Rudal yang bisa diluncurkan dari kapal selam dipamerkan selama parade militer di Pyongyang, Korea Utara. Analis juga mengidentifikasi ada model baru rudal balistik jarak pendek.
Iklan
Korea Utara menunjukkan sebuah senjata baru yang tampak seperti rudal balistik yang bisa diluncurkan dari kapal selam (SLBM) pada sebuah parade militer yang berlangsung di ibu kota Pyongyang pada Kamis malam (14/01), media pemerintah setempat melaporkan.
Pawai tersebut menandai berakhirnya kongres Partai Buruh. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri parade militer tersebut di Lapangan Kim Il Sung, Pyongyang.
Barisan tentara terlihat ikut serta dalam pawai. Ada berbagai kendaraan militer termasuk tank dan peluncur roket juga dipamerkan. Analis mengidentifikasi ada model baru rudal balistik jarak pendek, selain versi peluncuran kapal selam.
Seperti apa rudal balistik terbaru?
Gambar yang dirilis oleh media pemerintah setempat menunjukkan setidaknya empat rudal dengan kerucut hitam-putih didorong melewati kerumunan warga yang mengibarkan bendera di pinggir jalan.
Analis menilai rudal - yang dapat diluncurkan dari kapal selam - diberi label Pukguksong-5 merupakan senjata versi terbaru dari Pukguksong-4 yang diluncurkan pada parade militer yang lebih besar pada bulan Oktober lalu.
"Rudal baru pasti terlihat lebih panjang," kata Michael Duitsman, seorang peneliti di James Martin Center for Nonproliferation Studies (CNS) yang berbasis di California, Amerika Serikat.
Kantor berita negara KCNA menggambarkannya sebagai: "Senjata paling kuat di dunia, misil balistik peluncuran kapal selam." Dikatakan rudal "menunjukkan kekuatan angkatan bersenjata revolusioner."
Korea Utara telah melakukan uji tembak beberapa SLBM dari bawah air. Analis mengatakan Korea Utara tengah berusaha mengembangkan kapal selam operasional untuk membawa rudal.
Kemampuan militer Korea Utara
Korea Utara berada di bawah serangkaian sanksi internasional atas program senjata nuklir dan rudal balistik yang dilarang.
Adalah ironi ketika Cina merayakan 70 tahun kekuasaan Partai Komunis, Indonesia mengenang kematian PKI di tanah air. Inilah daftar negara terakhir di muka bumi yang masih mengadopsi ideologi kolektivisme itu.
Foto: AP
1. Republik Rakyat Cina
Cina adalah negara komunis paling besar dan paling kaya sejagad. Meski tunduk pada pakem ideologi Marxisme-Leninisme, pemerintah di Beijing selama tiga dekade terakhir membuka keran investasi bagi pemodal internasional yang turut melambungkan perekonomian negara berpenduduk 1,54 miliar manusia itu. Kini Cina sedang membangun kekuatan adidaya di kawasan Asia Pasifik dan Afrika.
Foto: picture-alliance/AP Photo/A. Wong
2. Vietnam
Partai Komunis sudah memerintah Vietnam selama 44 tahun, sejak Amerika Serikat dikalahkan dalam perang dua dekade melawan Viet Cong. Pada 1986 Hanoi mengikuti langkah Cina dengan membuka pintu bisnis bagi investor asing. Ketika Amerika mencabut embargo ekonomi pada 1994, perekonomian Vietnam mengalami kebangkitan yang bertahan hingga kini. Pada 2018 pertumbuhan ekonomi di Vietnam mencapai 7.1%
Foto: Reuters/Kham
3. Laos
Salah satu negara paling miskin di Asia ini berada di bawah cengkraman rezim komunis sejak 43 tahun, setelah revolusi 1975 mengakhiri kekuasaan monarki Laos. Lantaran kemiskinan yang menderu Partai Rakyat Lao Revolusioner (PRPL) mendorong liberalisasi ekonomi pada 1986. Meski demikian hingga kini 77% populasi Laos masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Foto: Imago/Xinhua
4. Kuba
Sejak FIdel Castro sukses mengobarkan revolusi yang meruntuhkan kediktaturan Fulgencio Batista 60 tahun silam, Kuba menganut ideologi komunisme. Tapi berbeda dengan negara komunis Asia, Kuba baru membuka diri pada perekonomian internasional pada 2014 lalu, setelah normalisasi hubungan dengan AS di bawah Presiden Barack Obama.
Foto: picture alliance/Robert Harding World Imagery
5. Korea Utara
Didirikan pada 1948, Partai Buruh Korea Utara sudah mendiktekan komunisme selama tujuh dekade terakhir. Tahun 2009 lalu Kim Jong Il mencoba memoles reputasi kejam penguasa Pyongyang dengan mencabut istilah komunisme pada konstitusi negara. Tapi menurut Amnesty Internasional, saat ini 120.000 penduduk mendekam di kamp kerja paksa akibat melawan pemerintah. (rzn/ap: dari berbagai sumber)