Kanselir Olaf Scholz mengajak Korsel berinvestasi di industri chip Jerman usai bertemu Presiden Yoon Suk-yeol di Seoul. Dia ingin kedua negara memperdalam kerja sama di bidang teknologi tinggi dan energi hijau.
Iklan
Dalam kunjungannya di ibu kota Korea Selatan, Seoul, Minggu (21/5), Kanselir Jerman Olaf Scholz merefleksikan ancaman besar di seberang perbatasan. Dia mewanti-wanti terhadap uji coba senjata nuklir dan peluru kendali balistik oleh Pyongyang, yang menurutnya merupakan tanda "betapa bahayanya situasi” di Semenanjung Korea.
Bersama Presiden Yoon Suk-yeol, dia mengumumkan kerja sama keamanan untuk melindungi rahasia militer dan menjamin "operasi yang mulus dalam rantai suplai industri pertahanan.” Selain itu, Jerman dan Korsel juga sepakat untuk memperdalam kerja sama di bidang semikonduktor dan pengembangan energi hidrogen.
Perjanjian informasi militer yang ditandatangani Jerman dan Korsel menyerupai kesepakatan serupa yang sebelumnya dibuat dengan Kanada dan Jepang. Di dalamnya, kedua negara sepakat untuk saling berbagi dan merahasiakan informasi intelijen. Kesepakatan ini bernilai penting untuk memantau tindakan militer Korut atau Cina di kawasan.
"Mulai sekarang, Korea Selatan dan Jerman akan memperkuat kerja sama yang sepadan dan berorientasi masa depan, serta membangun solidaritas untuk perdamaian dan kemakmuran di Eropa dan Asia," kata Yoon.
Ulang Tahun Korea Utara ke 70 Diperingati Tanpa Rudal Balistik
Menandai ulang tahun ke-70 pendirian negara, Korea Utara telah menggelar pawai militer besar-besaran di Pyongyang. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini tanpa uji rudal balistik. Ada ada dengan Korea Utara?
Foto: picture-alliance/dpa/N. H. Guan
Megah dan akbar
Pasukan Korea Utara, artileri dan tank berparade melewati pemimpin negara komunis Kim Jong Un. Megah dan akbar. Namun rezim itu menahan diri untuk tidak memamerkan rudal-rudal paling canggih yang telah menjadi target sanksi internasional. Rudal balistik antarbenua (ICBM) pun tidak terlihat.
Foto: picture-alliance/dpa/N. H. Guan
Fokus pada pembangunan, bukan rudal
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambaikan tangannya. Pawai hari Minggu (09/09) itu menggarisbawahi strategi Kim untuk meyakinkan masyarakat internasional bahwa Korea Utara bersedia untuk fokus pada pekerjaan pembangunan negara dan upaya sipil untuk membangun ekonomi.
Foto: picture-alliance/AP/Kyodo News/M. Iwasaki
Parade para serdadu
Para prajurit Korea Utara berbaris sepanjang parade untuk merayakan ulang tahun ke-70 tahun Korea Utara di Pyongyang, hari Minggu, 9 September 2018.
Foto: picture-alliance/AP Photo/K. Cheung
Perempuan dalam militer Korut
Para prajurit perempuan Korea Utara pun tidak ketinggalan. Mereka berbaris dalam parade untuk peringatan ke-70 tahun Korea Utara di Pyongyang, Korea Utara.
Foto: picture-alliance/AP Photo/K. Cheung
Pesawat semarakan peringatan ultah
Pesawat terbang dengan jejak asap berwarna tampil selama pawai untuk ulang tahun ke-70pendirian Korea Utara di Pyongyang, Korea Utara, Minggu, 9 September 2018. Korea Utara mengadakan parade militer besar dan akan menghidupkan kembali permainan massal ikoniknya untuk menandai ulang tahun ke 70 sebagai sebuah bangsa.
