Untuk lindungi satwa langka dan terancam punah, Kosta Rika tetapkan koridor biologis. Di kawasan yang luasnya puluhan ribu hektar, lebih dari 400 jenis satwa terjamin reproduksi dan habitatnya.
Iklan
Koridor Biologi Lindungi Satwa Langka
03:04
Para ilmuwan di seluruh dunia memperingatkan bahaya pemanasan global. Dampaknya sudah terasa dimana-mana: gelombang musim panas di India, banjir di Asia Selatan, maupun badai di Pasifik.
Satwa pun ikut menderita. Termasuk 400-an jenis burung langka di Kosta Rika terkena imbasnya. Ini menjadi perhatian besar staf taman nasional Monteverde di Kosta Rika.
Petugas taman nasional melakukan monitoring dan mencari jejak burung Qutezal yang dilindungi. Cuaca biasanya sejuk di hutan pegunungan Monteverde. Hampir bisa dijamin mereka bisa melihat burung legendaris tersebut
Perubahan iklim ganggu migrasi satwa
Burung Quetzal oleh suku Aztec, dianggap dewa. Saat ini musim migrasi burung. Namun musim dingin terlalu hangat. Burung tak bisa terbang membangun sarang di tempat lebih tinggi lagi dan tak bisa mencari makan.
Red List : Lebih Dari 20.000 Spesies Terancam Punah
Red List atau daftar merah yang dikeluarkan organisasi internasional konservasi alam IUCN telah diperbaharaui. Daftar ini kini memuat okapi dan 200 jenis burung sebagai hewan yang terancam kepunahan.
Foto: Reuters
Jumlah Okapi Tinggal Separuh
Okapi adalah hewan mirip jerapah yang hidup di Kongo. Organisasi Internasional untuk Konservasi Alam dan Sumber Daya Alam (IUCN) yang menerbitkan daftar hewan punah dunia, tak tahu pasti berapa jumlah okapi yang masih hidup. Di era tahun 90-an ada lebih dari 4400 okapi di Kongo. 10 tahun kemudian jumlahnya tinggal 2500. Habitat hewan ini terancam akibat konfik Kongo dan pertambangan.
Foto: cc-by-sa-3.0/Raul654
Diambang Kepunahan
IUCN menggolongkan okapi sebagai hewan yang genting terancam punah (endangered). Tiga klasifikasi IUCN lainnya adalah hewan yang kritis terancam (critically endagered), punah di alam liar (extinct in the wild) dan punah (extinct). Hewan yang 200 tahun lalu masih ada tapi kini terancam punah adalah harimau Bali dan harimau Tasmania. Segala jenis harimau masuk klasifikasi terancam punah.
Foto: picture-alliance/dpa
Ratusan Burung Berstatus Kritis
Dalam daftar merah IUCN, lebih dari 200 jenis burung dikategorikan kritis. Diantaranya adalah Bengalgeier, semacam burung pemakan bangkai yang banyak berasal dari India dan Asia Tenggara. Menurut para ahli, di Cina dan Malaysia burung ini telah punah. Burung lain yang berstatus kritis adalah Spiegelralle burung yang hidup di Ethiopia, Zimbabwe dan Afrika Selatan.
Foto: picture-alliance/dpa
Gajah Asia Makin Sedikit
Diperkirakan ada sekitar 40.000 sampai 50.000 gajah asia yang masih hidup. Dalam tiga generasi terakhir jumlah populasi gajah menurun drastis mencapai hampir separuh populasi. Akibatnya gajah-gajah tersebut kini masuk ke dalam daftar merah IUCN. Gajah-gajah ini bisa ditemui di Indonesia, Bangladesh, Cina, India, Bhutan.
Foto: picture-alliance/Horst Galuschka
Terancam Perburuan dan Perdagangan Gading
Akibat perburuan gading gajah dan penghancuran ruang hidup, gajah Afrika kini terancam punah. Meski ada peningkatan jumlah populasi gajah di Afrika beberapa tahun terakhir, aksi perburuan gading gajah juga turut meningkat. KTT IUCN terkait gajah Afrika di Botswana, yang kini tengah berlangsung (2-4 Desember 2013) tengah membahas permasalahan perdagangan gading gajah ilegal.
