Walau sudah sepakati sistem kuota penampungan pengungsi, kontroversi di antara anggota Uni Eropa makin panas jelang KTT di Brussel. Dalam sidang akan dibahas sanksi terhadap 19 negara pelanggar aturan suaka.
Iklan
Kontroversi di kalangan anggota Uni Eropa menjelang KTT darurat di Brussel makin memanas. Rencana sistem kuota penampungan pengungsi walau sudah disepakati mayoritas anggota, tetap mendapat penolakan dari empat anggota.
Kanselir Jerman Angela Merkel kembali menuntut politik pengungsi bersama dari Uni Eropa yang berlaku untuk seluruh anggota. Merkel menegaskan saat ini fokusnya adalah menangani para pengungsi secara lebih manusiawi. Kanselir Jerman juga menuntut penyebaran penampungan pengungsi dengan lebih adil dan merata di seluruh anggota Uni Eropa.
Dalam rencana itu sebanyak 120.000 pengungsi akan didistribusikan secara paksa ke seluruh negara anggota berdasarkan kuota yang disepakati mayoritas anggota Uni Eropa.
Penolakan terutama datang dari 4 negara di kawasan timur Eropa, yakni dari Hongaria, Rumania, Slowakia dan Republik Ceko. Keempat negara merasa didikte oleh Uni Eropa untuk menerima keputusan yang dianggap "tidak bagus". Milan Chovanec menteri dalam negeri Republik Ceko dalam pesan twitternya mengatakan: kesepakatan kuota pengungsi adalah isyarat politik kosong.
Selain itu dalam sidang darurat para kepala negara dan pemerintahan Uni Eropa Rabu (23/9) itu akan dibahas sanksi terhadap 19 negara pelanggar aturan suaka. Antara lain Jerman, Austria, Italia dan Hongaria dituding tidak mengimplementasikan prosedur permohonan suaka. Padahal Jerman, Ceko, Hongaria dan Austria merupakan penampung terbanyak pengungsi. Juga Jerman, Italia dan Hongaria adalah negara transit pertama yang kewalahan menerima gelombang pengungsi yang ingin masuk Eropa. Kebanyakan pengungsi mengajukan permohonan suakanya di tiga negara Eropa ini.
Sementara jajaran petinggi Uni Eropa nyaris tidak peduli terhadap krisis pengungsi hingga menit-menit terakhir. Akibatnya sejumlah negara terpaksa memasang pagar kawat berduri untuk menutup perbatasannya. Politik buka-tutup pintu perbatasan dan kontrol ketat di perbatasan negara juga jadi hal yang lazim di hari-hari belakangan.
Eropa Mulai Tutup Pintu Perbatasan Bagi Pengungsi
Jerman yang paling ramah terima pengungsi kini kewalahan dan terapkan lagi pemeriksaan ketat di perbatasan, Hungaria dan Serbia pasang pagar kawat berduri. Sementara Austria dan Denmark terapkan buka tutup perbatasan.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Guz
Kroasia Tutup Perbatasan ke Serbia
Kroasia yang juga kewalahan menahan serbuan pengungsi dari Suriah, Irak, Afghanistan dan negara Afrika, menutup tujuh dari delapan pintu perbatasannya ke Serbia. Pemerintah di Beograd memptotes tindakan itu, karena kini ribuan pengungsi terdampar di Serbia. Pelan tapi pasti, Eropa kini mulai memasang tirai besi untuk menahan arus pengungsi.
Foto: Reuters/A. Bronic
Pagar Kawat Berduri di Hongaria
Hongaria memasang pagar kawat berduri untuk menutup perbatasannya ke Kroasia sepanjang 41 Kilometer. Sebelumnya Hongaria juga sudah memasang pembatas pagar kawat berduri untuk menutup perbatasan ke Serbia. Akibat penutupan perbatasan itu gelombang pengungsi kini mencari rute-rute alternatif untuk masuk ke Jerman atau Austria,
Foto: picture-alliance/dpa/S. Ujvari
Slovenia Perkuat Penjagaan Perbatasan
Polisi menangkap pengungsi yang berusaha naik kereta secara ilegal di perbatasan Slovenia-Kroasia. Slovenia memperkuat penjagaan di perbatasan untuk cegah arus pengungsi yang melintasi negara ini. Akibat penutupan perbatasan di berbagai negara, para pengungsi kini memilih rute baru menuju kawasan Schengen yang juga mulai menutup pintunya denagn menerapkan aturan suaka lebih ketat.
