Korea Utara Tutup Selusin Kedutaan Besarnya di Seluruh Dunia
1 November 2023
Korea Utara akan menutup banyak kedutaan besarnya di seluruh dunia. Keputusan ini menjadi salah satu perombakan kebijakan luar negeri terbesar Pyongyang.
Iklan
Korea Utara akan menutup selusin kedutaan besar mereka, termasuk di Spanyol, Hong Kong, dan beberapa negara di Afrika. Menurut beberapa laporan media dan analis, langkah tersebut membuat hampir 25 persen misi luar negeri Pyongyang akan ditutup di seluruh dunia.
Penutupan misi diplomatik Korea Utara baru-baru ini merupakan pertanda bahwa negara yang tertutup itu kesulitan untuk menghasilkan uang di luar negeri karena sanksi-sanksi internasional yang diterima Pyongyang, demikian ungkap kementerian unifikasi Korea Selatan pada Selasa (31/10).
Pada Senin (30/10), media pemerintah Korea Utara, KCNA, mengatakan bahwa para duta besar Pyongyang telah melakukan kunjungan "perpisahan" kepada para pemimpin Angola dan Uganda minggu lalu.
Baik Angola maupun Uganda, kedua negara tersebut telah menjalin hubungan persahabatan yang baik dengan Korea Utara sejak tahun 1970-an. Banyak kerja sama yang terlah dilakukan, salah satunya pertahanan kerja sama militer, hingga menyediakan sumber mata uang asing yang langka untuk proyek pembangunan patung, misalnya.
Kota 'Lambang Peradaban Modern' di Korea Utara
Kim Jong Un resmikan proyek mercusuar di dekat gunung suci yang disebut-sebut sebagai tempat kelahiran ayahnya. Media pemerintah menggambarkan kota Samjiyon sebagai "lambang peradaban modern."
Foto: Reuters/KCNA
Samjiyon, kota yang berubah
Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un (kedua dari kanan) meresmikan rampungnya pembangunan dan renovasi kota Samjiyon. Kim memuji kota itu sebagai "lambang peradaban modern."
Foto: picture alliance/dpa/KCNA
Disebut sebagai kota kelahiran Kim Jong Il
Kota Samjiyon terletak di dekat Gunung Paektu, jaraknya sekitar 15 kilometer dari Sungai Yalu yang memisahkan Korea Utara dan Cina. Situs ini menyandang status suci di Korea Utara karena disebut sebagai tempat kelahiran ayah dan pendahulu Kim Jong Un, Kim Jong Il.
Foto: Reuters/KCNA
Dilengkapi resor ski
Samjiyon digambarkan sebagai "kota pegunungan modern di bawah sosialisme." Di kota ini tersedia perumahan untuk 4.000 keluarga, menurut kantor berita resmi KCNA. Kota ini juga dilengkapi dengan rumah sakit, fasilitas kebudayaan, dan resor ski.
Foto: Reuters/KCNA
Inisiatif besar
Pembukaan kota resor Samjiyon menampilkan atraksi kembang api dan melibatkan kemeriahan yang luar biasa. Kota ini menjadi bagian dari inisiatif ekonomi terbesar yang dilakukan Kim sebagai upaya untuk memberdayakan "perekonomian yang mandiri" di tengah sanksi AS.
Foto: Reuters/KCNA
Hadapi 'kendala dan tantangan'
Media pemerintah mengatakan proyek itu berhasil diselesaikan meski menghadapi "cobaan terburuk" serta "kendala dan tantangan," tanpa menjelaskan lebih lanjut maksudnya. Proses konstruksi sempat ditunda karena kekurangan bahan dan tenaga kerja sebagai akibat sanksi internasional yang diberlakukan untuk mengekang program nuklir negara itu.
Foto: Getty Images/AFP/E. Jones
Pekerjakan brigade pekerja muda
Pyongyang memobilisasi brigade pekerja muda untuk mengerjakan proyek ini. Para pembelot dan aktivis hak asasi manusia Korea Utara menyamakan ini dengan "kerja paksa" karena pekerja mendapat makanan yang buruk, tidak digaji dan dipaksa bekerja lebih dari 12 jam sehari hingga 10 tahun. Mereka dijanjikan dapat kesempatan lebih bagus untuk masuk universitas atau ke Partai Buruh yang berkuasa. (ae/)
Foto: picture alliance/Yonhap
6 foto1 | 6
‘Salah satu perombakan kebijakan luar negeri terbesar Pyongyang'
Langkah ini merupakan awal dari apa yang bisa menjadi "salah satu perombakan kebijakan luar negeri terbesar di negara itu dalam beberapa dekade", dengan implikasi pada keterlibatan diplomatik, pekerjaan kemanusiaan di negara yang terisolasi itu, serta kemampuan untuk menghasilkan pendapatan ilegal, tulis Chad O'Carroll, pendiri situs web yang berfokus pada Korea Utara, NK Pro.
Iklan
Lebih dari selusin misi Pyongyang mungkin akan ditutup, kemungkinan dikarenakan sanksi-sanksi internasional, sebuah tren Korea Utara yang melepaskan diri secara global dan kemungkinan melemahnya ekonomi negara tersebut, tambah O'Carroll dalam sebuah laporan pada Rabu (01/11).
Kementerian Unifikasi Seoul, yang menangani urusan antar-Korea, mengatakan bahwa penarikan diri Pyongyang ini mencerminkan dampak dari sanksi internasional yang bertujuan untuk membatasi pendanaan pada program nuklir dan rudal besutan Korea Utara.
