PM Korea Selatan pada Jumat (20/11) mendesak masyarakat untuk menghindari segala aktivitas sosial yang melibatkan banyak orang. Pemerintah kemungkinan akan bertindak lebih keras guna mencegah gelombang ketiga COVID-19.
Pemerintah juga mendesak kepada seluruh perusahaan untuk mendorong karyawannya bekerja dari rumah. Sementara khusus untuk orang tua yang berusia lebih dari 60 tahun, dianjurkan untuk tetap tinggal di rumah.
"Jika kita tidak menghentikan laju penyebaran (virus) ini sekarang, kehidupan normal akan kembali dibatasi," katanya dalam sebuah pertemuan penanganan COVID-19.
Korea Selatan memperketat pedoman pencegahan penyebaran virus corona pada Kamis (19/11), tetapi kekhawatiran semakin berkembang bahwa penutupan bar, klub malam, fasilitas olahraga, hingga pembatasan kegiatan keagamaan mungkin masih tidak cukup menekan laju infeksi.
Bagaimana Sekolah di Korea Selatan Terapkan Protokol Corona
Korea Selatan menetapkan aturan ketat ketika membuka lagi sekolah-sekolah. Para siswa antara lain wajib memakai masker, diperiksa suhu tubuhnya ketika memasuki kompleks sekolah dan ada jarak aman di ruang kelas.
Foto: picture-alliance/Photoshot
Masa sekolah yang tertunda
Seorang anak laki-laki memegang tangan ibunya dari seberang penghalang saat kembali ke sekolah untuk masa liburan musim semi yang tertunda di Gwangju, Korea Selatan. Pemerintah mulai membuka sekolah secara bertahap di seluruh negeri, bahkan ketika ada peningkatan jumlah kasus virus corona dalam beberapa hari terakhir.
Foto: Reuters/Yonhap News Agency
Ruang kelas didisinfeksi
Ruang kelas didisinfeksi sebelum para siswa memasuki gedung sekolah di Seoul. Pada fase pertama pembukaan sekolah, murid senior sekolah menengah lebih dulu kembali ke kelas pada 20 Mei lalu.
Foto: Reuters/Yonhap News Agency
Menjaga keselamatan siswa
Para guru memeriksa pembatas yang dipasang untuk memastikan keamanan siswa ketika mereka kembali ke ruang kelas di Daegu. Akhir Februari, lalu kota Daegu melaporkan wabah virus corona besar pertama di luar Cina, yang mengakibatkan lonjakan besar pada angka infeksi COVID-19 Korea Selatan.
Foto: picture-alliance/dpa/Yonhap News Agency
Menjaga kebersihan
Siswa sekolah diwajibkan menggunakan pembersih tangan ketika kembali ke sekolah minggu lalu. Tahap kedua pembukaan sekolah sudah dimulai pada 3 Juni, melibatkan siswa tahun pertama di sekolah menengah atas dan tahun kedua di sekolah menengah pertama, dan tahun ketiga dan keempat di sekolah dasar.
Foto: picture-alliance/AP Photo/L. Jin-Man
Pemeriksaan suhu tubuh
Siswa menunggu dalam antrean ketika staf melakukan pemeriksaan suhu tubuh dengan kamera pencitraan termal di Chungju, Korea Selatan. Fase pembukaan sekolah minggu lalu membawa hampir 1,8 juta siswa kembali ke sekolah.
Foto: Reuters/Yonhap News Agency
Wajib jaga jarak aman
Aturan protokol kesehatan mewajibkan meja setiap siswa ditempatkan pada jarak aman. Dalam banyak kasus, sekolah juga memasang partisi untuk mencegah penyebaran virus. Korea Selatan sempat mengalami kenaikan kasus gelombang kedua dari klub malam dan acara kebaktian di gereja.
Aturan ketat diberlakukan di seluruh area sekolah. Foto menunjukkan suasana di kantin sekolah dasar di Chuncheon, yang dilengkapi dengan dinding pembatas transparan.
Foto: picture-alliance/dpa/Yonhap News Agency
Masker harus selalu digunakan
Juga pada jam pelajaran olahraga, para siswa di sekolah menengah di Gwacheon wajib memakai masker. Selain sanitasi rutin dan pemeriksaan suhu tubuh, masker wajib digunakan sepanjang waktu, kecuali untuk makan.
Foto: picture-alliance/dpa/Yonhap News Agency
Tekanan luar biasa
Seorang siswa sekolah dasar disambut para guru dalam kostum binatang di Daegu. Tekanan besar untuk implementasi protokol kesehatan ada di pundak para guru, yang bertanggung jawab memeriksa kesehatan siswa dengan sistem diagnostik mandiri dan melaporkannya secara online. (hp/rap)
Foto: picture-alliance/AP Photo/K. Hyun-Tai
9 foto1 | 9
Aturan lebih ketat dibutuhkan di Seoul
Gelombang ketiga penyebaran COVID-19 diyakini tengah berlangsung, dengan adanya 363 kasus baru yang dikonfirmasi pada Kamis (19/11). Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan mengatakan sudah tiga hari berturut-turut angka infeksi melampaui 300 kasus. Hingga saat ini telah dilaporkan total 30.017 kasus dan 501 kasus kematian akibat COVID-19.
"Kami yakin gelombang ketiga infeksi (virus corona) sekarang sedang berlangsung ... di wilayah ibu kota," kata Pejabat Kementerian Kesehatan Yoon Tae-ho.
Jumlah pasien terinfeksi virus corona yang sakit parah meningkat tajam, mencapai 84 orang pada hari Jumat (20/11), sehingga membebani sumber daya unit perawatan intensif, tambah Yoon.
Yoon juga mengatakan wilayah ibu kota Seoul, yang merupakan tempat bagi setengah dari 52 juta penduduk Korsel, mungkin memerlukan pembatasan lebih ketat jika rata-rata infeksi komunitas harian selama seminggu naik menjadi 200 atau bahkan lebih.
Wilayah Seoul mencatat 218 kasus baru pada hari Kamis (19/11), jumlah kasus harian tertinggi sejak Agustus lalu. Beban kasus infeksi COVID-19 terus meningkat setelah pelonggaran aturan jaga jarak diberlakukan bulan lalu.