1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Korban Tewas Akibat Bentrokan Protes Bertambah di Iran

2 Januari 2018

Televisi pemerintah Iran melaporkan, bentrokan semalam menewaskan sembilan orang. Sekelompok demonstran dilaporkan mencoba menyerbu kantor polisi dan merebut senjata.

Iran Proteste | Tuyserkan
Foto: Reuters TV/IRINN

Situasi di Iran masih simpang siur. Aksi protes dan bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan masih  terus berlangsung. Media setempat menyebutkan, korban tewas hingga kini sudah lebih 20 orang. Menurut kantor berita ILNA, di kota Teheran saja polisi sudah menahan sedikitnya 450 orang.

Aksi protes berawal hari Kamis lalu (28/12) di Masyhad karena lonjakan harga pangan. Aksi serupa dengan cepat meluas ke beberapa kota, beberapa kelompok dengan lantang meneriakkan slogan menentang pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei. Seorang hakim agung hari Selasa (2/1) memperingatkan, beberapa demonstran bisa menghadapi pengadilan hukuman mati.

Presiden Hassan Rouhani dalam rapat kabinet 31 Desember 2017Foto: picture-alliance/Iranian Presidency Office

TV pemerintah melaporkan, enam orang tewas di kota Qahdarijan. Juga seorang pejalan kaki dan seorang polisi diberitakan tewas. Seorang anak laki-laki berusia 11 tahun dan seorang pria berusia 20 tahun tewas di kota Khomeinishahr. Kota-kota tersebut semuanya berada di provinsi Isfahan, sekitar 350 kilometer selatan Teheran.

Karena kesulitan ekonomi

Presiden Hassan Rouhani mengakui, kemarahan publik terjadi karena kesulitan ekonomi. Namun para pejabat pemerintahana memperingatkan bahwa aparat tidak akan ragu untuk menindak mereka yang melanggar hukum.

Aksi-aksi protes yang digelar sejauh ini belum mendapat izin dari Kementerian Dalam Negeri, sehingga menurut hukum itu adalah aksi ilegal. Pandangan itu disuarakan Senin oleh kepala pengadilan Ayatollah Sadegh Larijani. Dia mendesak pihak berwenang untuk menghadapi perusuh dengan tegas.

Kepala Pengadilan Revolusi Tehran Mousa Ghazanfarabadi memperingatkan hari Selasa (2/1) bahwa beberapa pemrotes yang ditangkap berpotensi menghadapi kasus hukuman mati saat mereka diadili.

Gambar aksi protes dan kerusuhan di Iran yang tersebar lewat media sosialFoto: twitter_arteshbood

Belum merata

Sejak Iran menyetujui kesepakatan nuklir, ekonominya sebenarnya mulai membaik. Teheran sekarang menjual minyaknya di pasar global dan telah menandatangani kesepakatan untuk membeli pesawat bernilai puluhan miliar dolar AS.

Namun perbaikan ekonomi belum dirasakan secara merata oleh warga Iran. Angka pengangguran tetap tinggi, dan inflasi resmi melonjak lagi hingga 10 persen lagi. Kenaikan harga telur dan unggas sebanyak 40 persen baru-baru ini menjadi salah satu pemicu aksi protes.

hp/ (afp, ap, rtr)