Korut Ingin Tembakkan Rudal ke Guam Pertengahan Agustus Ini
10 Agustus 2017
Korea Utara berencana menembakkan empat roket ke dekat wilayah Guam, basis kekuatan Amerika Serikat di Samudera Pasifik, pada pertengahan Agustus nanti.
Iklan
Jika direstui pemimpin Korea Utara Kim Jung Un, pemerintahan di Pyongyang berencana meluncurkan empat roket Hwasong-12 yang akan terbang di atas Jepang dan mendarat sekitar 30 sampai 40 kilometer jauhnya dari wilayah Guam di Pasifik barat. Demikian pernyataan Jenderal Kim Rak Gyom, Komandan Pasukan Strategis Tentara Rakyat Korea (KPA), setelah peringatan demi peringatan dilontarkan Presiden AS, Donald Trump.
Dikatakan Jendral Kim, ucapan Presiden Trump bahwa Korut memancing "api dan amarah" adalah "bongkahan omong kosong." Dia menambahkan "Dialog yang tenang tidak mungkin dilakukan dengan orang yang tidak punya akal sehat seperti itu dan hanya kekuatan militer mutlak yang bisa dicernanya." Demikian papar Jenderal Kim Rak Gyom lebih lanju, seperti dilansir kantor berita KCNA.
"Tindakan militer yang akan dilakukan KPA akan efektif untuk menahan gerakan panik AS di selatan Semenanjung Korea dan sekitarnya," ditambahkan Kim. Dia mengatakan rencananya akan selesai pada pertengahan Agustus dan KPA tersebut kemudian akan menunggu perintah "panglima tertinggi Republik Demokratik Rakyat Korea."
Guam: Pulau Kecil Dalam Bidikan Nuklir Korut
Korea Utara bersumpah bakal melumat Guam yang menjadi salah satu basis kekuatan militer AS di Samudera Pasifik. Meski berukuran kecil, pulau itu dijaga dan dilindungi oleh mesin perang paling canggih di dunia.
Foto: Reuters/Naval Base Guam/Major Jeff Landis, USMC (Ret.)
Sasaran Empuk Pyongyang
Guam, pulau kecil di barat Pasifik yang berjarak 6300 km dari Hawaii dan 3500 km dari pesisir tenggara Korea Utara, merupakan wilayah koloni Amerika Serikat sejak 1898. Belum lama ini penguasa Pyongyang, Kim Jong Un, mengumbar rencana menyerang pulau berpenduduk 350 ribu jiwa itu dengan peluru kendali balistik berhulu ledak nuklir.
Posisi Strategis
Pasalnya posisi strategis Guam menjadi andalan militer AS yang membutuhkan gerbang ke Asia Timur. Pada Perang Dunia II misalnya, AS kerap melancarkan serangan udara terhadap Jepang dari pangkalannya di Guam. Peran serupa diberikan kepada pulau tersebut saat perang Vietnam dan kini dalam konflik di Semenanjung Korea dan Laut Cina Selatan.
Tidak heran jika keberadaan Guam menjadi momok bagi Korea Utara. Seperempat wilayah pulau digunakan sebagai pangkalan militer. Sebanyak 6.000 personil militer ditempatkan di sana. Menyusul konflik dengan penduduk lokal di pangakalan militer di Jepang, kini Washington berniat memindahkan sebagian pasukannya ke Guam.
Foto: Victoria Shaffer
Markas Armada Pasifik
Adalah keberadaan dua pangkalan militer AS yang menempatkan Guam di peta dunia. Di selatan AS memiliki Apra Harbor, pangakalan angkatan laut yang antara lain selalu dijaga oleh empat kapal selam nuklir. Setiap misi pengintaian udara juga dikerahkan dari sana. Tidak heran jika militer AS menyematkan julukan "ujung tombak" pada pulau kecil tersebut.
Foto: Reuters/Naval Base Guam/Major Jeff Landis, USMC (Ret.)
Kiriman Bom dari Guam
Selain Apra Harbor, militer AS juga memiliki pangakalan udara Andersen Air Force Base yang antara lain menampung skuadron pembon dengan pesawat B-52 Stratofortress atau B-1B Lancer. Sejak 2010 AS juga menempatkan beberapa pesawat nirawak pengintai RQ-4B Global Hawks. Pangkalan udara Andersen juga sering digunakan buat mendaratkan pesawat ulang alik milik NASA.