"Mereka tampaknya menarik diri karena bisnis mereka yang menghasilkan mata uang asing itu telah tersandung akibat penguatan sanksi oleh komunitas internasional, sehingga sulit untuk mempertahankan kedutaan mereka lebih lama lagi," kata Kementerian Unifikasi Seoul dalam sebuah pernyataan.
"Ini bisa menjadi pertanda situasi ekonomi Korea Utara tengah sulit, di mana berat untuk mempertahankan hubungan diplomatik dengan negara-negara yang secara tradisional bersahabat," tambahnya.
Fakta Unik tentang Korea Utara
Korea Utara adalah negara miskin yang secara internasional terisolasi. Saking tertutupnya, tidak banyak yang diketahui tentang negara ini. Berikut beberapa fakta unik tentang Korea Utara:
Foto: picture-alliance/AP Images/P. Semansky
Ideologi Negara
Secara resmi Korea Utara bukan lagi negara komunis. Sejak tahun 2009, negara ini menganut ideologi baru yang disebut “Juche”. Ideologi yang pertama kali dicetuskan oleh Kim Il-sung pada tahun 1955 ini mengandung prinsip: "manusia menguasai segala sesuatu dan memutuskan segala sesuatu".
Foto: AP
Penanggalan
Sebenarnya menurut penanggalan kalender tradisional Korea, Dangun, yang mulai dipakai sejak 2333 SM, Korea Utara saat ini berada di tahun 4349. Namun, negara ini memilki satu cara penanggalan lain yang unik, yaitu berdasarkan tahun kelahiran pemimpin besar Kim Il-sung tahun 1912. Jadinya di Korea Utara sekarang baru tahun 105.
Foto: Colourbox/PetraD
Surga di Korea Utara
Korea Utara terkenal sebagai negara konservatif, rakyatnya hidup dalam kemiskinan dan tertekan di bawah kepemimpinan seorang diktator. Namun begitu, ada juga yang menganggap negara ini sebagai surga, setidaknya bagi pemakai marijuana. Daun memabukan ini dilegalkan di Korea Utara, bahkan tidak dikategorikan sebagai narkoba.
Foto: picture alliance/Photopqr/l'Alsace
Stadion Terbesar di Dunia
Satu bangunan yang menjadi kebanggaan Korea Utara: Stadion Hari Buruh Rungrado, yang diselesaikan pada 1 Mei 1989, mampu menampung 150.000 penonton. Stadion tempat menggelar event olahraga, seperti sepak bola dan atletik atau juga Arirang, festival senam masal dan artistik ini kapasitasnya jauh lebih besar dibanding peringkat 2, Stadion Michigan (107.601) di AS.
Foto: picture-alliance/dpa
Potongan Rambut
Sekitar setahun setelah berkuasa, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengeluarkan satu peraturan baru mengenai potongan rambut. Pria hanya diperbolehkan memilih 10 potongan rambut. Tapi model rambut yang dimiliki Kim Jong-un bukanlah salah satu yang diperbolehkan. Sementara, pilihan bagi perempuan lebih banyak: 18 model.
Foto: picture alliance/AP Images
Tanggal Ulang Tahun yang Sepi
Tidak ada seorangpun di Korea Utara yang lahir pada tanggal 8 Juli atau 17 Desember berani merayakan hari ulangtahun mereka. Alasannya, kedua tanggal ini merupakan hari kematian Kim Il-sung dan Kim Jong-il. Gantinya, sekitar 100.000 warga Korea Utara, yang lahir pada tanggal tersebut, merayakan hari ulang tahun pada 9 Juli atau 18 Desember.
Foto: Fotolia/Jenny Sturm
Busana yang Diharamkan
Korea Utara menganggap Amerika Serikat sebagai musuh utamanya. Saking besar rasa permusuhan yang dimiliki, pemerintah Korea Utara melarang warganya untuk mengenakan busana jeans. Jenis pakaian ini dianggap simbol Amerika Serikat.
Foto: picture-alliance/chromorange
7 foto1 | 7
Hubungan diplomatik Korea Utara
Secara formal, Korea Utara memiliki hubungan diplomatik dengan 159 negara, tetapi memiliki 53 misi diplomatik di luar negeri, termasuk tiga konsulat dan tiga kantor perwakilan, hingga Pyonyang memutuskan untuk menarik diri dari Angola dan Uganda, ungkap kementerian tersebut.
Selain Angola dan Uganda, Korea Utara juga akan menutup kedutaan besarnya di Spanyol, yang membawa misi Pyonyang di Italia untuk menangani urusan di negara itu, lapor kantor berita Korea Selatan Yonhap.
Korespondensi dengan Partai Komunis Spanyol yang dirilis di situs web partai menunjukkan bahwa kedutaan Korea Utara menutup kedutaan besarnya dalam sebuah surat resmi tertanggal 26 Oktober.
Kedutaan Besar Korea Utara di Madrid menjadi salah satu sorotan, setelah insiden anggota kelompok yang ingin menggulingkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melakukan pembobolan pada 2019, di mana tersangka mengikat dan menyumpal beberapa staf sebelum akhirnya melarikan diri dengan komputer dan perangkat lainnya.
Pyongyang mengecam insiden tersebut sebagai "pelanggaran berat terhadap kedaulatan dan serangan teroris," serta menuduh Amerika Serikat gagal menyelidiki kelompok itu secara menyeluruh, di mana AS juga menolak untuk mengekstradisi pemimpinnya.