1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kondisi Korban Bencana Pakistan Mengkhawatirkan

3 November 2005

Situasi di wilayang bencana Pakistan semakin memburuk. Dana bantuan masih sangat kurang, masalah penyaluran bantuan masih belum terpecahkan dan musim dingin yang hampir tiba memperparah situasi yang ada.

Rusaknya jalan-jalan di wilayah yang terkena gempa menghambat penyaluran bantuan
Rusaknya jalan-jalan di wilayah yang terkena gempa menghambat penyaluran bantuanFoto: AP

Beruntunglah mereka yang berhasil selamat dari gempa 8 Oktober lalu. Juga yang mendapat sebuah kemah dan kayu bakar untuk menghangatkandiri. Bisa dibilang pula mujur, jika korban gempa bumi yang luka-luka berhasil selamat dari suhu dingin, kurang makan dan hidup dalam kondisi yang menggenaskan.

Namun keberuntungan yang hanya sedikit itu terancam hilang dalam waktu dekat. Sekitar satu juta orang di pegunungan Pakistan Utara belum mendapat tempat berteduh. Padahla suhu di malam hari sudah mencapai di bawah 0° Celcius dan salju pertama sudah mulai turun.

Dikhawatirkan Datangnya Bencana Kematian

Pertengahan November, musim dingin yang ganas akan melanda. Keadaan yang semakin berbahaya itu ditekankan oleh perwira militer Pakistan, Mohammad Abbas. Dikatakannya, cuaca akan kian memburuk. Dalam waktu dekat, suhu akan mencapai -15°. Salju akan menumpuk hingga satu samapi tiga meter. Tidak akan ada yang bisa bertahan dalam keadaan seperti ini. Waktu semakin sempit dan 3 juta orang memerlukan bantuan pada saat yang bersamaan. Masih dibutuhkan 200. 000 tenda. Sementara itu, lebih dari 2 juta orang memerlukan bahan pangan, karena sebagian lumbung rusak akibat gempa bumi. Sehingga sepanjang musim dingin mereka memerlukan pasokan makanan. Jika tidak, mereka terancam kematian.

Mendesaknya Dana Bantuan

Namun dana bantuan sangat kurang. Dalam waktu dekat, helikopter yang tiap penerbangannya memakan biaya 11.000 dolar tidak dapat dibiayai lagi. Padahal helikopter sangat dibutuhkan untuk membawa bantuan kepada korban yang berada di daerah terpencil.

Koordinator bantuan PBB di Muzafarrabad, Rashid Khalikov menyatakan, dana bantuan diperlukan saat ini juga, supaya pertolongan untuk 6 bulan ke depan dapat diberikan. Jika tidak, beberapa bulan mendatang tidak ada lagi nyawa yang bisa diselamatkan.

Penduduk Harus Dipindahkan

Sebagian besar jalan di daerah yang dilanda gempa bumi rusak. Untuk memperbaikinya diperlukan waktu berbulan-bulan. Helikopter memang ada, tetapi kurang. Orang-orang dari desa di pegunungan terpaksa berjalan kaki berjam-jam untuk mengambil bantuan. Pemerintah Pakistan mengkhawatirkan, di musim dingin cara ini tidak mungkin berfungsi lagi. Oleh sebab itu, penduduk desa di pegunungan diperintahkan untuk meninggalkan tempat tinggalnya. Menurut Mohammad Abbas, walaupun tenda-tenda didirikan dan ada bantuan pengobatan, orang tetap tidak bisa bertahan di daerah pegunungan. Sehingga penduduk harus dipindahkan ke daerah lembah.

Kondisi Para Korban Mengkhawatirkan

Di banyak wilayah bencana memang sudah didirikan kemah-kemah untuk pengungsi. Namun keadaan para pengungsi tetap menyedihkan. Di dalam tenda suhu juga sangat dingin. Gangguan pernafasan melemahkan para korban, terutama perempuan dan anak-anak. Jamban sering tidak tersedia. Bil Fellows dari badan PBB Unicef memperingatkan:

"Situasinya sekarang sangat mendesak. Tidak adanya fasilitas MCK menyebabkan bahaya kesehatan baru, yang dapat menyebabkan bencana berikutnya. Anggota tim penolong dan para pemberi bantuan tidak dapat mengerti, mengapa bantuan dari negara-negara donor datangnya sangat lambat. Rupanya dunia belum menyadari betapa besarnya musibah yang terjadi di daerah itu.“