Korea Utara mengancam bakal menggelar ujicoba nuklir "setiap pekan," menyusul eskalasi konflik di semenanjung Korea. Pyongyang diisukan giat mengembangkan rudal balistik berhulu ledak nuklir yang bisa menjangkau Amerika.
Iklan
Kekhawatiran seputar program nuklir Korea Utara memuncak setelah Wakil Menteri Luar Negeri Han Song-Ryol mengklaim pengembangan senjata pemusnah massal akan terus dilanjutkan dengan intensitas yang lebih tinggi. "Kami akan melakukan lebih banyak ujicoba rudal setiap pekan, bulan dan tahun," katanya dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Inggris, BBC.
Han juga menegaskan pihaknya siap melancarkan "perang terbuka" jika Amerika Serikat mengusik kedaulatan negerinya.
Wakil Presiden AS, Mike Pence sebelumnya mengunjungi Zona Demiliterisasi di sepanjang perbatasan kedua negara di semenanjung Korea. Ia memperingatkan Pyongyang bahwa Gedung Putih mempertimbangkan "semua opsi yang ada," termasuk konflik bersenjata.
Pence mengatakan serangan militer terhadap Suriah dan Islamic State di Afghanistan merupakan peringatan terhadap Korea Utara agar tidak menganggap remeh pemerintahan Donald Trump.
Namun Wakil Duta Besar Korea Utara untuk PBB, Kim In Ryong, malah menuding balik Washington yang mendorong eskalasi konflik. "Kami akan mengambil langkah paling tegas terhadap provokator," ujarnya. "Jika Amerika Serikat berani memilih opsi militer, Korea Utara siap bereaksi terhadap semua bentuk perang yang diinginkan Amerika," pungkasnya dalam sebuah konferensi pers.
Ketegangan antara Pyongyang dan Washington memuncak setelah Korea Utara bersikeras melakukan serangkaian ujicoba peluru kendali. Namun ujicoba rudal yang dilakoni Korut akhir pekan silam untuk mengenang 105 tahun kelahiran bekas diktatur Kim Il Sung mengalami kegagalan.
Rahasia Kekuatan Militer Korea Utara
Kendati banyak mengandalkan sistem alutsista buatan Uni Sovyet tahun 70an, militer Korea Utara bukan tanpa taring. Inilah delapan ancaman terbesar yang dimiliki Kim Jong Un.
Foto: picture-alliance/dpa
Lautan Serdadu
Adalah jumlah serdadu yang menjadikan militer Korea Utara sebagai salah satu yang paling disegani di Asia. Setiap saat Kim Jong Un bisa memerintahkan 1,2 juta pasukan infanteri, ditambah 7,7 juta prajurit cadangan, untuk menyerbu jirannya di Selatan. Namun begitu banyak pihak meyakini, serdadu Korut tidak mengenyam pendidikan militer yang mumpuni dan sering mengalami mal nutrisi.
Foto: picture-alliance/dpa/Kcna
Satuan Elit
Namun begitu tidak semua serdadu Korea Utara bisa dianggap enteng. Pasalnya saat ini negeri komunis itu tercatat memiliki jumlah pasukan elit terbesar di dunia, yakni sekitar 200.000 serdadu. Mereka yang mengenyam pelatihan khusus biasanya ditempatkan di satuan pengintaian tempur dan penembak jitu yang disebar di kawasan perbatasan.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Wong Maye-E
Artileri Berat
Salah satu ancaman terbesar dari militer Korut adalah sistem persenjataan konvensional seperti artileri. Saat ini negeri komunis itu memiliki 21.000 senjata artileri berat jarak jauh yang sebagian besar berdaya jelajah tinggi dan mampu mencapai ibukota Korsel, Seoul.
Foto: picture-alliance/dpa/KCNA
Meriam Api
Sistem persenjataan artileri darat menjadi tulang punggung kemampuan tempur militer Korut. Pada dekade 1980an Pyongyang memproduksi ribuan artileri gerak cepat yang menyontek desain Uni Sovyet dan Cina. Salah satu hasil produksi Korut adalah meriam Koksan berdiameter 170mm yang kini mendominasi sistem persenjataan berat negeri Komunis itu.
