1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Konstitusi Uni Eropa

27 November 2003
Sejak awal Juli konsep bagi konstitusi UE telah siap dan disahkan oleh Konvensi UE setelah mengolahnya selama satu setengah tahun. Sejak awal Oktober lalu , konferensi para kepala negara dan kepala pemerintahan ke-25 negara anggota dan bakal negara anggota baru UE membahas konsep tsb. Semula para kepala negara dan kepala pemerintahan UE optimis , bahwa naskah konstitusi tsb dapat disahkan pada akhir tahun ini. Namun ternyata dalam beberapa pokok masih terdapat perbedaan pandangan yang besar. Dalam Sari Pers Internasional DW akan kami ketengahkan beberapa komentar dan reaksi koran-koran Eropa mengenai rencana konstitusi UE tsb.

Harian Inggris The Times mengomentari konsep tsb sebagai sesuatu yang absurd ....

Mssyarakat Inggris hendaknya tetap waspada, agar para menterinya tidak tergoda untuk menyetujui kompromi yang meragukan. Bahwa hal itu akan terjadi namun sementara ini makin mustahil. Antusiasme Italia untuk dalam tahun ini juga menambahnya dengan perjanjian baru dari Roma, membuat mereka agak terlalu optimis. Hanya sedikit pemimpin UE mau mendukung PM Silvio Berlusconi , agar namanya diabadikan. Yang sangat menjengkelkan dalam seluruh proses ini adalah bahwa warga biasa sulit mengikuti perdebatan di UE tsb. Padahal keputusan diambil atas nama rakyat. Tidak mudah untuk mendapatkan konsep konstitusi tsb. Selain itu rincian yang samar-samar punya makna yang luar biasa penting, yang namun tersembunyi dalam catatan pinggir. Itulah yang absurd dan juga tidak demokratis.

Harian Inggris lainnya Financial Times memperingatkan, bahwa seluruh kredibilitas UE terancam bahaya. Komentar harian tsb...

Para pemimpin UE harus memikirkan ke arah mana organisasinya bergerak. Setelah Pakta Stabilitas boleh dikatakan hancur, tanpa menciptakan penggantinya, negara-negara anggota terancam krisis, gara-gara rencana konstitusi. Kegagalan Pakta Stabilitas sudah cukup parah. Kalau sekarang juga gagal menyepakati perjanjian baru , atau kompromi yang memuaskan semua pihak, maka jelas akan menimbulkan keraguan akan kredibilitas seluruh proyek tsb. Kegagalan ganda seperti itu menjelang perluasan UE bulan Mei mendatang , akan membawa kerugian besar.

Harian Belanda De Telegraaf juga menduga , semua pihak akan menolak kompromi dalam konferensi para kepala negara dan pemerintahan UE di Napoli.

Harus disadari, kegagalan Pakta Stabilitas telah merusak suasana. Orang saling menuduh, dan saling kepercayaan juga tidak ada lagi. Dalam keadaan seperti ini kemungkinan semua negara akan menolak kompromi. Tentu negara-negara anggota kecil dan dua negara penentang Spanyol dan Polandia tidak akan bersedia menerima usulan Prancis dan Jerman, dua negara yang merusak Pakta Stabilitas, sehingga mengoyahkan UE. Diragukan apakah ketua Dewan UE PM Italia Berlusconi pertengahan Desember mendatang dapat mencapai kesepakatan mengenai konstitusi. Makin banyak negara dapat menerima penundaan sementara, setelah emosi mereda, pandangan lebih matang , dan para pemilih tenang kembali.