Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal Lintasi Jepang
15 September 2017
Korea Utara hari Jumat (15/9) kembali menembakkan rudal balistik jarak menengah melintasi Jepang ke Samudera Pasifik.
Iklan
Rezim Korea Utara kembali unjuk gigi dan mendemonstrasikan kemampuan militernya dengan menembakkan rudal balistik jarak menengah melintasi Jepang ke Samudera Pasifik. Di Jepang sirene peringatan berbunyi, namun tidak ada kerusakan akibat rudal Korea Utara itu.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan, rudal terbaru itu menempuh jarak sekitar 3.700 kilometer dan mencapai ketinggian maksimal 770 kilometer. Berarti rudal ini dapat mencapai Guam, pangkalan militer terbesar AS di Samudera Pasifik yang berjarak sekitar 3.400 kilometer dari Korea Utara.
Korea Utara: Pesta Di Atas Cemasnya Dunia
Ketika dunia kelimpungan menghadapi momok perang nuklir, Korea Utara malah berpesta pora merayakan keberhasilan ujicoba bom Hidrogen. Terutama para ilmuwan dirayakan bak pahlawan
Foto: Reuters/KCNA
Merayakan keberhasilan ilmuwan
Para ilmuwannya dianggap oleh pemerintah Korea Utara berhasil dalam uji coba peledakan bom nuklir. Setelah uji coba meledakkan sebuah bom hidrogen, terekam dalam foto, tampak masyarakat berpesta pora diwarnai dengan nyala kembang api dan pawai di Pyongyang.
Foto: Reuters/KCNA
Keramaian di pusat kota
Warga ibu kota Korea Utara tampak berbaris di jalan-jalan, lengkap dengan lambaian pom-pom. Mereka bersorak-sorai ke arah konvoi bis yang membawa para ilmuwannya ke dalam kota.
Foto: Reuters/KCNA
Menyambut ilmuwan
Bunga-bunga kertas dilemparkan ke arah ilmuwan yang menuju ke Lapangan Kim Il-Sung. Dari orang tua hingga anak kecil berderet di jalan-jalan di Pyongyang. Mereka juga membawa bunga dan balon berwarna merah jambu.
Foto: Reuters/KCNA
Mengakhiri imperialisme AS
Koordinator pawai massal dalam, perayaan keberhasilan peledakan bom menyatakan militer Korea Utara akan mengakhiri nasib imperialis Amerika Serikat melalui serangan pencegahan yang tidak kenal ampun dan paling dahsyat.
Foto: Reuters/KCNA
Sukarela atau dipaksa?
Para perempuan Korea Utara bahkan mengenakan pakaian tradisional khas Korea Utara, Apakah mereka turun ke jalan karena memang benar-benar ingin merayakan keberhasilan peledakan bom itu atau memang diwajibkan turun ke jalan.
Foto: Reuters/KCNA
Sanksi lebih keras
Ledakan bom pada awal September 2017 kembali memicu kecaman dunia. Negara-negara adi daya mendesak sanksi lebih keras lagi dari Dewan Keamanan PBB terhadap Korea Utara. Kantor berita KCNA melukiskan ledakan nuklir itu sebagai uji coba Bom-H ICBM yang berhasil. Ed. ap/rzn/berbagai sumber)
Foto: Reuters/KCNA
6 foto1 | 6
Korea Utara berulang kali menyatakan akan menyerang Pulau Guam, jika AS dan Korea Selatan "tidak menghentikan permusuhannya". Minggu ini Dewan Keamanan PBB memutuskan sanksi baru terhadap Korea Utara karena terus melakukan ujicoba rudal. Namun tampaknya para pejabat di Pyongyang tidak terpengaruh dengan tekanan itu.
Menurut laporan Korea Selatan, tes terakhir hari Jumat adalah peluncuran rudal balistik yang ke-19 yang dilakukan Korea Utara tahun ini. Rudal tersebut diluncurkan dari Sunan, kawasan bandara internasional di Pyongyang.
Pengamat mengatakan, rudal jarak menengah itu kemungkinan besar dari jenis Hwasong-12, dan dimaksudkan untuk menunjukkan kepada Washington bahwa Korea Utara memang mampu menyerang sampai ke Pulau Guam.
Apa Saja Harta Karun Yang Dimiliki Kim Jong Un?
Sementara warganya menjalani kehidupan yang memprihatinkan, berikut adalah daftar beberapa kemewahan yang dimiliki oleh pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un.
