Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara menyampaikan AS perlu mengubah kebijakannya jika ingin berdialog dengan negara itu. Korut menyebut pemerintahan Joe Biden sebagai "rezim baru" yang memiliki "retorika tak berdasar."
Iklan
Korea Utara pada hari Kamis (18/03) menyatakan, akan mengabaikan tawaran dari Amerika Serikat (AS) untuk berdialog, kecuali Washington membalikkan kebijakan permusuhannya.
Awal pekan ini, Gedung Putih menyatakan keinginan mengakhiri perselisihan kepada Pyongyang, dengan mengatakan pihaknya telah berupaya untuk berkomunikasi dengan pemerintah Korea Utara. Tetapi sejauh ini tawaran tersebut tidak ditanggapi.
Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son Hui menyampaikan bahwa hal tersebut (komunikasi) tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
"Tidak ada kontak atau dialog antara Washington dan Pyongyang, kecuali AS menarik kembali kebijakan permusuhannya terhadap DPRK," kata Choe dalam sebuah pernyataan yang disiarkan Kamis (18/03) oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara.
Teori gila
"Apa yang telah didengar dari AS sejak kemunculan rezim baru hanyalah teori gila tentang ancaman dari Korea Utara dan retorika tak berdasar tentang denuklirisasi sepenuhnya," kata Choe, sekaligus menggambarkan tawaran untuk pembicaraan sebagai "trik mengulur waktu."
"Karena itu, kami akan mengabaikan upaya seperti itu dari AS di masa depan juga," tambahnya.
Fakta Unik tentang Korea Utara
Korea Utara adalah negara miskin yang secara internasional terisolasi. Saking tertutupnya, tidak banyak yang diketahui tentang negara ini. Berikut beberapa fakta unik tentang Korea Utara:
Foto: picture-alliance/AP Images/P. Semansky
Ideologi Negara
Secara resmi Korea Utara bukan lagi negara komunis. Sejak tahun 2009, negara ini menganut ideologi baru yang disebut “Juche”. Ideologi yang pertama kali dicetuskan oleh Kim Il-sung pada tahun 1955 ini mengandung prinsip: "manusia menguasai segala sesuatu dan memutuskan segala sesuatu".
Foto: AP
Penanggalan
Sebenarnya menurut penanggalan kalender tradisional Korea, Dangun, yang mulai dipakai sejak 2333 SM, Korea Utara saat ini berada di tahun 4349. Namun, negara ini memilki satu cara penanggalan lain yang unik, yaitu berdasarkan tahun kelahiran pemimpin besar Kim Il-sung tahun 1912. Jadinya di Korea Utara sekarang baru tahun 105.
Foto: Colourbox/PetraD
Surga di Korea Utara
Korea Utara terkenal sebagai negara konservatif, rakyatnya hidup dalam kemiskinan dan tertekan di bawah kepemimpinan seorang diktator. Namun begitu, ada juga yang menganggap negara ini sebagai surga, setidaknya bagi pemakai marijuana. Daun memabukan ini dilegalkan di Korea Utara, bahkan tidak dikategorikan sebagai narkoba.
Foto: picture alliance/Photopqr/l'Alsace
Stadion Terbesar di Dunia
Satu bangunan yang menjadi kebanggaan Korea Utara: Stadion Hari Buruh Rungrado, yang diselesaikan pada 1 Mei 1989, mampu menampung 150.000 penonton. Stadion tempat menggelar event olahraga, seperti sepak bola dan atletik atau juga Arirang, festival senam masal dan artistik ini kapasitasnya jauh lebih besar dibanding peringkat 2, Stadion Michigan (107.601) di AS.
Foto: picture-alliance/dpa
Potongan Rambut
Sekitar setahun setelah berkuasa, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengeluarkan satu peraturan baru mengenai potongan rambut. Pria hanya diperbolehkan memilih 10 potongan rambut. Tapi model rambut yang dimiliki Kim Jong-un bukanlah salah satu yang diperbolehkan. Sementara, pilihan bagi perempuan lebih banyak: 18 model.
Foto: picture alliance/AP Images
Tanggal Ulang Tahun yang Sepi
Tidak ada seorangpun di Korea Utara yang lahir pada tanggal 8 Juli atau 17 Desember berani merayakan hari ulangtahun mereka. Alasannya, kedua tanggal ini merupakan hari kematian Kim Il-sung dan Kim Jong-il. Gantinya, sekitar 100.000 warga Korea Utara, yang lahir pada tanggal tersebut, merayakan hari ulang tahun pada 9 Juli atau 18 Desember.
Foto: Fotolia/Jenny Sturm
Busana yang Diharamkan
Korea Utara menganggap Amerika Serikat sebagai musuh utamanya. Saking besar rasa permusuhan yang dimiliki, pemerintah Korea Utara melarang warganya untuk mengenakan busana jeans. Jenis pakaian ini dianggap simbol Amerika Serikat.
Foto: picture-alliance/chromorange
7 foto1 | 7
Komentar Choe datang menyusul kedatangan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bersama Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin ke Korea Selatan. Mereka berdua bertemu dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chung Eui-yong dan Menteri Pertahanan Suh Wook di Seoul untuk membicarakan program nuklir Korea Utara.
Usai pertemuan, Blinken mengatakan AS akan menyelesaikan tinjauan kebijakan Korea Utara dalam beberapa minggu mendatang, dan bahwa tekanan dan opsi diplomatik sudah disiapkan.
Blinken juga mengatakan Cina memiliki peran kunci dalam setiap upaya "denuklirisasi" terkait Korea Utara.
Latihan gabungan AS-Korea Selatan dianggap sebagai ancaman
Choe pun juga mempermasalahkan latihan gabungan tersebut, dengan mengatakan bahwa AS "secara terbuka memulai latihan militer bersama yang memiliki potensi agresi yang menargetkan Korut."