Kopilot Germanwings Andreas Lubitz yang sengaja menjatuhkan pesawat Airbus dengan 149 penumpang dulu pernah jalani psikoterapi. Diagnosa ketika itu ada tendensi untuk bunuh diri.
Iklan
Makin banyak fakta terkuak seputar kondisi kesehatan Andreas Lubitz (27) kopilot pesawat Airbus Germanwings yang sengaja jatuhkan pesawat Airbus dengan 149 penumpangnya di pegunungan Alpina Perancis. Jurubicara kejaksaan Düsseldorf, Ralf Herrenbrück melaporkan, beberapa tahun silam, Andreas Lubitz pernah menjalani perawatan dari ahli saraf dan ahli psikologi, dengan diagnosa ada tendensi untuk bunuh diri.
"Perawatan dilakukan sebelum ia jadi pilot pada 2013. Juga saat pendidikan pilot, ia mengambil cuti cukup lama untuk melakoni perawatan. Tapi dokter dalam pemeriksaan aktual tidak menemukan gejala bahwa kopilot Germanwings itu berencana melukai dirinya sendiri maupun melukai orang lain", ujar Herrenbrück menambahkan. Juga rekan kerjanya tidak melihat ada gejala kopilot itu akan bunuh diri. Sejauh ini juga tidak ditemukan surat perpisahan atau sejenisnya.
Tapi menurut laporan media mengutip sumber di kejaksaan Düsseldorf, Andreas Lubitz merahasiakan penyakit yang diidapnya. Dalam pengusutan di rumahnya, tim penyidikan menemukan surat keterangan sakit yang sudah dirobek-robek. Di situ tercantum bahwa di hari ia jatuhkan pesawat, seharusnya ia cuti sakit.
Dibalik Tragedi Jatuhnya Germanwings
Kecelakaan jatuhnya Airbus A320 Germanwings yang menewaskan 150 penumpangnya menyisakan tragedi bagi keluarga yang ditinggalkan. Tapi selain itu juga menunjukkan kesiapan negara yang terlibat dalam manajemen krisis.
Foto: picture-alliance/dpa/T. Niedermüller
Ikut Berdukacita
Pemain Timnas Jerman Benedikt Hoewedes jelang laga persahabatan lawan Australia di Stadion Kaiserslautern membawa plakat ikut berdukacita dengan Haltern. Hoewedes berasal dari Haltern am See kota kecil dekat Düsseldorf darimana 16 siswa dan 2 guru korban kecelakaan Germanwings berasal.
Foto: Getty Images/Alexander Hassenstein
Mengheningkan Cipta bagi Para Korban
Anggota parlemen Jerman Bundestag menjelang sidang paripurna (26/3) mengheningkan cipta untuk para korban kecelakaan Airbus 320 Germanwings. Di seluruh Jerman diadakan upacara mengheningkan cipta serupa itu. Karyawan Germanwings melakukan upacara itu Rabu (25/3) pukul 10:53 saat mana pesawat dinyatakan hilang kontak dengan Radar (24/3).
Foto: Reuters/H. Hanschke
Saling Menghibur
Keluarga korban di Spanyol saling menghibur dengan berpelukan di bandara Barcelona. Dari 150 korban tewas sedikitnya terdapat 51 penumpang berkewarganegaraan Spanyol dalam pesawat naas yang lepas landas dari Barcelona menuju Düsseldorf yang jatuh menabrak pengunungan Alpina di Perancis itu. Spanyol menyatakan hari dukacita nasional dan mengibarkan bendera setengah tiang.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Fernandez
Dampingan untuk Keluarga Korban
Di bandara Düsseldorf situasinya tidak jauh berbeda. Dengan cepat manajemen krisis menyiapkan petugas pendamping yang terdiri dari para psikolog dan rohaniwan untuk keluarga para korban. Sekitar separuh dari 150 korban tewas dalam kecelakaan Airbus A320 milik Germanwings itu warga negara Jerman.