Foto: picture-alliance/AP/A. Young-joon
Istana Kumsusan
Dikenal sebagai Mausoleum Kim II Sung, bangunan ini terletak di sudut timur laut kota Pyongyang. Kumsusan adalah istana terbesar yang pernah didedikasikan untuk seorang pemimpin komunis. Sisi utara dan timurnya dibatasi dengan parit besar.
Foto: picture-alliance/AP Photo/D. Guttenfelder
Hotel Ryugyong
Ryugyong adalah salah satu hotel terbesar di dunia yang memiliki 105 lantai. Pembangunan hotel berbentuk piramida ini dimulai pada tahun 1987 di bawah pengawasan kakek Kim Jong Un, Kim II Sung. Namun hotel ini selesai 26 tahun di belakang jadwal semula.
Foto: picture-alliance/dpa/Yonhap
'Mainan' di udara
Ia memiliki hampir 1000 pesawat dari berbagai tipe, sebagian besar berasal dari Soviet dan Cina. Gudang-gudang senjata angkatan udaranya dimuati helikopter penyerang, pesawat tempur, dan pesawat kargo serta beberapa drone dari tipe UAV Cina dan Vega Shmel Rusia. Kim Jong Un juga memiliki sejumlah sistem pertahanan udara termasuk sistem SAM dan Triple A.
Foto: Reuters/Kcna
Resor Ski Masikryong di Masik
Di puncak gunung Taehwa pada ketinggian 1.360 meter, terdapat Resor Ski Masikryong yang dibangun atas perintah Kim Jong Un. Diperkirakan sekitar 5000 wisatawan mengunjungi 120 kamar hotel yang memiliki menara piramida setiap harnya. Para wisatawan ini tentu saja berada di bawah pengawasan ketat tentara Korea Utara.
Foto: picture-alliance/Kyodo/MAXPPP
Ponsel misterius
Hingga kini masih jdi teka-teki, telefon genggam apa yang digunakan oleh pemimpin Korea Utara tersebut. Diduga ia gunakan jaringan mobile rahasia yang hanya tersedia untuk Kim Jong Un dan orang-orang terdekatnya, demikian ungkap orang dalam
Operator seluler Korut Koryolink memiliki jaringan seluler "ketiga", lapor portal berita "NK News".
Foto: picture-alliance/AP Photo/KCNA via KNS
Pulau pribadi
Terletak di lokasi rahasia di suatu tempat di pesisir negara ini. Selebriti AS yang pernah berkunjung mengungkap pulau ini amat luas. Pulau ini dikatakan memiliki beberapa properti termasuk lapangan helikopter utama untuk Kim Jong Un sendiri.
Foto: Tourism DPRK
Lapangan Golf
Kim Jong Un memiliki beberapa lapangan golf terbaik di Korea Utara yang dipelihara dalam kondisi prima oleh pekerja yang dipekerjakan oleh pemerintah.
Foto: picture-alliance/dpa/Kyodo
Kapal militer
Terdiri dari kapal-kapal serbu amfibi, kapal perusak, kapal perang, kendaraan patroli, kapal-kapal militer besar.
Foto: REUTERS/KCNA
Mobil-mobil mewah
Dalam sebuah aksi belanja besar-besaran kembali pada tahun 2014, Kim Jong Un dilaporkan telah kucurkan16 juta dolar AS untuk membeli beberapa mobil mewah. Mobil-mobil itu antara lain limusin Mercedes Benz dan mobil sport mewah, yang kesemuanya saat ini masuk dalam daftar larangan impor PBB.
Foto: Getty Images/AFP/E. Jones
Koleksi Piano
Kim Jong Un memiliki lebih dari 20 piano yang tersebar di berbagai rumah di "kekaisarannya". Rumor mengatakan bahwa ia bermain piano beberapa kali dalam sehari dan jika terjadi kesalahan, maka itu adalah kesalahan piano dan bukan kesalahannya. (Gambar ilustrasi)
Foto: AP
Kapal selam
Kim Jong Un mengendalikan beberapa kapal selam Soviet tua yang tersembunyi di balik perairan semenanjung Korea. Armada kapal selamnya terdiri dari kapal-kapal selam Soviet Wiski, puluhan kapal selam Cina Romeo dan beberapa kapal selam Romeo yang dibangun sendiri oleh militer Korut. (ed: ap/as/rvcj/telegraph)
Foto: picture-alliance/dpa/R. Sinmun
11 foto1 | 11
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengecam keras uji coba rudal terbaru itu dan memerintahkan militernya untuk melakukan latihan penangkalan rudal balistik dan menuntut Korea Utara yang tidak melakukan provokasi lebih lanjut.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Menteri Pertahanan AS Jim Mattis sama-sama menyebut Korea Utara telah melakukan tindakan sembrono. Dewan Keamanan PBB menjadwalkan pertemuan darurat yang akan diadakan Jumat sore (15/9) di New York.
