Komite Penyelidik Kerusuhan Capitol AS Minta Trump Bersaksi
14 Oktober 2022
Komite yang menyelidiki serangan 6 Januari 2021 di Gedung Capitol AS sepakat memanggil mantan Presiden Donald Trump. Komite sebut mereka harus mencari kesaksian di bawah sumpah, terkait ‘pemain utama' insiden 6 Januari.
Iklan
Anggota parlemen Amerika Serikat yang menyelidiki serangan mematikan 6 Januari 2021 di gedung Capitol memberikan suara bulat pada Kamis (15/10) untuk memanggil mantan Presiden Donald Trump.
‘'Komite ini akan menuntut pertanggungjawaban penuh kepada setiap orang Amerika atas peristiwa 6 Januari," kata Bennie Thompson, Ketua Komite Penyelidik DPR AS. "Maka adalah kewajiban kami untuk mencari kesaksian Donald Trump."
"Kami harus mencari kesaksian di bawah sumpah, terkait ‘pemain utama' insiden 6 Januari," kata Wakil Ketua Komite dari Partai Republik, Liz Cheney.
"Kami berkewajiban untuk mencari jawaban langsung dari orang yang menggerakkan semua ini. Dan setiap orang Amerika berhak atas jawaban itu."
Suara bulat
Tujuh anggota komite pemilihan DPR dari Partai Demokrat dan dua anggota dari Partai Republik memberikan suara 9-0 untuk meminta Trump memberikan dokumen dan kesaksian di bawah sumpah sehubungan dengan serangan itu.
Panel telah menyelidiki peristiwa tersebut selama lebih dari setahun dan telah mewawancarai lebih dari 1.000 saksi sebagai bagian dari penyelidikannya.
Panel sejauh ini telah mengadakan sembilan dengar pendapat publik untuk memeriksa kasus bahwa upaya Trump untuk membatalkan kekalahannya dalam pemilihan presiden 2020 merupakan tindakan ilegal.
Foto-foto Saat Massa Pendukung Trump Menyerbu Gedung Capitol AS
Massa pendukung Presiden Donald Trump menyerbu Gedung DPR AS dalam upaya membatalkan kekalahan Trump. Foto-foto berikut ini menggambarkan insiden penyerbuan di Gedung Capitol saat perusuh bentrok dengan pasukan keamanan.
Foto: Saul Loeb/AFP/Getty Images
Bentrok antara pengunjuk rasa dan polisi
Massa pendukung Presiden AS Donald Trump bentrok dengan aparat keamanan di depan Gedung Capitol di Washington DC pada 6 Januari. Kongres AS sedang mengadakan sidang untuk meratifikasi kemenangan 306-232 Presiden terpilih Joe Biden atas Presiden Trump.
Foto: Stephanie Keith/REUTERS
Demonstran yang marah menyerbu Gedung Capitol
Awalnya, pendukung Trump yang agresif berunjuk rasa di luar Gedung Capitol AS. Namun, mereka akhirnya mencoba menerobos masuk ke dalam gedung dan polisi gagal menahan massa yang marah.
Foto: Roberto Schmidt/AFP/Getty Images
Pendukung Trump menerobos masuk
Massa pendukung Trump yang marah menerobos Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021, saat Kongres mengadakan sidang untuk meratifikasi kemenangan Presiden terpilih Joe Biden dari hasil Electoral College atas Presiden Trump.
Foto: Win McNamee/Getty Images
Petugas keamanan Gedung Capitol berjaga penuh
Petugas keamanan Gedung Capitol AS berjaga penuh saat menangani kerusuhan ketika pengunjuk rasa mencoba masuk ke House Chamber, ruangan paling inti, tempat para legislator berkumpul untuk meratifikasi pemungutan suara Electoral College.
Foto: J. Scott Applewhite/AP Photo/picture alliance
Petugas keamanan menahan para perusuh
Petugas keamanan mencoba menahan para perusuh yang berada di lorong di luar ruang Senat. Sementara, para anggota parlemen dibawa ke tempat aman.
Foto: Manuel Balce Ceneta/AP Photo/picture alliance
Mengambil alih ruang Senat
Setelah berhasil menerobos keamanan Gedung Capitol, seorang pengunjuk rasa berlari ke tengah ruang Senat dan meneriakkan "Kebebasan!"
Foto: Win McNamee/Getty Images
Perusuh menyerbu ruang Senat
Seorang perusuh berhasil menerobos keamanan Gedung Capitol, dan melompat dari atas galeri umum ke ruang Senat.
