"Korut Persiapkan Uji Coba Nuklir Baru"
18 April 2016 Pemerintah Korea Selatan memperingatkan hari Senin, bahwa Korea Utara sedang mempersiapkan uji coba nuklir baru. Presiden Korea Selatan Park Geun-hye menyatakannya dalam sebuah pertemuan kabinet.
Walaupun tidak memberikan penjelasan apa indikasinya, Park memerintahkan militer untuk bersiap menghadapi provokasi dari Pyongyang.
Aparat berwenang AS dan Korea Selatan mendeteksi aktivitas personal dan kendaraan tiga kali lebih tinggi daripada biasanya di kawasan uji coba nuklir Punggye-ri. Demikian dilaporkan kantor berita Korea Selatan Yonhap, hari ini.
Hari Jumat, sebuah situs AS yang mengadakan pengawasan menyatakan melihat sejumlah aktivitas lewat foto dari satelit.
"Melihat sejumlah aktivitas itu, kami beranggapan bahwa ada kemungkinan Korea Utara sedang mengadakan uji coba nuklir bawah tanah, dan kami memonitor situasi sesuai dugaan tersebut," demikian dikatakan juru bicara Menteri Pertahanan Korea Selatan Moon Sang Gyun kepada reporter.
Analis berpendapat, peningkatan aktivitas nuklir di Korea Utara juga berkaitan dengan kongres partai komunis penguasa Korea Utara, yang akan diadakan bulan depan. Pada kongres, Kim Jong Un akan berusaha memperkuat posisi dan kekuasaannya. Tidak jelas, provokasi seperti apa akan diadakan penguasa Korea Utara itu. Demikian ditegaskan Presiden Park Geun-hye di depan kabinet.
Uji coba misil Korea Utara
Sebuah tangki pemikir mengungkap hari Senin, Korea Utara mungkin mampu menempatkan kepala nuklir pada salah satu misilnya, yaitu rudal jarak pendek Scud dan rudal jangka menengah Rodong. Demikian Choi Jin Wook, kepala Institut Korea untuk Unifikasi.
Jumat lalu, Korea Utara mengadakan percobaan misil tetapi gagal. Uji coba itu berkenaan dengan ulang tahun pendiri Korea Utara, Kim Il Sung. Tes misil Korea Utara itu dikecam sejumlah negara, termasuk Cina yang jadi sekutu terkuatnya.
Walaupun sejumlah pakar berpendapat, gembar-gembor Korea Utara tentang kemampuan kepala nuklirnya jauh lebih besar dari kenyataan, sebagian besar pakar mengakui, negara itu mencapai kemajuan besar dalam memperbaiki teknologi misil balistiknya. Februari lalu, uji coba misil yang mereka adakan berhasil, dan itu menyulut dijatuhkannya sanksi PBB berikutnya.
AS sudah menyatakan akan memberikan reaksi keras jika Korea Utara melanjutkan uji coba nuklir. Demikian dinyatakan wakil Menteri Luar Negeri Antony Blinken, hari Senin
ml/hp (rtr, afp)