Foto: picture-alliance/dpa
Mati di Jaring Penangkap Ikan
Bahaya utama bagi ikan paus jenis phocoenidae adalah berakhir sebagai tangkapan yang tak diinginkan di jaring ikan. Tak semua paus phocoenidae termasuk hewan yang terancam punah. Hanya paus phoconidae yang berasal dari Kalifornia saja yang terancam punah. Diperkirakan di dunia kini hanya ada sekitar 500 sampai 600 ekor paus phoconidae Kalifornia.
Foto: WDC
Populasi Penyu Belimbing Meningkat
IUCN 10 tahun lalu memasukkan penyu belimbing ke dalam klasifikasi hewan yang terancam punah, kini statusnya penyu belimbing membaik. Hewan ini kini hanya berstatus “genting”. Hewan ini merupakan spesies penyu terbesar, dengan panjang yang hampir mencapai dua meter dengan berat setengah ton. Hewan ini berada dalam kondisi bahaya akibat perburuan dan polusi laut.
Foto: gemeinfrei
Kabar Baik dan Buruk
Daftar merah IUCN yang telah diperbaharui melaporkan adanya peningkatan populasi burung albatros berwarna coklat tua. Direktur Program Global Species IUCN, Jane Smart, mengatakan peningkatan ini terjadi akibat keberhasilan upaya konservasi beberapa spesies hewan. Sayangnya, tambah Jane: "Jumlah hewan yang masuk kategori terancam punah lebih besar". Jumlahnya mencapai lebih dari 21.000 spesies.
Foto: picture-alliance/dpa
Spesies Terakhir Panda, Badak dan Lynx Iberia
Beberapa contoh lain dari spesies hewan yang terancam punah adalah panda raksasa yang populasinya di dunia kini hanya tinggal 1000, badak Sumatera 220 ekor, serta kucing hutan lynx Iberia yang berjumlah sekitar 80 sampai 150 ekor. Daftar merah IUCN mulai dipublikasikan tahun 1963. Daftar ini mencatat dan merangkum jumlah populasi hewan di banyak negara.
Foto: Reuters
9 foto1 | 9
Ricardo Guindon, petugas taman nasional Monteverde menjelaskan : "Kami di sini pada ketinggian 1550 meter, dekat puncak pegunungan. Ada kekhawatiran, jika suhu terus meningkat, buah-buahan yang jadi makanan burung, tak tumbuh seperti dulu. Burung-burung tak bisa terbang lebih jauh lagi. Jumlahnya makin lama makin menyusut."
Dari kecil Ricardo Guindon hidup di taman nasional ini. Dia mengenal seluruh 400–an spesies burung yang endemik di sini, termasuk pergerakannya. Pada musim semi datang sejenis burung yang penting untuk kawasan ini:
“Burung Three-wattled Bellbird bermigrasi pada ketinggian tertentu. Mereka membangun sarang di pegunungan ini. Lalu terbang ke dataran rendah Karibia, utara Nikaragua. Kemudian mendatangi dataran rendah Pasifik di seputaran teluk Nicoya. Setelah itu kembali bersarang lagi di Monteverde. Perpindahan itu menjadi simbol koridor biologis burung Bellbird“, ujar Ricardo
Burung Quetzal atau Three-wattled Bellbird bermigrasi melintasi jarak yang jauh. Sepanjang perjalanan mereka butuh pohon untuk beristirahat. Di dataran tinggi tak ada masalah, tapi lebih rendah bakalan sulit.
Membangun bio-koridor
Untuk memukimkan kembali sebanyak mungkin spesies, pemerintah Kosta Rika bekerja sama dengan penduduk lokal.
Shirley Murillo, petugas bio-koridor Pajaro Campana memaparkan: "Gagasannya menghubungkan area hutan pegunungan dengan hutan bakau di pantai. Luasnya lebih dari enam belas ribu hektar, jadi perlu bekerja sama dengan pemilik tanah swasta."
