1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Korea Utara Terancam Sanksi Baru

22 Januari 2013

AS menyodorkan usulan resolusi baru kepada anggota DK PBB untuk sanksi berikutnya terhadap Korea Utara. Usulan itu, berdasarkan keterangan para diplomat, sudah dibicarakan dengan Cina.

Members of the United Nations (UN) Security Council vote extend the mandate of the UN mission in Libya at UN Headquarters in New York March 12, 2012. REUTERS/Lucas Jackson (UNITED STATES - Tags: POLITICS)
DK PBB New YorkFoto: REUTERS

Naskah resolusi yang diusulan AS itu merupakan reaksi atas uji coba roket terakhir Korea Utara tanggal 12 Desember lalu. Menurut keterangan diplomat yang disampaikan kepada kantor berita AFP, Cina yang merupakan mitra terpenting Korea Utara, sebelumnya menyetujui usulan itu.

Pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB mengenai sanksi baru kemungkinan akan dilaksanakan Rabu (23/01). Sanksi dari resolusi baru itu ditujukan terhadap badan antariksa Korea Utara dan institusi-institusi pemerintah lainnya.

Uji coba roket Unha-3Foto: Reuters

PBB sudah mengecam

Tidak lama setelah ujicoba roket jarak jauh Korea Utara bulan Desember tahun lalu DK PBB menggelar sidang darurat dan dalam sebuah pernyataan „mengecam“ uji coba roket itu dan mengumumkan „reaksi sepadan.“ Sesaat setelah uji coba itu AS yang didukung Jepang dan Korea Selatan mendesak sanki lebih berat bagi Pyongyang, sementara Cina memperingatkan agar reaksi dilancarkan penuh pertimbangan.

Di New York pekan lalu sudah disampaikan, Washington dan Beijing dalam perundingan yang juga dihadiri Menlu AS Hillary Clinton dan Menlu Cina Yang Jiechi sudah menyepakati upaya sanksi lebih keras terhadap Korea Utara. Kedua negara menganggap penting untuk mencapai kesepakatan, sebelum Februari mendatang Korea Selatan mengambil alih pimpinan bergilir di Dewan Keamanan PBB.

Korea Utara pada tahun 2006 dan 2009 melakukan uji coba senjata atom dan memicu kemarahan internasional. Selain itu Pyongyang juga melakukan uji coba rudal jarak jauh. Uji coba terakhir rudal jarak jauh Desember lalu menurut keterangan resmi dari Pyongyng merupakan peluncuran satelit pengamat untuk tujuan ilmiah guna memajukan teknologi ruang angkasanya.

Barat mencurigai di balik peluncuran roket jarak jauh tersebut, tersembunyi niat untuk uji coba roket bagi program senjata atom Korea Utara.

DK /AS (afp,rtr)