Foto: Getty Images/AFP/J. Makovec
Kontrol Perbatasan
Arus pengungsi tak terkendali ke Jerman memaksa pemerintah menerapkan lagi pemeriksaan dokumen di perbatasan. Mendagri Jerman Thomas de Maiziere mengatakan, selain demi keamanan dalam negeri, alasan penutupan perbatasan adalah agar pengungsi mendapat fasilitas lebih manusiawi.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Puchner
Lalulintas Kereta Austria-Jerman Dihentikan
Seluruh lalulintas kereta dari Austria ke Jerman dihentikan segera setelah Berlin umumkan kontrol perbatasan. Ribuan pengungsi, kebanyakan berasal dari Suriah, tertahan di stasiun kereta Wina. Uni Eropa menyatakan memahami kebijakan Jerman dan memanggil anggota untuk bersidang darurat.
Foto: Reuters/H.-P. Bader
Hongaria Kerahkan Tentara
Tentara Hongaria kini dikerahkan menjaga perbatasan di Roszke. Langkah Budapest ini merupakan reaksi dan antisipasi terhadap kebijakan terbaru Jerman. Sepekan lalu Kanselir Angela Merkel masih nyatakan pengungsi "welcome" di Jerman.
Foto: Reuters/D. Ruvic
Kawat Berduri Perbatasan Serbia-Hongaria
Pagar kawat berduri di perbatasan Hongaria ke Serbia yang masih ada celahnya, kini akan ditutup total. Hongaria kewalahan dan tak punya anggaran sebagai negara transit ratusan ribu pengungsi asal Suriah, Afghanistan, Irak dan negara Afrika menuju Jerman, Austria dan Swedia. Serbia yang juga jadi rute transit alami kondisi serupa.
Foto: Reuters/B. Szabo
Austria Buka-Tutup Perbatasan
Austria yang juga salah satu tujuan utama pengungsi, juga berulang kali lakukan kontrol perbatasan dengan cara buka-tutup. Tujuannya menahan arus pengungsi yang terus membludak. Akibatnya kemacetan lalulintas panjang terjadi di jalan bebas hambatan di perbatasan ke Hongaria.
Foto: Reuters/H.P. Bader
Denmark Tolak Pengungsi
Pemerintah Denmark dengan tegas menolak kedatangan pengungsi. Penutupan perbatasan ke Jerman dilakukan dan lalulintas kereta juga dihentikan. Ratusan pengungsi ini dikawal polisi, berjalan kaki melintasi jalan bebas hambatan melewati Denmark, menunju Swedia yang ramah terhadap pengungsi seperti Jerman dan Austria.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Nolte
Polandia Tolak Kuota Pengungsi
Ribuan warga Polandia gelar aksi protes menentang rencana pembagian kuota penampungan pengungsi. Walau tidak terimbas langsung krisis pengungsi dan PM Polandia Donald Tusk nyatakan siap terima pengungsi secara sukarela, tapi pemerintahan di bawah dia juga menggalang inisiatif tolak kuota pengungsi.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Guz
10 foto1 | 10
Menanggapi makin panasnya silang sengketa menjelang KTT darurat di Brussel itu Komisioner Migrasi Uni Eropa, Dimitris Avramopoulos menyerukan agar semua anggota Uni Eropa bersatu padu menangani krisis pengungsi.
Eropa saat ini menghadapi krisis kedatangan pengungsi paling berat pasca perang dunia kedua. Lebih 210.000 pengungsi kebanyakan dari Suriah, Irak dan Afghanistan yang dicabik konflik bersenjata sudah memohon suaka di Eropa. Uni Eropa mencatat nyaris 500.000 pengungsi sudah masuk Eropa, bahkan Jerman memperkirakan tahun ini sekitar 800.000 hingga satu juta pengungsi akan menyerbu masuk ke Eropa.