Surat Kabar Tertua di Dunia Hentikan Edisi Cetaknya
Zac Crellin
28 April 2023
Koran tertua di dunia yang pernah memberitakan Mozart saat muda, akan menghentikan edisi cetaknya setelah perombakan undang-undang media Austria. Langkah itu dilakukan meskipun ada protes dari staf dan pembaca.
Iklan
Edisi cetak surat kabar Austria Wiener Zeitung, yang telah diterbitkan sejak 1703, akan lenyap dari peredaran setelah sebuah keputusan parlemen Austria disahkan pada hari Kamis (27/04).
Harian yang terbit di ibukota Wina itu, telah melaporkan banyak hal bersejarah mulai dari Mozart saat masih muda hingga pengunduran diri kaisar Habsburg terakhir sepanjang 320 tahun publikasinya. Mereka mengklaim sebagai surat kabar harian tertua yang masih ada di dunia.
Koran itu dimiliki oleh pemerintah Austria sejak 1857 dan berfungsi sebagai surat kabar resmi, dengan iklan lowongan pekerjaan pegawai negeri dan pemberitahuan resmi lainnya yang diatur oleh undang-undang.
Konten itu menjadi sumber pendapatan utama, dan memungkinkan surat kabar tersebut melakukan pekerjaan jurnalistiknya dalam melaporkan berita.
Perpustakaan Paling Indah di Dunia
Perpusatakaan telah menopang peradaban manusia sejak lebih dari 4000 tahun. Bentuknya kini bisa bermacam-macam, ada yang serupa istana, sementara yang lain lebih mirip UFO. Inilah perpusataan paling spektakuler di dunia.
Foto: Imago/imagebroker
Perpustakaan Anna-Amalia, Weimar
Berdiri sejak lebih dari 300 tahun, perpusatakaan Anna Amalia di Weimar, Jerman, terkenal berkat aula berbentuk memanjang yang dibangun dengan gaya Rokoko (gambar). Tahun 2004 sebagian gedung perpusatakaan terbakar dilalap api. Butuh waktu tiga tahun bagi Jerman untuk merestorasi perpusatakaan bersejarah ini ke bentuk aslinya.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Woitas
Universitas Teknik Delft
Perpusatakaan di kompleks Universitas Teknik Delft, Belanda, terlihat mencolok berkat desain atapnya yang modern dan ditumbuhi rumput. Atap unik itu menjadi tempat beristirahat pada mahasiswa di musim panas. Kubah berbentuk kerucut yang menjulang di tengah gedung memiliki tinggi 42 meter dan menyimpan rak buku setinggi empat lantai.
Foto: Nicholas Kane/Arcaid/picture alliance
Biblioteca Joanina, Coimbra
Harian Inggris "The Daily Telegraph" pernah membaptis perpusatakaan di Coimbra, Portugal, ini sebagai salah satu yang paling spektakuler di dunia. Adalah raja Johann V. yang memerintahkan pembangunannya. Setiap rak pada perpustakaan ini dibuat dengan kayu mawar dan kayu hitam. Kini Biblioteca Joanina menjadi bagian Fakultas Hukum Universitas Coimbra.
Foto: picture-alliance/akg-images/H. Champollion
Bibliotheca Alexandrina, Alexandria
Perpusatakaan paling terkenal di dunia ini pernah habis terbakar 2000 tahun silam. Hingga saat itu Bibliotheca Alexandrina adalah wadah terbesar ilmu pengetahuan di dunia dengan lebih dari 490.000 lembar papirus. Tahun 2002 silam pemerintah Mesir merenovasi perpusataakaan ini dengan dana sekitar 220 juta Dollar AS.
Foto: picture-alliance/Arco Images GmbH
Klosterbibliothek St. Gallen
Sejak lebih dari 1300 silam berdiri perpusatakaan biara di St. Gallen, Swiss. Istana pengetahuan ini tidak cuma menyimpan buku, tetapi juga mengoleksi sejumlah mumi dan artefak kuno asal Mesir. Aula perpustakaan (gambar) termasuk yang paling indah di dunia. Perpustakaan ini terdaftar sebagai Warisan Budaya UNESCO sejak 1983.