Foto: imago/Xinhua
Rudal Nuklir
Terlepas dari jumlah serdadu dan artileri, ancaman terbesar yang dimiliki militer Korut adalah sistem peluru kendali berhulu ledak nuklir. Dikembangkan sejak dekade 1970an dengan mengandalkan desain rudal Scud, Korut kini memiliki tiga tipe peluru kendali yang salah satunya berdaya jelajah 8000 kilometer. Dengan Taepodong 2 Pyongyang bisa menghantam Kanada, Eropa dan Amerika Serikat.
Foto: PEDRO UGARTE/AFP/Getty Images
Petaka dari Langit
Hingga kini tidak ada yang tahu secara pasti tentang program nuklir Korea Utara. Sebagian mengatakan rejim Kim Jong Un cuma selangkah lagi menuju bom hidrogen, yang lain meragukan Korut akan mampu membangun cadangan uranium yang telah diperkaya untuk memproduksi senjata nuklir. Namun begitu, Korea Utara tidak diragukan lagi memiliki sistem rudal yang dikembangkan untuk mengangkut hulu ledak nuklir
Foto: Reuters/KCNA
Racun Radioaktif
Hal lain yang menakutkan dari Korut adalah kemampuan membangun bom kotor, yakni bahan peledak konvensional yang dilengkapi elemen radioaktif. Bisa dibuat tanpa teknologi nuklir yang mumpuni, bom kotor pada dasarnya dikembangkan untuk menyebarkan racun radioaktif dan menciptakan panik massal. Militer AS pernah susun skenario perang yang juga berisi serangan bom kotor di lima kota besar Korsel
Foto: REUTERS/KCNA
Gas Pembunuh Massal
Lembaga pemantau nuklir, Nuclear Threat Initiative, pernah merilis laporan yang menyebut Korea Utara sebagai negara dengan cadangan senjata kimia terbesar ketiga di dunia. NTI memperkirakan saat ini Pyongyang menyimpan hingga 5000 ton agen kimia. Jika terancam, Korut diyakini bisa memproduksi 12.000 unit senjata kimia, antara lain berupa gas syaraf dan senyawa beracun, Sarin.
Foto: picture-alliance/dpa
8 foto1 | 8
John Schilling, pakar senjata dari organisasi pemantau 38 North, mengatakan kegagalan tersebut mengindikasikan pengembangan sebuah sistem baru yang tidak diketahui sebelumnya. "Kegagalan seperti itu lazim buat rudal buatan Korea Utara ketika mereka masih mengembangkan sistem penggerak dan pemandu," ujarnya kepada AFP.
Sejauh ini pemerintahan Trump menjawab ancaman Korut dengan menempatkan armada kapal induk USS Carl Vinson di semenanjung Korea. Ketika ditanya pesan apa yang ingin disampaikan kepada Kim Jong Un, Donald Trump menjawab "dia harus berperilaku baik."
Pohon Keluarga Rezim Korea Utara
Ketegangan di Semenanjung Korea tak kunjung mendingin. AS dan sekutu tampaknya makin geram dengan rezim di Pyongyang yang dituding membangun senjata nuklir ini. Siapa saja anggota keluarga rezim ini?
Foto: picture-alliance/dpa/KCNA
Kim Il-Sung: "Presiden Abadi"
Bapak pendiri Korea Utara dan dinasti penguasa di Pyongyang ini meninggal dunia pada tanggal 8 Juli 1994 dalam usia 82 tahun. Namun ia tetap disebut "Presiden Abadi" di negara yang didirikannya dengan bantuan Uni Soviet setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua.
Foto: picture alliance/AP Photo/W. Maye-E
Kim Jong-Suk: Ibunda Kim Jong-Il
Istri pendiri Korea Utara Kim Il-Sung ini melahirkan putra mereka Kim Jong-il pada tahun 1941. Kim Jong Il kemudian menggantikan ayahnya menjadi penguasa negara komunis tersebut.
