1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Konferensi Keamanan Internasional di München Berakhir

8 Februari 2009

Hari terakhir konferensi (08/02) yang dihadiri antara lain oleh Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy, menyoroti kebijakan politik negara anggota NATO di Afghanistan.

Kanselir Jerman Angela Merkel (kiri) dan Wapres AS Joe Biden di MünchenFoto: AP

Penasehat keamanan Amerika Serikat James Jones mengatakan, hanya keputusan yang lebih cepat dan upaya diplomatik yang lebih baik yang dapat mencegah terjadinya masalah yang kini dihadapi Afghanistan. Jones menuding NATO gagal dalam melakukan pembangunan kembali sipil di Hindukush dan menuntut keterlibatan baru dari mitra-mitranya.

Agenda utama hari terakhir Konferensi Keamanan Internasional di München, Minggu (08/02) adalah Aghanistan. Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden memaparkan sikap pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Barack Obama mengenai tema itu. Dalam pidatonya mengenai kemitraan AS dengan negara-negara anggota pakta militer NATO dalam keterlibatannya di Aghanistan, ia menggunakan kata-kata yang bernada persahabatan, namun bersamaan dengan itu dia juga menekankan kewajiban internasional Eropa. "Amerika akan meningkatkan upayanya, tapi Amerika juga menuntut lebih banyak dari mitra-mitranya", demikian ujar Biden yang berbicara tentang kemitraan setara seperti yang digaris bawahi oleh Presiden Barack Obama. Selanjutnya Joe Biden menyatakan tidak akan melakukan strategi yang sama dengan pemerintahan sebelumnya:

"Presiden Obama telah memerintahkan untuk memeriksa kembali kebijakan politik Afghanistan dan Pakistan kami. Kami ingin target yang jelas dan dapat dicapai. Dan jika kami memeriksa kebijakan kami, ini berarti bahwa kami perlu ide dan saran dari sekutu-sekutu kami."

Jenderal James L. JonesFoto: AP

Strategi yang tidak lagi hanya menekankan segi militer

Dalam strategi Amerika Serikat untuk Afghanistan terlihat perubahan, yakni tidak hanya menekankan pada keterlibatan yang murni militer semata. Penasehat keamanan pemerintah AS, James Jones mengaku bahwa hingga kini fokus terlalu ditekankan pada operasi militer:

"Kita tidak boleh gagal di Afghanistan. Karena itulah pemerintah Obama ingin bekerja sama secara erat dengan NATO dan pemerintah Afghanistan serta Pakistan untuk membentuk sebuah strategi baru dan meluas yang diperlukan untuk menentukan target yang dapat tercapai. Ini merupakan upaya bersama dengan sekutu-sekutu kami."

Utusan Khusus AS Richard Holbrooke yang juga hadir dalam Konferensi Keamanan Internasional itu menegaskan bahwa AS tidak akan meninggalkan Afghanistan, melainkan akan mengupayakan agar misinya berhasil, namun kekuatan militer untuk itu masih belum mencukupi. Sebelumnya Presiden Obama menyatakan untuk meningkatkan jumlah pasukan sehingga mencapai 30. 000 personel.

Presiden Afghanistan Hamid KarsaiFoto: AP

Karsai ulurkan tangan kepada anggota Taliban

Presiden Afghanistan Hamid Karsai menyambut baik pernyataan tersebut dan sekaligus mengimbau semua anggota Taliban yang tidak berhubungan dengan kelompok teroris radikal untuk kembali ke tanah airnya. Dalam konferensi keamanan di München tersebut, Karsai mengatakan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk melakukan proses rekonsiliasi. Selain itu Karsai meminta dukungan dari masyarakat internasional:

"Beberapa bulan ke depan, Afghanistan akan melaksanakan pemilu presiden dan pemilu tingkat provinsi. Dan ini mungkin waktu yang tepat bagi saya untuk menyerukan proses rekonsiliasi. Kami akan mengundang semua Taliban yang bukan anggota Al Qaeda, yang bukan anggota jaringan teroris, yang ingin kembali ke tanah airnya, yang mau hidup berdasarkan konstitusi Afghanistan dan yang ingin perdamaian di negerinya serta menjalani kehidupan normal, mereka kami undang untuk kembali dan saya ingin memohon kepada masyarakat internasional untuk mendukung upaya kami ini dan bersatu dalam menyikapi hal ini."

Menhan Jerman Franz Josef Jung (kiri) dan Wakil PM Rusia Sergej IvanovFoto: AP

Jerman ingin prioritaskan pembangunan sipil

Sementara itu, Menteri Pertahanan Jerman Franz Josef Jung mengutarakan bahwa Jerman ingin lebih mengutamakan pembangunan sipil Afghanistan. Mengenai strategi baru di Afghanistan ia mengomentari:

"Artinya pelatihan angkatan bersenjata dan pelatihan kepolisian. Amerika Serikat dan Eropa harus meningkatkan kerja samanya di sektor ini."

Menteri Pertahanan Jerman Franz Josef Jung kemudian mengatakan bahwa diskusi mengenai strategi bagi negara di Hindukush itu acap kali hanya dilihat dari segi militer saja. Dengan menaikkan jumlah tentaranya di Afghanistan, dari 3. 500 menjadi 4. 500, Jerman sudah mencapai kemampuan maksimalnya, lanjut Jung. Tanpa keamanan tidak ada pembangunan, tapi tanpa pembangunan juga tidak ada keamanan. Demikian menurut Jung.

Ketua parlemen Iran Ali LarijaniFoto: AP

AS tawarkan kemitraan baru kepada Rusia dan siap berdialog dengan Iran

Pada konferensi keamanan di München, AS juga menawarkan kemitraan baru dengan Rusia yang dinilai sangat positif oleh Wakil PM Rusia Sergej Ivanov. Wapres AS, Biden juga menegaskan kesediaan pemerintahannya untuk melakukan dialog dengan Iran mengenai sengketa atom. Namun, jika Iran tetap melaksanakan program atomnya, tekanan akan ditingkatkan. Ketua parlemen Iran Ali Larijani menyambut baik tawaran itu dan mengatakan, Iran bersedia melakukan dialog tanpa prasyarat. Namun, hanya nada ramah dari pemerintah Obama saja belum mencukupi, demikian menurut Larijani.

Sementara itu, sekitar 3. 500 demonstran melakukan aksi unjuk rasa secara damai menentang Konferensi Keamanan Internasional di pusat kota München. (Agent/cs)