Foto: picture-alliance/Stuart Dee/robertharding
Perpustakaan Filologi, FU Berlin
Lantaran bentuknya yang menyerupai kepala manusia, perpusatakaan Filologi di Free University Berlin ini mendapat julukan "otak." Gedungnya didesain oleh arsitek ternama Inggris, Norman Foster dan tuntas dibangun tahun 2005 silam.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Andree/Helga Lade
Library of Congress, Washington
Perpustakaan nasional ini dibangun 1800 silam dan habis terbakar 14 tahun kemudian. Presiden ketiga AS, Thomas Jefferson lalu menawarkan perpustakaan pribadinya yang memiliki koleksi 6500 judul buku. Bagian paling spektakuler dari Library of Congress adalah aula utamanya yang didesain dengan gaya Renaissance.
Foto: picture-alliance/JOKER/H. Khandani
Trinity College Library, Dublin
Memanjang sejauh 64 meter dan lebar 12 meter, aula utama perpusatakaan Trinity College ini pantas dijuluki "Long Room." Awalnya ruangan ini cuma memiliki atap datar yang terbuat dari gipsum. Tahun 1858 sejumlah arsitek meninggikan ruangan perpustakaan dan membangun atap melengkung dengan kayu Oak.
Foto: Imago/imagebroker
National Library of China, Beijing
Dengan koleksi lebih dari 30 juta judul buku, perpustakaan nasional Cina termasuk tujuh perpustakaan terbesar di dunia. Dibangun tahun 1809, perpustakaan ini dulu bernama "Perpusatakaan Ibukota." Sejak tahun 1928 namanya diubah menjadi "Perpustakaan Beijing." Baru tahun 1998 pemerintah Cina mengizinkan nama perpustakaan diubah menjadi yang sekarang.
Foto: Getty Images/AFP/W. Zhao
El Ateneo Grand Splendid, Buenos Aires
Gedung ini bukan perpustakaan, melainkan toko buku. "Ateneo" di Argentina memiliki sejarah panjang. Dibangun 1919, awalnya gedung ini berfungsi sebagai gedung teater. Pada dekade 1920an pemiliknya menyulap Ateneo menjadi bioskop. Baru pada tahun 2000 pemiliknya mengubah gedung bersejarah ini menjadi toko buku yang dilengkapi dengan kedai kopi dan aula membaca.
Foto: picture-alliance/AP Photo/V.R. Caivano
10 foto1 | 10
'Diakhiri oleh undang-undang'
Pada hari Kamis (27/4), parlemen Austria mengeluarkan undang-undang yang tidak lagi mengharuskan lembaga pemerintah dan perusahaan lain, untuk memasang iklan di edisi cetak surat kabar tersebut.
"Bukan peran negara untuk menjalankan dan membiayai surat kabar harian," kata Kanselir Austria Sebastian Kurz dari kubu konservatif pada 2021, ketika perubahan regulasi itu pertama kali diajukan.
Peraturan media baru juga mengubah tujuan Wiener Zeitung dari surat kabar harian menjadi "media pelatihan dan pendidikan lanjutan".
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada hari pemungutan suara dengan judul, "Diakhiri oleh undang-undang", surat kabar itu menyebutkan, peraturan baru ini adalah mandat yang tidak jelas yang akan menghilangkan kapasitasnya untuk menghasilkan produk jurnalistik.
Staf dan pembaca telah melakukan beberapa kali protes di luar gedung Majelis Federal di Wina untuk memprotes rencana penutupan edisi cetak harian tersebut.
Meskipun edisi online dan edisi cetak bulanan akan terus diproduksi, wakil pemimpin redaksi surat kabar tersebut Thomas Seifert mengatakan keputusan pemerintah lebih dari sekadar "digital atau kertas".
Dia mengatakan saat diwawancara surat kabar harian Austria lainnya Die Presse, apa yang dipertaruhkan adalah "melestarikan semangat Wiener Zeitung." (yp/as)