Korea Utara lagi-lagi menggelar ujicoba peluru kendali ballistik antar benua. Namun ujicoba tersebut dikabarkan mengalami kegagalan. Jepang bereaksi dengan menyiagakan militernya
Diktatur Korea Utara menyimak ujicoba peluru kendali antar benua pertengahan Maret silamFoto: Reuters/Kcna
Iklan
Rencana Korea Utara melakukan ujicoba peluru kendali jenis BM25 Musudan di pantai timur mengalami kegagalan. Menurut militer Korea Selatan, rudal seharusnya diluncurkan pada Selasa pagi waktu setempat. Peristiwa tersebut menambah panjang daftar rangkaian kegagalan ujicoba rudal ballistik oleh Korea Utara.
Kendati gagal, rencana Pyongyang tersebut makin memeperparah ketegangan di kawasan. Jepang misalnya menempatkan militernya dalam status siaga. "Korea Utara tidak menunjukkan keinginan untuk mengakhiri program nuklirnya," ujar Menteri Pertahanan Jepang, Jendral Nakatani kepada awak media di Tokyo.
"Sebab itu kami akan melanjutkan kerjasama dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan untuk mengawasi program nuklir Korut dengan seksama," imbuhnya.
Korut Terus Provokasi Jepang dan Korsel
00:32
This browser does not support the video element.
Korea Utara awalnya berniat melakukan tiga ujicoba rudal Musudan April silam. Namun semua mengalami kegagalan. Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, mengutip seorang sumber di pemerintahan, bahwa rudal meledak bersamaan dengan saat peluncuran.
Cina juga jengkel pada Korut
Bahkan Cina yang tergolong sekutu terdekat Korut mewanti-wanti Pyongyang agar tidak melakukan tindakan yang memperuncing konflik di kawasan.
"Situasi di semenanjung Korea tetap rumit dan sensitif," kata Jurubicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying terkait ujicoba rudal Korea Utara. "Kami kira semua pihak harus menghindari setiap tindakan yang menambah ketegangan."
Daya jelajah peluru kendali Musudan yang diujicoba Korea Utara
Cina belakangan semakin kehilangan sabar terhadap jirannya itu. Maret lalu pemerintah di Beijing menyetujui sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Korut menyusul ujicoba senjata nuklir.
Korea Selatan meyakini Kim Jong Un memerintahkan serangkaian ujicoba rudal dan hulu ledak nuklir milik pemerintah di Pyongyang dalam tempo singkat. "Mereka pasti sedang tergesa-gesa. Mungkin Kim Jong Un kecewa dengan kegagalan ujicoba," ujar Lee Choon Geun, Peneliti Senior di Institut Sains dan Teknologi Korea Selatan.
Rahasia Kekuatan Militer Korea Utara
Kendati banyak mengandalkan sistem alutsista buatan Uni Sovyet tahun 70an, militer Korea Utara bukan tanpa taring. Inilah delapan ancaman terbesar yang dimiliki Kim Jong Un.
Foto: picture-alliance/dpa
Lautan Serdadu
Adalah jumlah serdadu yang menjadikan militer Korea Utara sebagai salah satu yang paling disegani di Asia. Setiap saat Kim Jong Un bisa memerintahkan 1,2 juta pasukan infanteri, ditambah 7,7 juta prajurit cadangan, untuk menyerbu jirannya di Selatan. Namun begitu banyak pihak meyakini, serdadu Korut tidak mengenyam pendidikan militer yang mumpuni dan sering mengalami mal nutrisi.
Foto: picture-alliance/dpa/Kcna
Satuan Elit
Namun begitu tidak semua serdadu Korea Utara bisa dianggap enteng. Pasalnya saat ini negeri komunis itu tercatat memiliki jumlah pasukan elit terbesar di dunia, yakni sekitar 200.000 serdadu. Mereka yang mengenyam pelatihan khusus biasanya ditempatkan di satuan pengintaian tempur dan penembak jitu yang disebar di kawasan perbatasan.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Wong Maye-E
Artileri Berat
Salah satu ancaman terbesar dari militer Korut adalah sistem persenjataan konvensional seperti artileri. Saat ini negeri komunis itu memiliki 21.000 senjata artileri berat jarak jauh yang sebagian besar berdaya jelajah tinggi dan mampu mencapai ibukota Korsel, Seoul.
Foto: picture-alliance/dpa/KCNA
Meriam Api
Sistem persenjataan artileri darat menjadi tulang punggung kemampuan tempur militer Korut. Pada dekade 1980an Pyongyang memproduksi ribuan artileri gerak cepat yang menyontek desain Uni Sovyet dan Cina. Salah satu hasil produksi Korut adalah meriam Koksan berdiameter 170mm yang kini mendominasi sistem persenjataan berat negeri Komunis itu.
Foto: imago/Xinhua
Rudal Nuklir
Terlepas dari jumlah serdadu dan artileri, ancaman terbesar yang dimiliki militer Korut adalah sistem peluru kendali berhulu ledak nuklir. Dikembangkan sejak dekade 1970an dengan mengandalkan desain rudal Scud, Korut kini memiliki tiga tipe peluru kendali yang salah satunya berdaya jelajah 8000 kilometer. Dengan Taepodong 2 Pyongyang bisa menghantam Kanada, Eropa dan Amerika Serikat.
Foto: PEDRO UGARTE/AFP/Getty Images
Petaka dari Langit
Hingga kini tidak ada yang tahu secara pasti tentang program nuklir Korea Utara. Sebagian mengatakan rejim Kim Jong Un cuma selangkah lagi menuju bom hidrogen, yang lain meragukan Korut akan mampu membangun cadangan uranium yang telah diperkaya untuk memproduksi senjata nuklir. Namun begitu, Korea Utara tidak diragukan lagi memiliki sistem rudal yang dikembangkan untuk mengangkut hulu ledak nuklir
Foto: Reuters/KCNA
Racun Radioaktif
Hal lain yang menakutkan dari Korut adalah kemampuan membangun bom kotor, yakni bahan peledak konvensional yang dilengkapi elemen radioaktif. Bisa dibuat tanpa teknologi nuklir yang mumpuni, bom kotor pada dasarnya dikembangkan untuk menyebarkan racun radioaktif dan menciptakan panik massal. Militer AS pernah susun skenario perang yang juga berisi serangan bom kotor di lima kota besar Korsel
Foto: REUTERS/KCNA
Gas Pembunuh Massal
Lembaga pemantau nuklir, Nuclear Threat Initiative, pernah merilis laporan yang menyebut Korea Utara sebagai negara dengan cadangan senjata kimia terbesar ketiga di dunia. NTI memperkirakan saat ini Pyongyang menyimpan hingga 5000 ton agen kimia. Jika terancam, Korut diyakini bisa memproduksi 12.000 unit senjata kimia, antara lain berupa gas syaraf dan senyawa beracun, Sarin.