkan televisi selama musim panas dan menggambarkan secara jelas upaya Trump untuk memengaruhi hasil pemilu dan ketidakpedulian terhadap kekerasan yang terjadi.
Dalam dua wawancara, keduanya dilakukan setelah penampilannya pada bulan Juli di persidangan, Hutchinson menggambarkan bagaimana banyak sekutu Trump, termasuk pengacaranya, menekannya untuk tidak mengatakan terlalu banyak dalam wawancara komite.