Inilah rudal kedua yang melintasi Jepang hanya dalam satu bulan. Rudal pertama tipe Hwasong 14 diluncurkan awal September lalu. Para analis dari Korea Selatan mengatakan, Korea Utara ingin mendemonstasikan kekuatannya agar lebih diakui dan ditakuti oleh musuh-musuhnya.
Korea Utara berhasil mempercepat pengembangan senjata nuklirnya di bawah pimpinan Kim Jong Un, diktator generasi ketiga dari dinasti Kim. Jong Un mulai berkuasa sejak 2011. Selama pemerintahannya, Jong Un sudah melakukan empat uji coba nuklir nuklir.
Tak Ada Jalan Keluar dari Korea Utara
Korea Utara dianggap penjara terbesar di dunia. Perkembangan terakhir di negara komunis itu berikan indikasi bahwa rezim semakin resah, dan tak ingin biarkan rakyatnya, serta fakta-fakta mengenai negaranya keluar.
Foto: Tourism DPRK
Tidak Ada "Sahabat" untuk Selamanya
Walaupun Cina dan Korut sudah lama punya hubungan diplomatik erat di masa lalu, hubungan baik memburuk dalam beberapa tahun tarkhir. Pemeriksaan di perbatasan antar kedua negara di provinsi Jilin, Cina dulu tidak seketat sekarang. Selain menyerahkan paspor, orang harus menyerahkan semua alat elektronik dan koper untuk pemeriksaan yang berlangsung sangat lama.
Foto: Daily NK
Jembatan di Atas Air Tak Tenang
Walaupun ada restriksi ketat, hubungan tanpa halangan dengan Cina vital bagi Korea Utara. Jembatan baru di atas sungai Yalu, yang memisahkan kedua negara jadi jembatan yang menggantikan jembatan persahabatan Korea-Cina. Di atas jembatan itu 70% hubungan dagang bilateral terlaksana. Konstruksi jembatan di bagian Korea Utara terhenti karena masalah keuangan, walaupun ada penanaman modal swasta Cina.
Foto: Daily NK
Mentap Lewat Pagar
Provinsi Hamgyong Utara, yang berbatasan dengan Rusia dan Cina, dihantam banjir badang tahun lalu. Itu menyebabkan hanyutnya pagar kawat berduri yang mencegah warga Korea Utara lari dari negaranya atau menyelundupkan barang. Dalam waktu singkat, pagar baru didirikan dan penjaga perbatasan dikerahkan. Mereka mendapat perintah menembak di tempat, siapapun yang berusaha melintas.
Foto: Daily NK
Tanah Air Tercinta
Jumlah warga Korea Utara yang melarikan diri sudah berkurang selama beberapa tahun terakhir. Tapi ini tetap jadi topik sensitif bagi pemerintah. Foto: selebriti TV dari Korea Selatan Jeon Hye Song (nama alias: Lim Ji Hyun), yang kembali ke Korea Utara lewat cara mencurigakan. Ia memberikan pernyataan publik Juli lalu pada siaran propaganda di TV, tentang "neraka di sebelah Selatan."
Foto: Uriminzokkiri TV
Coba Tangkap Saya
Banyak orang yang lari dari Korea Utara kembali ke negaranya, setelah keluarga mereka ditahan rezim atau diperas. Menurut laporan terakhir, rezim menempatkan agen-agen di kawasan perbatasan di Cina, untuk melokasi dan menculik warganya yang lari. Katanya tim penculik tinggal di Jiangbin International Hotel dan Life's Business Hotel di kota Dandong.
