Kontroversi Gol BVB di Piala Jerman
19 Mei 2014Baru dua bulan yang lalu, mayoritas dari 36 klub profesional sepak bola Jerman menolak penerapan teknologi garis gawang. Setelah "gol" di menit ke 64 dalam duel Borussia Dortmund dan Bayern München, para pendukung teknologi tersebut kembali merasa dibenarkan.
"Saya juga sadar, diskusi akan kembali dimulai. Tapi klub-klub Bundesliga menolaknya. Dan selama statusnya seperti itu, perhimpunan sepak bola Jerman tidak bisa melakukan apa-apa", tegas presiden DFB Wolfgang Niersbach kepada stasiun televisi Sky.
Bundesliga tanpa teknologi dan hakim gawang
Bagi pelatih BVB Jürgen Klopp, perdebatan teknologi garis gawang tidaklah penting. Baginya, gol Mats Hummels terlihat jelas oleh mata telanjang. "Dimana para hakim gawang?", tanya Klopp. "Dimana-mana ada hakim gawang. Tapi tidak di final salah satu liga terbesar di dunia."
Saat Bundesliga menolak teknologi garis gawang, sekjen UEFA Gianni Infantino menyarankan penggunaan hakim gawang. "Kami punya pengalaman baik dengan hakim gawang. Mereka membantu pada 20 hingga 30 situasi yang sulit dilihat wasit dan hakim garis."
Wasit yang bertugas, Florian Meyer, menggambarkan apa yang terjadi di lapangan: "Baik saya maupun asisten saya tidak bisa mengatakan secara pasti apakah bola benar-benar melewati garis gawang atau tidak. Jadi kami memutuskan untuk meneruskan pertandingan."
Jika saja gol diakui, maka pertandingan tidak harus sampai ke perpanjangan waktu, dan dua gol Bayern tidak akan tercipta. Kapten Bayern dan timnas Jerman Phillip Lahm mengaku kepada stasiun TV Sky: "Ini pahit bagi Dortmund."
Bukti video juga penting?
Rasa frustasi yang mandalam bagi para pemain dan petinggi BVB. "Sayang sekali, babak final ditentukan oleh keputusan yang salah. Kita semua harus mendukung teknologi garis gawang. Saya juga tidak mengerti mengapa tidak ada hakim gawang", ungkap direktur olahraga Dortmund Michael Zorc.
Sang 'pencetak gol' yang tidak diakui, Hummels yakin: "Bukti video akan memudahkan banyak hal. Setiap tim seharusnya diberi kesempatan di paruh waktu untuk melihat bukti video."
Sementara rekan setimnya Marcel Schmelzer hanya berkomentar kesal: "Semua yang menentang penerapan teknologi garis gawang harus mengalami sendiri, bagaimana rasanya gagal meraih sukses penting, hanya karena tidak adanya teknologi tersebut."
vlz/hp (sid/dpa)