Foto: picture-alliance/AP Photo/K. Cheung
Sambutan masyarakat
Para peserta pawai melambai-lambaikan bunga saat mereka berbaris melewati sebuah balkon dari mana pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sedang menonton, di lapangan Kim Il Sung di Pyongyang pada 9 September 2018.
Foto: Getty Images/AFP/E. Jones
Perayaan yang sulit.....
Martin Fritz, reporter DW di Seoul, mengatakan perayaan ini cukup sulit bagi Kim: "Dia ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi sanksi internasional terus menghambat kemajuan apa pun." Sebalumnya Kim mengatakan kepada utusan khusus Korea Selatan bahwa dia frustrasi dengan kebuntuan diplomatik, dengan mengatakan Pyongyang telah mengambil langkah pertama yang diperlukan menuju denuklirisasi.
Foto: Getty Images/AFP/E. Jones
......Diduga masih membangun roket
Tetapi laporan intelijen AS menunjukkan bahwa Korea Utara terus memproduksi bahan fisil dan membangun roket. Pada awal Agustus lalu, pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan sanksi baru terhadap dua pejabat tinggi Korea Utara.
Foto: picture-alliance/Maxapp/Kyodo
Ini foto dulu
Pada tahun-tahun sebelumnya, para pemimpin Korea Utara tidak pernah segan menyombongkan rudal jarak jauh dan pencapaian nuklir mereka, sementara hampir tidak ada penekanan diberikan pada ekonomi dan budaya negara. Pada parade-parade sebelumnya, berbagai tank, rudal, dan ribuan personel militer kerap dilibatkan. Misalnya parade 105 tahun kelahiran Kim Il Sung, April 2017 (foto).
Foto: Reuters/KCNA
Kemana melangkah?
Tampak sebuah sepatu serdadu perempuan Korea Utara KPA terlepas dari pemiliknya saat pawai berlangsung. Akan kemanakah arah negara yang paling kontroversial melangkah? (Shamil Shams, ap/dpa/rtr/AP/YF)
Foto: Getty Images/AFP/E. Jones
10 foto1 | 10
Denuklirisasi Semenanjung Korea
Scholz adalah kanselir Jerman pertama yang berkunjung ke Korea Selatan selama 30 tahun terakhir. Dia tiba di Seoul setelah menghadiri KTT G7 di Hiroshima, Jepang. Isu keamanan dan ancaman nuklir membayangi kunjungannya di kedua negara.
Iklan
Yoon memastikan pihaknya turut mengangkat isu nuklir Korea Utara dengan kanselir Jerman. Dia mengklaim Scholz bersedia membantu "mengulangi pesan kepada masyarakat internasional bahwa Korut tidak akan mendapat keuntungan apapun dari langkah provokatifnya." Kedua kepala negara akan saling mengkoordinasikan upaya diplomatik demi menekan Pyongyang.
"Jerman yang kembali bersatu 33 tahun lalu adalah negara yang memahami dan berempati dengan isu-isu di Semenanjung Korea," kata Yoon. "Kami akan terus bekerja sama demi mencapai denuklirisasi Korea Utara."
Sebelum bertemu Yoon, Scholz menyempatkan diri berkunjung ke Zona Demiliterisasi (DMZ) di perbatasan antara Korut dan korsel. Di sana, dia mendesak dunia internasional agar merespons uji coba nuklir Korut dengan lebih efektif. Dia mengimbau Korea Utara untuk menghentikan uji coba senjata nuklir dan setiap bentuk provokasi, karena "mengancam perdamaian dan keamanan di kawasan.
Fakta Unik tentang Korea Utara
Korea Utara adalah negara miskin yang secara internasional terisolasi. Saking tertutupnya, tidak banyak yang diketahui tentang negara ini. Berikut beberapa fakta unik tentang Korea Utara:
Foto: picture-alliance/AP Images/P. Semansky
Ideologi Negara
Secara resmi Korea Utara bukan lagi negara komunis. Sejak tahun 2009, negara ini menganut ideologi baru yang disebut “Juche”. Ideologi yang pertama kali dicetuskan oleh Kim Il-sung pada tahun 1955 ini mengandung prinsip: "manusia menguasai segala sesuatu dan memutuskan segala sesuatu".