Foto: Wikipedia Commons
Taman Ria Yang Sesat
Walaupun warga Korut tidak mungkin meninggalkan negaranya, pemerintah negara itu mengundang wisatawan asing untuk menikmati berbagai atraksi di negara itu. Biro perjalanan resmi Korut bahwa meluncurkan situs internasionalnya Agustus lalu, dan menawarkan perjalanan ke berbagai penjuru Korut. Bahkan wisata bertema tertentu, seperti arsitektur, bersepeda dan olah raga. Penulis: Jan Tomes (ml/hp)
Foto: Tourism DPRK
6 foto1 | 6
Dewan Keamanan PBB awal minggu ini dengan suara bulat menyetujui sanksi baru terhadap Korea Utara karena uji coba nuklirnya. Mereka melarang semua ekspor Korea Utara dan melarang negara anggota PBB mengeluarkan izin kerja baru untuk tenaga kerja dari Korea Utara. Mereka juga melarang Korea Utara mengimpor cairan dan kondensat gas alam, dan menutup impor minyak mentah Pyongyang.
Guam: Pulau Kecil Dalam Bidikan Nuklir Korut
Korea Utara bersumpah bakal melumat Guam yang menjadi salah satu basis kekuatan militer AS di Samudera Pasifik. Meski berukuran kecil, pulau itu dijaga dan dilindungi oleh mesin perang paling canggih di dunia.
Foto: Reuters/Naval Base Guam/Major Jeff Landis, USMC (Ret.)
Sasaran Empuk Pyongyang
Guam, pulau kecil di barat Pasifik yang berjarak 6300 km dari Hawaii dan 3500 km dari pesisir tenggara Korea Utara, merupakan wilayah koloni Amerika Serikat sejak 1898. Belum lama ini penguasa Pyongyang, Kim Jong Un, mengumbar rencana menyerang pulau berpenduduk 350 ribu jiwa itu dengan peluru kendali balistik berhulu ledak nuklir.
Posisi Strategis
Pasalnya posisi strategis Guam menjadi andalan militer AS yang membutuhkan gerbang ke Asia Timur. Pada Perang Dunia II misalnya, AS kerap melancarkan serangan udara terhadap Jepang dari pangkalannya di Guam. Peran serupa diberikan kepada pulau tersebut saat perang Vietnam dan kini dalam konflik di Semenanjung Korea dan Laut Cina Selatan.
Tidak heran jika keberadaan Guam menjadi momok bagi Korea Utara. Seperempat wilayah pulau digunakan sebagai pangkalan militer. Sebanyak 6.000 personil militer ditempatkan di sana. Menyusul konflik dengan penduduk lokal di pangakalan militer di Jepang, kini Washington berniat memindahkan sebagian pasukannya ke Guam.
Foto: Victoria Shaffer
Markas Armada Pasifik
Adalah keberadaan dua pangkalan militer AS yang menempatkan Guam di peta dunia. Di selatan AS memiliki Apra Harbor, pangakalan angkatan laut yang antara lain selalu dijaga oleh empat kapal selam nuklir. Setiap misi pengintaian udara juga dikerahkan dari sana. Tidak heran jika militer AS menyematkan julukan "ujung tombak" pada pulau kecil tersebut.
Foto: Reuters/Naval Base Guam/Major Jeff Landis, USMC (Ret.)
Kiriman Bom dari Guam
Selain Apra Harbor, militer AS juga memiliki pangakalan udara Andersen Air Force Base yang antara lain menampung skuadron pembon dengan pesawat B-52 Stratofortress atau B-1B Lancer. Sejak 2010 AS juga menempatkan beberapa pesawat nirawak pengintai RQ-4B Global Hawks. Pangkalan udara Andersen juga sering digunakan buat mendaratkan pesawat ulang alik milik NASA.
Foto: Reuters/U.S. Air Force/Tech. Sgt. Richard P. Ebensberger
Pertahanan Udara Terluar
Untuk menghadapi ancaman Korea Utara, AS sejak 2013 membangun sistem pertahanan udara Terminal High Altitude Area Defense di selatan Guam. Dikembangkan pada Perang Teluk I, THAAD antara lain bertugas menghancurkan peluru kendali tanpa hulu ledak, melainkan dengan tumbukan energi kinetik. AS juga berniat menempatkan THAAD di perbatasan Korea Selatan.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Scott/Department Of Defense
Ancaman Kian Dekat
Bukan kali pertama Korut mengancam menyerang Guam. Terlebih pulau kecil tersebut juga berada di dalam jangkauan peluru kendali Hwasong-8, yang meski ditaksir mampu melahap jarak sejauh 6.000 km, hanya terbang sejauh 1.000 km pada ujicoba awal tahun silam. Namun begitu ancaman serangan nuklir terhadap Guam kini jauh lebih nyata ketimbang sebelumnya.