Foto: Reuters/I. Fassbender
Dukacita Bagi Siswa dan Guru
Terutama warga kota Haltern am See di dekat Düsseldorf yang paling merasakan derita karena 16 siswa dan dua guru sekolah menengah Joseph-Koenig-Gymnasium tercatat sebagai penumpang pesawat naas itu. Mereka baru saja menuntaskan program pertukaran pelajar di Spanyol. Para siswa teman korban menunjukkan rasa dukacita dengan memasang karangan bunga dan lilin di halaman depan sekolah.
Foto: Getty Images/I. Fassbender
Staf Krisis Langsung Bekerja
Dengan cepat Jerman membentuk staf krisis dipimpin menteri luar negeri Frank-Walter Steinmeier dan kepala staf krisis Walter Hassmann. Seluruh kegiatan evakuasi dan penyidikan penyebab kecelakaan kini dikendalikan dari pusat penanganan krisis di Berlin. Menlu Steinmeier juga langsung terbang meninjau situasi di lokasi kecelakaan.
Foto: picture-alliance/dpa/B. von Jutrczenka
Aksi Evakuasi di Lapangan
Polisi Perancis Gendarmerie yang dibantu 65 pendaki gunung tangguh yang berpengalaman dalam evakuasi korban bencana di Alpina langsung bekerja untuk mengevakuasi korban. Pesawat Germanwings menabrak gunung Alpina di Perancis selatan setelah menukik tajam dan terbang rendah di ketinggian 2000 meter selama 8 menit sebelum menabrak gunung.
Foto: Getty Images/P. Aventurier
Black Box Ditemukan
Salah satu kotak hitam (black box) dari pesawat AirbusA320 milik Germanwings yang menabrak gunung di Perancis dapat ditemukan dengan cepat oleh regu pencari. Belum diketahui apakah itu black box berisi rekaman percakapan pilot di kokpit (CVR) atau rekaman data penerbangan (FDR). Analisa data black box diharapkan mengungkap penyebab kecelakaan.
Foto: Reuters/BEA
Medan Sulit
Pesawat Germanwings menabrak gunung di lokasi yang amat sulit untuk evakuasi. Selain itu pesawat hancur menjadi serihan-serpihan kecil yang tersebar dalam radius cukup luas. Diperlukan waktu berhari-hari untuk bisa mengevakuasi seluruh 150 jasad korban serta serpihan pesawat.
Tapi sejauh ini tidak jelas apa penyakitnya? Dipertanyakan apakah ia juga mengkonsumsi obat-obatan? Ada indikasi bahwa Andreas Lubitz mengidap penyakit serius pada indra penglihatannya. Ini memicu dugaan penyakit mata itu bisa mengancam karirnya sebagai pilot.
Evakuasi berlanjut
Sementara itu di lokasi jatuhnya pesawat yang menewaskan 150 penumpangnya di Seyne les-Alpes Perancis, aksi evakuasi terus dilanjutkan. "Kondisi medan amat sulit karena memiliki kemiringan antara 40 hingga 60 derajat. Selain itu tidak ada satupun korban yang tubuhnya utuh", ujar Patrick Touron wakil direktur jawatan institut riset kriminal kepolisian Perancis.
Touron melaporkan antara 400 hingga 600 potongan tubuh korban sudah diperiksa oleh para ahli forensik. Lebih dari 80 sidik jari DNA korban juga dilaporkan sudah teridentifikasi. Para petugas evakakuasi harus bekerja cepat, karena setelah seminggu kemungkinan banyak jejak DNA yang rusak dan sulit dilacak lagi. Untuk itu kini dibuat jalan darurat menggunakan buldozer dan alat berat ke lokasi kecelakaan, agar mobil gardan dobel bisa sampai di sana.
Sejauh ini black box kedua juga belum ditemukan. Dari rekaman data penerbangan itu diharapkan data dan informasi lebih rinci terkait kondisi teknis pesawat sebelum jatuh. Dari black box pertama berisi rekaman suara di kokpit bisa diketahui bahwa kopilot Andreas Lubitz sengaja mengunci pintu kokpit dan menjatuhkan pesawat.