Foto: picture-alliance/CPA Media
Kim Jong Il: Pemimpin Terhormat
Disebut sebagai "Pemimpin yang Terhormat," Kim Jong Il mengambil alih kepemimpinan Korea Utara pada tahun 1994, ketika ayahnya dan pendiri negara Kim Il-Sung, yang dikenal sebagai "Pemimpin Besar", meninggal dunia. Di usia 69 tahun, ia meninggal dunia akibat serangan jantung saat dalam perjalanan kereta. Ia dituding mengembangkan senjata nuklir yang terutama memicu konflik dengan barat.
Foto: Reuters
Jang Song- Thaek: Ipar Kim Jong-Il
Menikah dengan saudara perempuan Kim Jong-il, sebelumnya dianggap sebagai orang terkuat kedua di lingkaran kekuasaan Korea Utara. Namun akhirnya ia dieksekusi mati, setelah sebuah pengadilan militer khusus membuktikan ia bersalah atas tuduhan pengkhianatan.
Foto: picture-alliance/dpa/Yonhap
Kim Kyong-Hui: Perempuan di Lingkaran Rezim
Adk perempuan "Pemimpin Terhormat" Korea Utara, Kim Jong-Il tetap menjadi bagian dari lingkaran dalam rezim saat ini, bahkan setelah eksekusi suaminya, Jang Song-Thaek.
Foto: picture-alliance/AP
Lil Il-Nam: Sang pembelot
Keponakan mantan istri Kim Jong-II ini dikenal di Korea Selatan sebagai Lee Han-yong, yang membelot pada tahun 1982. Ia sempat menuntut ilmu di Eropa. Li ditembak dan dilukai oleh dua tersangka agen Korut pada bulan Februari 1997 di luar rumahnya di dekat Seoul.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Kim Jong Chol: lebih cocok jadi musisi
Saudara laki-laki Kim Jong Un ini dikenal sebagai penggemar musik yang tak tertarik dengan dunia politik. Ketika ditanya apakah Jong Chol, bisa menjalankan roda pemerintahan, pembelot Thae Yong Ho skeptis. "Kim Jong Chol tidak tertarik dengan politik, dia hanya tertarik pada musik," kata Thae."Dia hanya tertarik pada Eric Clapton. Jika dia orang biasa, ia akan menjadi gitaris profesional hebat."
Foto: AFP/Getty Images
Kim Jong Nam: Tewas diracun
Putra pertama Kim Jong-Il ini saudara tiri Kim Jong-Un. Ia diserang dua perempuan di bandara Kuala Lumpur dan tewas terpapar racun. Rincian informasi mengenainya samar, namun diyakini tim pembunuh dikirim oleh rezim Korea Utara. Kim Jong-Nam (46) tinggal sejak lama di luar negeri. ia kehilangan haknya sebagai penerus ayahnya tahun 2001, setelah diam-diam mengunjungi Disneyland di Tokyo.
Foto: picture-alliance/dpa
Kim Jong Un: Pemimpin Korea Utara saat ini
Kim Jong Un, yang dikenal sebagai "Pemimpin Tertinggi" mengambil alih kekuasaan pada tahun 2011 setelah kematian ayahnya. Dia digambarkan sebagai sosok yang gemar meludah seperti kakeknya dan dijuluki "jenius" dalam urusan militer meskpun tidak diketahui memiliki pengalaman militer.
Foto: Reuters/KCNA
Kim Yo Jong: Adik perempuan Kim Jong Un
Adik perempuan Kim Jong Un lahir dari Ko Yong Hui, istri keempat pemimpin terhormat Kim Jong Il. Dia diyakini pernah studi di Swiss seperti Kim Jong Un dan Kim Jong Chol. Mei 2016, dia terpilih masuk Komite Sentral partai yang berkuasa. November 2014, media pemerintah menyebutnya sebagai wakil direktur Departemen Propaganda & Agitasi, yang menangani pesan ideologis melalui media, seni dan budaya.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Ahn Young-joon
Ri Sol Ju: Istri Kim Jong Un
Kantor BeritaKorea Utara KCNA melaporkan pada tahun 2012, Kim Jong-un menikahi Ri Sol Ju, namun tidak mengatakan kapan keduanya menikah. KB Korsel Yonhap mengutip keterangan sumber melaporkan Ri Sol Ju pernah jadi anggota rombongan artis pertunjukan dan jalani pelatihan etiket 6 bulan sebelum mengambil peran sebagai ibu negara. (Ed:ap/as)