1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kongres Brasil Gagalkan Upaya Lula Perkuat Hak Suku Adat

2 Juni 2023

Rencana Presiden Brasil, Lula da Silva, memperkuat hak masyarakat adat ditolak Kongres yang didominasi partai konservatif. Rancangan anggaran yang diloloskan parlemen justru memperlemah kewenangan kementerian terkait.

Anggota suku asli Brasil
Anggota suku asli BrasilFoto: Gustavo Moreno/AP Photo/picture alliance

Berkuasa sejak Januari, Presiden Brasil, Lula da Silva, sudah harus mendapat pukulan telak, lantaran Kongres meloloskan rancangan anggaran belanja negara yang memangkas anggaran bagi Kementerian Lingkungan dan Kementerian Pemberdayaan Masyarakat Adat. Rancangan itu didukung oleh 337 anggota. Sementara jumlah suara yang menolak hanya berjumlah 125.

Rancangan itu kini harus diserahkan kepada Senat untuk disahkan menjadi Undang-undang.

Jika lolos, UU yang baru mencabut kewenangan Kementerian Pemberdayaan Masyarakat adat untuk menentukan kepemilikan lahan adat. Selain itu, pusat pendaftaran perubahan fungsi lahan dipindahkan dari Kementerian Lingkungan ke Kementerian Pertanian. Daftar tersebut merupakan instrumen penting untuk mencegah pembalakan liar dan deforestasi di wilayah Amazona.

Lula mendirikan kementerian khusus untuk masyarakat adat setelah terpilih kembali tahun ini. Namun kewenangan yang dia berikan harus disetujui oleh parlemen.

Hasil pencoblosan di Kongres merupakan kekalahan kedua bagi Lula dalam 24 jam terakhir. Selasa (30/5) silam Kongres juga meloloskan Undang-undang yang mempersulit perluasan wilayah hutan adat untuk konservasi. Regulasi yang baru menyaratkan lahan yang ingin diperluas harus sudah dihuni oleh suku adat sejak sebelum tahun 1988.

800.000 masyarakat adat di Brasil

Padahal baru April lalu Lula mengesahkan enam area lindung baru untuk suku adat. Perluasan itu didukung oleh pegiat HAM dan pakar iklim yang meyakini keterlibatan masyarakat adat sangat penting dalam menghentikan laju deforestasi.

Menurut sensus penduduk terakhir, sebanyak 800.000 warga suku asli hidup di Brasil, kebanyakan bermukim di dalam hutan lindung yang mencakup 13,75 persen wilayah negara. Di bawah pemerintahan konservatif Jair Bolsonaro, perluasan lahan adat mengalami kemacetan, sementara deforestasi justru meningkat pesat.

Ke Hutan Amazon Lewat Realita Virtual

03:47

This browser does not support the video element.

Lula berjanji akan menghentikan kebijakan Bolsonaro yang mendorong komersialisasi Amazona. Pemimpin partai kiri itu sebaliknya berjanji akan giat mendukung hak dan perlindungan bagi masyarakat adat. Namun ambisinya kini terancam gagal lantaran parlemen yang dikuasai partai konservatif. 

Dia dikritik karena dianggap kurang berusaha untuk melobi Kongres. Pekan lalu, Lula menepis kritik tersebut dengan dalih, "kita tidak seharusnya takut kepada politik."

Keputusan Kongres dinilai menjadi bukti menguatnya pengaruh kelompok ultrakonservatif yang dijuluki "kaukus daging sapi," karena mewakili industri daging dan peternakan yang marak di wilayah Amazona.

"Semua yang kami khawatirkan sudah diakomodasi," kata seorang member kaukus, Senator Carlos Viana, "butir-butir terpentingnya sudah dipenuhi."

rzn/hp (afp,rtr)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait