Korban Tewas Akibat Kebakaran Hutan di Turki Bertambah
2 Agustus 2021
Kebakaran hutan di pantai selatan Turki menewaskan delapan orang dan memaksa penduduk beserta turis untuk mengungsi. Italia dan Yunani juga mengalami kebakaran di tengah suhu tinggi di seluruh Mediterania.
Iklan
Korban tewas akibat kebakaran hutan selama lima hari di provinsi Antalya dan Mugla, Turki, bertambah menjadi delapan orang pada Minggu (01/08). Angin kencang dan cuaca panas memicu kobaran api, sehingga membuat upaya pemadaman kebakaran menjadi lebih sulit.
Kantor berita Turki DHA melaporkan jenazah pasangan Turki-Jerman ditemukan pada Minggu (01/08) di rumah mereka di Manavgat, Antalya. Kebakaran juga telah merenggut nyawa lima orang lainnya di Manavgat dan satu orang di Marmaris, provinsi Mugla dalam beberapa hari terakhir.
Kebakaran terjadi sejak Rabu (28/07), mengakibatkan 864 orang luka-luka. Menteri Kesehatan Turki mengatakan para korban telah mendapat perawatan medis.
Menurut Kementerian Kehutanan, sebagian besar dari ratusan kasus kebakaran hutan yang terjadi di Turki dalam beberapa hari terakhir telah berhasil diatasi, tetapi masih ada enam lokasi yang sedang dikendalikan.
Evakuasi warga dan turis
Lebih dari 1.100 penduduk dan turis di kota Bodrum, provinsi Mugla dievakuasi ke tempat yang aman menggunakan hampir 20 perahu pada Minggu (01/08), menurut Wali Kota Ahmet Aras.
Iklan
Kementerian Pertahanan mengatakan penduduk dievakuasi dengan perahu dari kota pesisir Marmaris. Sementara di Antalya, penduduk desa Sirtkoy juga dipindahkan ke tempat yang lebih aman.
Kebakaran masih berkobar di Manavgat dan kota pedalaman Milas, kata Menteri Kehutanan Bekir Pakdemirli. Petugas pemadam kebakaran dibantu oleh penduduk setempat serta tim pendukung dari Rusia, Ukraina, Iran, dan Azerbaijan.
Pihak berwenang Turki mengatakan mereka sedang menyelidiki kebakaran yang diduga dilakukan oleh militan Kurdi. Namun, konsensus para ahli umumnya berpendapat bahwa perubahan iklim berdampak terhadap bahaya kebakaran di wilayah tersebut.
Menurut data Uni Eropa, sejauh ini Turki telah dilanda 133 kasus kebakaran hutan pada tahun 2021. Jumlah itu jauh lebih tinggi dari rata-rata selama 13 tahun terakhir. Antara 2008 dan 2020, Turki mencatat rata-rata 43 kasus kebakaran hutan dalam jumlah bulan yang sama.
Cuaca Ekstrem Mematikan Kejutkan Dunia
Dari Jerman, Kanada hingga Cina, gambar-gambar dramatis dari dampak buruk cuaca ekstrem telah mendominasi kepala berita baru-baru ini. Apakah krisis iklim yang menjadi penyebabnya?
Foto: AFP/Getty Images
Banjir bandang dahsyat di Eropa
Banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya ini disebabkan oleh hujan lebat selama dua hari berturut-turut. Aliran air yang sempit meluap menjadi amukan banjir hanya dalam hitungan jam dan menghantam perumahan warga. Sedikitnya 209 orang tewas di Jerman dan Belgia. Upaya pemulihan rumah, bisnis, dan infrastruktur yang rusak diperkirakan menelan biaya miliaran euro.
Foto: Thomas Lohnes/Getty Images
Musim hujan ekstrem
Banjir juga melanda sebagian wilayah di India dan Cina bagian tengah. Hujan turun sangat lebat, bahkan lebih deras dari yang biasanya turun di musim hujan. Para ilmuwan memperkirakan bahwa perubahan iklim akan menyebabkan curah hujan yang lebih sering dan intens, karena udara yang lebih hangat menahan lebih banyak air, sehingga menciptakan lebih banyak hujan.
Foto: AFP/Getty Images
Banjir menggenangi Cina bagian tengah
Curah hujan yang memecahkan rekor selama berhari-hari menyebabkan banjir dahsyat di seluruh provinsi Henan, Cina, pada akhir Juli. Puluhan orang tewas, ratusan ribu lainnya mengungsi, dan banyak warga masih dilaporkan hilang. Di Zhengzhou, ibu kota provinsi Henan, warga terjebak di rel kereta bawah tanah ketika banjir datang. Daerah pedesaan dilaporkan terkena dampak lebih parah.
Foto: Courtesy of Weibo user merakiZz/AFP
Rekor suhu panas di AS dan Kanada
Suhu yang semakin panas juga menjadi lebih umum terjadi. Seperti di negara bagian Washington dan Oregon di AS dan provinsi British Columbia di Kanada pada akhir Juni lalu. Ratusan kematian terkait suhu panas dilaporkan terjadi di sana. Desa Lytton di Kanada bahkan mencatat suhu tertinggi hingga 49,6 Celcius.
Foto: Ted S. Warren/AP/picture alliance
Kebakaran hutan memicu badai petir
Gelombang panas mungkin sudah berakhir tetapi kondisi kering telah memicu salah satu musim kebakaran hutan paling intens di Oregon, AS. Kebakaran yang dijuluki Oregon’s Bootleg Fire itu menghanguskan area seluas Los Angeles hanya dalam waktu dua minggu. Saking besarnya, asap dari kebakaran dilaporkan sampai ke New York.
Foto: National Wildfire Coordinating Group/Inciweb/ZUMA Wire/picture alliance
Amazon mendekati ‘titik kritis’?
Brasil bagian tengah dilaporkan mengalami kekeringan terburuk dalam 100 tahun, sehingga meningkatkan risiko kebakaran dan deforestasi lebih lanjut di hutan hujan Amazon. Menurut para ilmuwan, sebagian besar wilayah tenggara Amazon telah berubah fungsi dari yang awalnya menyerap emisi, kini berubah menjadi memancarkan emisi CO2, menempatkan Amazon lebih dekat ke ‘titik kritis’.
Foto: Andre Penner/AP Photo/picture alliance
‘Di ambang bencana kelaparan’
Setelah bertahun-tahun alami kekeringan, lebih dari 1,14 juta orang di Madagaskar mengalami kerawanan pangan. Beberapa dari mereka terpaksa memakan kaktus mentah, daun liar, dan belalang, dalam kondisi yang mirip seperti ‘wabah kelaparan’. Nihilnya bencana atau konflik membuat situasi di sana disebut sebagai kelaparan pertama dalam sejarah modern yang semata-mata disebabkan oleh perubahan iklim.
Foto: Laetitia Bezain/AP photo/picture alliance
Melarikan diri dari bencana
Tahun 2020, jumlah orang yang melarikan diri dari konflik dan bencana alam mencapai level tertinggi dalam 10 tahun. Jumlah orang yang berpindah di dalam negera mereka sendiri mencapai rekor 55 juta, sementara 26 juta lainnya melarikan diri hingga melintasi perbatasan. Sebuah laporan dari pemantau pengungsi pada bulan Mei menemukan tiga perempat dari pengungsi internal adalah korban cuaca ekstrem.
Foto: Fabeha Monir/DW
London terendam banjir
Tidak hanya negara-negara di Eropa utara, Inggris juga dilanda banjir bandang. Beberapa bagian London dibanjiri oleh air yang naik dengan cepat karena hujan lebat dalam satu hari. Stasiun kereta bawah tanah dan jalan-jalan juga terendam banjir. Menurut Wali Kota London Sadiq Khan, banjir bandang menunjukkan bahwa “bahaya perubahan iklim kini bergerak lebih dekat ke rumah.”
Foto: Justin Tallis/AFP/Getty Images
Yunani ‘meleleh’ akibat gelombang panas
Sementara negara-negara di Eropa utara mengalami banjir, negara di bagian selatan seperti Yunani justru dicengkeram oleh gelombang panas di awal musim panas. Di minggu pertama bulan Juli, suhu melonjak hingga 43 derajat Celcius. Tempat-tempat wisata seperti Acropolis terpaksa ditutup pada siang hari, sementara panas ekstrem memicu kebakaran hutan di luar kota Thessaloniki.
Foto: Sakis Mitrolidis/AFP/Getty Images
Sardinia dilanda kebakaran hutan yang belum pernah terjadi sebelumnya
“Ini adalah kenyataan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Sardinia,” kata Gubernur Sardinia Christian Salinas tentang kebakaran hutan di sana. “Sejauh ini, 20.000 hektar hutan yang mewakili sejarah lingkungan selama berabad-abad di pulau kami telah hangus menjadi abu," tambahnya. Sedikitnya 1.200 orang dievakuasi akibat kebakaran tersebut. (gtp/hp)
Foto: Vigili del Fuoco/REUTERS
11 foto1 | 11
Kebakaran di Italia dan Yunani
Kebakaran hutan juga melanda beberapa wilayah lain di Mediterania, di tengah gelombang panas di Eropa selatan. Pulau Sisilia, Italia telah menjadi salah satu daerah yang terkena dampaknya, orang-orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di kota Catania pada Sabtu (31/07).
Penghuni sebuah panti jompo di kota Adriatik Pescara juga harus dievakuasi pada Minggu (01/08) karena kebakaran hutan mengancam daerah itu, kata pejabat setempat. Setidaknya lima orang di kota itu telah dibawa ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.
Petugas pemadam kebakaran juga berjuang memadamkan api di Yunani barat yang menyebabkan 15 orang dirawat di rumah sakit pada Sabtu (31/07) karena kesulitan bernapas. Suhu di wilayah itu diperkirakan tetap sekitar 44 derajat Celsius hingga Selasa (03/08).