1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Konsep Anti Teror Menurut Obama

26 Agustus 2008

Serangan 11 September 2001 mendominasi politik Amerika Serikat dalam tujuh tahun terakhir. Kandidat presiden AS dari Partai Demokrat Barack Obama tahu betul seberapa traumanya rakyat AS terhadap terorisme.

Obama: Saya yakin bahwa sistem hukum kita, negara hukum kita cukup kuat untuk menumpas teroris.
Obama: Saya yakin bahwa sistem hukum kita, negara hukum kita cukup kuat untuk menumpas teroris.Foto: AP

Dia harus menawarkan kebijakan anti teror yang dipercaya, sebagai alternatif dari kebijakan yang dihasilkan pemerintahan Bush. Barack Obama punya posisi yang jelas. Pemerintahan Bush, dikatakan Obama, gagal dalam memerangi terorisme.

"Hasil kebijakannya adalah Osama bin Laden dan anak buahnya bersembunyi di kawasan barat laut Pakistan. Dari sana mereka dapat dengan bebas menyiarkan rekaman hasutan ke seluruh dunia. Itulah hasil kebijakan pemerintahan Bush dan McCain dalam perang melawan teror,“ tegas Obama menuding.

Barack Obama mengatakan, dirinya punya strategi menyeluruh. “Saya punya strategi komprehensif melawan terorisme termasuk operasi militer, dinas rahasia, sanksi ekonomi dan diplomasi,” ungkapnya.

Obama menegaskan, dia akan melakukan tindakan militer jika Amerika Serikat terancam. Hal itu termasuk seruan terhadap Pakistan. Jika Amerika Serikat membuktikan lokasi persembunyian Osama bin Laden di Pakistan dan Pakistan tidak bekerja sama, maka Obama sebagai presiden akan memerintahkan untuk menyerang tempat persembunyian Osama bin Laden di Pakistan.

Kandidat presiden Amerika Serikat yang pernah tinggal di Jakarta itu menyebut Pakistan dan Afghanistan sebagai negara kunci dalam perang melawan terorisme Al Qaida.

"Kami akan meningkatkan bantuan keuangan untuk Afghanistan. Kami siap menyediakan bantuan ekonomi bagi Pakistan. Namun kami mengharapkan Pakistan lebih serius menumpas Al Qaida dan Taliban yang bersembunyi di wilayah perbatasannya,“ Obama berjanji.

Tambahan bantuan keuangan satu miliar dolar bagi Afghanistan dan tambahan bantuan ekonomi bagi pembangunan di Pakistan merupakan bagian dari strategi Obama di wilayah itu. Selain itu Obama ingin menumpas ekstremis hingga ke akarnya dan mencegah perekrutan ekstremis baru. 60 negara di dunia, menurut Obama, berada di ambang peperangan atau kehancuran. Bantuan ekonomi merupakan cara yang tepat untuk mencegah negara-negara itu menjadi tempat pembiakan ekstremisme.

Obama menambahkan, dialog dengan negara muslim, berbicara dengan masyarakat budaya lain dan dengan warga muslim merupakan cara yang tepat membasmi ekstremisme. Menurut Obama, yang penting adalah politik Amerika Serikat kembali berorientasi pada landasan awalnya. Kata kuncinya, Guantanamo.

Dengan landasan peradilan militer yang sudah ada, Obama ingin menerapkan proses pengadilan yang adil dan sesuai hukum bagi para tersangka terorisme. Tidak ada lagi pengadilan militer yang kontroversial, tidak ada lagi metode interogasi dengan penyiksaan dan penjara di Guantanamo harus ditutup. Barack Obama berpendapat, hal penting yang harus dimiliki dalam perang melawan teror adalah kepercayaan dunia internasional terhadap Amerika Serikat. (ls)