Foto: AP
Penanggalan
Sebenarnya menurut penanggalan kalender tradisional Korea, Dangun, yang mulai dipakai sejak 2333 SM, Korea Utara saat ini berada di tahun 4349. Namun, negara ini memilki satu cara penanggalan lain yang unik, yaitu berdasarkan tahun kelahiran pemimpin besar Kim Il-sung tahun 1912. Jadinya di Korea Utara sekarang baru tahun 105.
Foto: Colourbox/PetraD
Surga di Korea Utara
Korea Utara terkenal sebagai negara konservatif, rakyatnya hidup dalam kemiskinan dan tertekan di bawah kepemimpinan seorang diktator. Namun begitu, ada juga yang menganggap negara ini sebagai surga, setidaknya bagi pemakai marijuana. Daun memabukan ini dilegalkan di Korea Utara, bahkan tidak dikategorikan sebagai narkoba.
Foto: picture alliance/Photopqr/l'Alsace
Stadion Terbesar di Dunia
Satu bangunan yang menjadi kebanggaan Korea Utara: Stadion Hari Buruh Rungrado, yang diselesaikan pada 1 Mei 1989, mampu menampung 150.000 penonton. Stadion tempat menggelar event olahraga, seperti sepak bola dan atletik atau juga Arirang, festival senam masal dan artistik ini kapasitasnya jauh lebih besar dibanding peringkat 2, Stadion Michigan (107.601) di AS.
Foto: picture-alliance/dpa
Potongan Rambut
Sekitar setahun setelah berkuasa, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengeluarkan satu peraturan baru mengenai potongan rambut. Pria hanya diperbolehkan memilih 10 potongan rambut. Tapi model rambut yang dimiliki Kim Jong-un bukanlah salah satu yang diperbolehkan. Sementara, pilihan bagi perempuan lebih banyak: 18 model.
Foto: picture alliance/AP Images
Tanggal Ulang Tahun yang Sepi
Tidak ada seorangpun di Korea Utara yang lahir pada tanggal 8 Juli atau 17 Desember berani merayakan hari ulangtahun mereka. Alasannya, kedua tanggal ini merupakan hari kematian Kim Il-sung dan Kim Jong-il. Gantinya, sekitar 100.000 warga Korea Utara, yang lahir pada tanggal tersebut, merayakan hari ulang tahun pada 9 Juli atau 18 Desember.
Foto: Fotolia/Jenny Sturm
Busana yang Diharamkan
Korea Utara menganggap Amerika Serikat sebagai musuh utamanya. Saking besar rasa permusuhan yang dimiliki, pemerintah Korea Utara melarang warganya untuk mengenakan busana jeans. Jenis pakaian ini dianggap simbol Amerika Serikat.
Foto: picture-alliance/chromorange
7 foto1 | 7
Korsel Bantu Ukraina
Ketegangan di Semenanjung Korea kian bertambah seiring perang di Ukraina, yang ditandai oleh maraknya uji coba senjata nuklir oleh rejim di Pyongyang. Rusia dan Cina selama ini selalu memveto resolusi terhadap Korut di Dewan Keamanan PBB. Sebabnya, Seoul mencoba forum lain untuk menggandakan tekanan diplomatik, yakni KTT G7.
Dalam pertemuan di Hiroshima itu, para pemimpin G7 menerbitkan pernyataan sikap yang mendesak perlucutan senjata nuklir, serta kecaman terhadap Pyongyang atas program pengembangan dan uji coba senjata ilegal.
Solidaritas serupa dilayangkan Seoul kepada Presiden Ukraina, Volodomyr Zelenskyy, yang melawat ke Hirosdhima. Kepadanya, Yoon berjanji akan mengirimkan perlengkapan anti-ranjau dan ambulans.