Ini adalah salah satu dari 128 koridor penghubung yang akan diterapkan di seluruh negeri. Seperempat negara Kosta Rika adalah kawasan cagar alam, terbagi menjadi beberapa daerah kecil. Untuk membangun jaringan, semua harus terhubung. Juga perlu mengajak pemilik perkebunan besar bekerjasama. Mereka harus menyerahkan sebagian tanah mereka dan menanam pohon di sana-sini.
Temuan Baru Biodiversitas 2016
Bumi masih belum diteliti seluruhnya. Masih banyak kekayaan biodiversitas yang tersembunyi. Kabar baik bagi keragaman hayati dengan ditemukannya spesies baru di tahun 2016. Berikut beberapa diantaranya:
Foto: picture-alliance/dpa/S.D. Biju
Kepiting Warna-Warni dari India
Ilmuwan menemukan lima spesies baru kepiting air tawar di Westghat, India. Pegunungan di India ini merupakan salah satu sumber keragaman hayati terkaya di dunia. Salah satunya kepiting warna warni unik yang diberi nama latin Gubernatoriana thackerayi sesuai dengan nama ilmuwan penemunya.
Foto: Magnolia Press/Shailesh Bhotale
Gurita Hantu Casper
Beberapa spesies gurita atau cumi dari keluarga Cephalopoda diketahui bisa mengubah warna kulit sebagai upaya penyamaran. Tapi gurita yang ditemukan di perairan Hawaii ini sebaliknya, tidak punya pigmen warna, hingga mirip sosok komik hantu Casper. Temuannya menyebar cepat lewat sosmed dan sosok gurita ini langsung dikenal di seluruh dunia.
Foto: NOAA
Bunga Bangkai Kerdil
Kita mengenal bunga Rafflesia atau bunga bangkai selalu berukuran raksasa dengan diameter di atas satu meter. Tapi jenis baru yang ditemukan di pulau Luzon, Filipina, bulan Februari 2016 berukuran paling kecil. Rafflesia consueloae, begitu nama bunga bangkai ini, diameternya hanya 13 sentimeter.
Foto: Edwino S. Fernando
Ular Bercahaya dari India
India menjadi “hotspot“ atau sumber paling banyak temuan spesies baru di abad ke 21 ini. Sebuah tim gabungan ilmuwan Inggris dan India menemukan spesies ular tidak berbisa yang seolah memancarkan cahaya. Temuan ular yang yang diberi nama latin ini merupakan temuan pertama spesies jenis tersebut sejak 144 tahun terakhir.
Foto: Varad B. Giri
Ikan Piranha Vegetaris
Ikan piranha selalu digambarkan sebagai ikan buas, yang melahap mangsanya, hewan atau manusia dalam bilangan menit, hingga hanya tersisa kerangka. Tapi ikan piranha spesies baru yang ditemukan di kawasan Amazona di barat Brasil ini hanya makan tumbuhan alias vegetaris. Ikan Piranha ini diberi nama latin Myloplus zorroi mengambil nama dari kisah film Zorro.
Foto: CC-BY-Douglas Bastos
Tarantula Penyanyi Country
Tarantula atau laba-laba berbulu hitam ini, salah satu dari 14 spesies baru laba-laba tarantula yang ditemukan ilmuwan Amerika Serikat di tahun 2016 ini. Diberi nama Johny Cash, penyanyi country terkenal Amerika, karena spesies baru ini pertama ditemukan di dekat penjara Folsom di California, di mana penyanyi country itu merekam hitnya “Folsom Prison Blues“.
Foto: CC-BY-Chris A. Hamilton
Katak Pohon India
Puluhan spesies baru katak ditemukan di tahun 2016. Yang paling menonjol adalah temuan katak pohon di India yang diberi nama Frankixalus jerdonii. Genus katak pohon ini diyakini sudah punah 137 tahun silam, tapi sebuah tim riset India menemukannya lagi di timur laut India. Katak pohon ini menetas dalam lubang di atas pohon, dan induknya memberi makan kecebong dengan telur yang tidak dibuahi.