Foto: Win McNamee/Getty Images
Anggota parlemen berlindung di House Chamber
Para anggota parlemen dengan panik mencari tempat berlindung di ruang galeri DPR, saat para pengunjuk rasa mencoba menerobos masuk. Menurut seorang jurnalis Gedung Putih, para anggota parlemen diberi masker gas yang berada di bawah kursi.
Foto: Andrew Harnik/AP Photo/picture alliance
Pengunjuk rasa menduduki kantor anggota parlemen
Massa pendukung Trump mengambil alih kantor yang telah dikosongkan. Anggota parlemen berhasil dibawa ke tempat aman.
Foto: Saul Loeb/AFP/Getty Images
Petugas tak berhasil menahan
Polisi dan petugas keamanan Gedung Capitol gagal menahan pengunjuk rasa yang menerobos masuk ke Rotunda dan kantor anggota parlemen. Seorang pria bahkan memboyong podium yang biasa digunakan oleh Ketua DPR Nancy Pelosi untuk berpidato.
Foto: Win McNamee/Getty Images
Petugas menembakkan gas air mata
Petugas keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan para perusuh di luar Gedung Capitol.
Foto: Andrew Caballero-Reynolds/AFP/Getty Images
Ledakan di luar Gedung Capitol
Sebuah ledakan terjadi di luar Gedung Capitol ketika polisi berusaha menghalau laju massa pendukung Trump. Kepolisian Washington dan Garda Nasional telah dikerahkan untuk membubarkan para pengunjuk rasa.
Foto: Leah Millis/REUTERS
Upaya membubarkan pengunjuk rasa
Petugas Garda Nasional dan kepolisian Washington DC dikerahkan ke Gedung Capitol untuk membubarkan pengunjuk rasa. Jam malam di seluruh kota diberlakukan dari pukul 6 sore hingga pukul 6 pagi. (Ed: pkp/rap)
Penulis: Kristin Zeier
Foto: Spencer Platt/Getty Images
13 foto1 | 13
Apa yang dikatakan di persidangan?
Sidang hari Kamis (13/10) adalah sidang pertama tanpa saksi langsung. Sebaliknya, panitia menyajikan bukti video dari saksi yang belum muncul, serta rincian baru dari ribuan dokumen yang diperoleh dari Secret Service Trump.
Secret Service memperingatkan dalam email 26 Desember bahwa anggota beraliran sayap kanan Proud Boys berencana untuk berbaris di Washington pada 6 Januari dengan kelompok yang cukup besar untuk melebihi jumlah polisi.
"Rasanya seperti tenang sebelum ‘badai'," tulis seorang agen Secret Service dalam obrolan grup. "Rencananya benar-benar membunuh orang."
Anggota panel Zoe Lofgren mengatakan pada sidang bahwa Trump memiliki rencana untuk mengklaim bahwa dia menang pada malam pemilihan presiden, terlepas dari apa pun yang ditunjukkan oleh penghitungan suara.
"Bukti menunjukkan bahwa pidato kemenangan palsunya telah direncanakan jauh sebelumnya, sebelum suara dihitung," kata Lofgren, mengutip bukti yang dikumpulkan oleh komite, termasuk kesaksian dari manajer kampanye Trump.
Sidang juga berfokus pada kelambanan Trump selama kerusuhan. Panel menunjukkan rekaman yang sebelumnya tak terlihat dari para pemimpin kongres yang menelepon pejabat untuk meminta bantuan selama pengepungan Capitol.
Iklan
Apa yang terjadi pada 6 Januari 2021?
Setidaknya lima orang tewas dalam serangan pada 6 Januari 2021, ketika pendukung Trump menyerbu gedung Capitol AS. Lebih dari 140 petugas polisi terluka.
Lebih dari 880 orang ditangkap sehubungan dengan kerusuhan, beberapa di antaranya dikenakan hukuman penjara yang lama karena peran mereka.
Trump, yang dituduh menghasut kerusuhan dengan mendesak para pendukungnya untuk "berjuang dengan total", menghadapi berbagai penyelidikan negara bagian dan federal. Trump menyangkal melakukan kesalahan. Dia dan para pendukungnya menyebut penyelidikan itu berbau ‘‘muatan politik‘‘.
Komite DPR diperkirakan akan merilis laporan temuannya setelah pemilihan paruh waktu, kemungkinan pada bulan Desember.