Gas rumah kaca yang diproduksi manusia mempercepat perubahan iklim. Kini ilmuwan melaporkan, konsentrasi CO2 dan Methana mencapai tingkat tertinggi dalam sejarah. Situasi ini menjadi bola liar bagi lingkungan.
Iklan
Konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer bumi mencapai tingkat tertinggi tahun lalu, menurut laporan iklim yang dipublikasikan Perserikatan Bangsa-bangsa. Juga tingkat keasaman air laut berada pada zona berbahaya.
Laporan tersebut dipublikasikan oleh Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) milik PBB pada sebuah pertemuan di Jenewa Swiss. Sekretaris Jendral WMO, Michel Jarraud mewanti-wanti, cuaca bumi akan semakin ekstrim sebagai dampak dari perubahan iklim.
"Kami tahu betul bahwa iklim berubah dan situasi meteorologis semakin ekstrim berkat aktivitas manusia," kata Jarraud. "Kita harus menghentikan tren ini dengan mengurangi produksi CO2 dan gas rumah kaca yang lain."
Mencapai Tingkat Berbahaya
Menurut laporan WMO, konsentrasi Karbondioksida atau CO2 di atmosfer pada tahun lalu tercatat 142 persen lebih tinggi ketimbang era pra industrial. Selain itu kenaikan konsentrasi CO2 pada tahun 2012 dan 2013 merupakan yang paling tinggi ejak 30 tahun.
Karbondioksida mengeram di langit bumi untuk ratusan tahun, kata Jarraud. Selain itu WMO juga menemukan, konsentrasi gas rumah kaca Methan di atmosfer bumi hingga 2013 meningkat sebanyak 253 persen. Adapun kadar gas Dinitrogen oksida meningkat sebanyak 121 persen dibandingkan dengan masa pra industrial.
Menurut catatan WMO, keasaman air laut telah mencapai tingkat yang belum pernah tercatat selama 300 juta tahun. Samudera menampung Karbondioksida yang tidak tersimpan di dalam atmosfer bumi. Setiap hari laut menyerap empat kilogram CO2 per kepala.
rzn/ab (epd,dpa,ap)
10 Fenomena Cuaca Ekstrem
Hujan deras, periode kekeringan, badai besar. Situasi ekstrem cuaca semakin sering terjadi. Tapi tepatnya di mana? Berikut 10 fenomena cuaca paling mengejutkan.
Foto: picture-alliance/dpa
Hari Paling Panas
Hari paling panas dalam sejarah adalah tanggal 10 Juli 1913 di Death Valley, AS. Di dekat Furnace Creek di negara bagian Kalifornia, suhu maksimal mencapai 56,7°C.
Foto: gemeinfrei
Rekor Suhu Rendah
Sebaliknya, desa Oimjakon di dataran tinggi Sakha atau Yakutia di Sibiria jadi daerah paling dingin yang didiami di dunia. Menurut pengukuran yang dilakukan 1926, suhu rekor mencapai minus 71,2°C. Stasiun Wostok di kutub Selatan bahkan mencatat minus 89,2°C tahun 1983. Foto: musim dingin di Sibiria.
Foto: Reuters
Matahari Bersinar
Kota Yuma di Arizona adalah kota yang paling disinari matahari. Hampir sepanjang tahun, yaitu 313 hari, kota itu diterangi matahari. Yang paling kekurangan matahari adalah kutub selatan. Di sana, hampir setengah tahun matahari tidak bersinar.
Foto: Reuters
Badai es yang mematikan
1986 badai es yang paling dasyat yang pernah terjadi menyebabkan 92 orang tewas di Gopalganj, Bangladesh. Bongkah es bisa mencapai berat 1,02 kg. Sejak 2010, AS menyimpan bongkah es yang paling besar, yang lingkarnya sampai setengah meter.
Foto: NWS Aberdeen/public domain
Curah Hujan Tinggi
Cherrapunji, India mencatat rekor jumlah curah hujan tertinggi dalam 48 jam. Mulai 15-16 Juni 1995, jatuh hujan 2.493 milimeter. Jumlah hari di mana hujan turun dalam setahun dicatat di atas gunung berapi yang telah padam di pulau Kauai, Hawaii, yaitu hingga 350 hari.
Foto: picture-alliance/dpa
Fase Kekeringan Lama
Sebaliknya, warga Arica, Chili menderita akibat fase kekeringan paling lama antara 1903 hingga 1918. Dalam 173 bulan tidak turun hujan sama sekali. Foto: tanah yang kering.
Foto: picture-alliance/dpa
Taifun Akibatkan Kesengsaraan
Taifun paling mematikan menghantam Myanmar Mei 2008. Taifun Nargis menyebabkan 138.000 orang tewas. Taifun Haiyan tidak terlalu fatal, tapi lebih kuat, yaitu 310 km per jam. Taifun ini menghantam Filipina November 2013.
Foto: Hla Hla Htay/AFP/Getty Images
Salju di Kairo?
Memang benar, Desember 2013 salju turun di ibukota Mesir, Kairo, untuk pertama kalinya dalam 112 tahun. Di tahun sama, salju paling tebal yang pernah diukur menutupi ibukota Rusia, Moskow, yaitu 65 cm.
Foto: picture-alliance / World Pictures/Photoshot
Petir Menyambar
Petir dalam jumlah paling banyak dicatat di danau Maracaibo, Venezuela. Di mana sungai Catatumbo bermuara di danau itu, kilat tampak 18 sampai 60 kali per menit, dan hingga 3.600 kali per jam.
Foto: picture-alliance/dpa
Tertutup Kabut
Di Jerman juga terjadi rekor cuaca, yaitu 330 hari tertutup kabut. Ini tercatat tahun 1958, di puncak gunung Brocken di pegunungan Harz. Jumlah jam terpanjang, di mana kabut menutupi sebuah daerah Jerman, dicatat di Thüringer Wald (hutan negara bagian Thüringen). Yaitu 242 jam atau sekitar 10 hari, di tahun 1996.