Foto: Reuters/U.S. Air Force/Tech. Sgt. Richard P. Ebensberger
Pertahanan Udara Terluar
Untuk menghadapi ancaman Korea Utara, AS sejak 2013 membangun sistem pertahanan udara Terminal High Altitude Area Defense di selatan Guam. Dikembangkan pada Perang Teluk I, THAAD antara lain bertugas menghancurkan peluru kendali tanpa hulu ledak, melainkan dengan tumbukan energi kinetik. AS juga berniat menempatkan THAAD di perbatasan Korea Selatan.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Scott/Department Of Defense
Ancaman Kian Dekat
Bukan kali pertama Korut mengancam menyerang Guam. Terlebih pulau kecil tersebut juga berada di dalam jangkauan peluru kendali Hwasong-8, yang meski ditaksir mampu melahap jarak sejauh 6.000 km, hanya terbang sejauh 1.000 km pada ujicoba awal tahun silam. Namun begitu ancaman serangan nuklir terhadap Guam kini jauh lebih nyata ketimbang sebelumnya.
Foto: Imago/Zuma Press
7 foto1 | 7
Korsel: Pembalasan keras
Komentar Kim adalah eskalasi terbaru dalam perang kata-kata antara Washington dan Pyongyang mengenai program senjata nuklir Korea Utara dan sanksi PBB terhadapnya.
Trump sebelumnya telah mengeluarkan ancaman lebih lanjut terhadap Korea Utara. Sementara militer Korea Selatan juga mengeluarkan peringatan keras kepada Pyongyang,
Juru bicara Kepala Staf Gabungan Koera Utara Roh Jae Cheon mengatakan bahwa jika Korut jadi menyerang AS atau Korea Selatan, maka Korut akan menghadapi "sekutu yang kuat dan pembalasan keras".
"Ini adalah tantangan serius bagi rakyat kami dan aliansi Korea Selatan-AS," tambahnya. Demikian dilaporkan kantor berita Korea Selatan Yonhap.
Jepang ikut bersuara
Ancaman Korea Utara terhadap Guam "mutlak tidak bisa diterima," kata Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga. "Kami mendesak Korea Utara untuk menerima peringatan dan teguran tegas yang dikeluarkan berulang kali oleh masyarakat internasional dengan serius," ujar Suga kepada wartawan
Suga juga meminta Pyongyang "untuk mematuhi sanksi yang diberlakukan Dewan Keamanan PBB - minggu lalu - dan melakukan pengekangan diri atas provokasi lebih lanjut. "
Sementara itu menlu AS Rex Tillerson, yang singgah di Guam setelah melakukan perjalanan ke Asia Tenggara, menekankan bahwa, risiko perang antara kedua saingan nuklir itu "tidak akan dilakukan seketika". Menurutnya, situasinya tidak berbeda jauh dalam beberapa hari terakhir, dan bahwa rakyat Amerika "bisa tidur nyenyak di malam hari."
Inilah Sanksi PBB Pada Korea Utara
PBB jatuhkan sanksi terhadap Korea Utara sebagai hukuman bagi program senjata nuklirnya. Dewan Keamanan bahkan akan memperberat sanksi. Inilah sejumlah hukuman PBB terhadap Korea Utara:
Foto: Reuters/S. Sagolj
Moneter
Korea Utara dilarang membuka cabang bank di luar negeri. PBB juga melarang anggotanya mengoperasikan institusi keuangan untuk kepentingan Pyongyang. Karena aktivitas itu bisa membuat Korea Utara mengelak dari sanksi. PBB juga meminta negara anggota mengusir siapa pun yang bekerja untuk kepentingan keuangan rezim komunis itu.
Foto: Mark Ralston/AFP/Getty Images
Pelayaran
PBB memerintahkan negara anggota untuk registrasi ulang semua kapal barang yang dimiliki, dioperasikan atau diawaki orang yang berada di bawah perintah Pyongyang. Kapal-kapal Korea Utara juga dilarang menggunakan bendera negara lain, untuk menghindari sanksi.
Foto: picture-alliance/AP Photo/J. Dumaguing
Penerbangan
Air Koryo, maskapai nasional Korea Utara dilarang terbang ke Uni Eropa dengan alasan standar keamanan penerbangan. Juga AS melarang warganya melakukan bisnis dengan maskapai ini. Air Koryo terutama melayani jalur domestik dan jalur luar negeri ke Cina serta Rusia.
Foto: picture-alliance/dpa/Yonhap
Bahan Bakar
Sanksi PBB melarang penjualan bahan bakar pesawat terbang, jet dan roket ke Korea Utara. Tapi penjualan minyak mentah atau sejenisnya hingga kini masih diizinkan. Yang jarang diketahui Korut juga memproduksi mobil sendiri dengan merk Pyeonghwa, bekerja sama dengan mendiang pendeta Sun Myung Moon yang jadi penasehat spiritual mantan Presiden Park Gyeun he.
Foto: Getty Images/AFP/M. Ralston
Batu bara
BisnIs ekspor batu bara terutama dijalin dengan Cina. Tapi bulan Februari lalu, Cina membatasi impor batu bara dari Korea Utara. Dengan persyaratan ketat, Pyongyang diizinkan mengekspor 7,5 juta ton batu bara ke Cina senila 374 juta euro. Salah satu pembelinya adalah Liaoning Greenland Energy Coal Co.(foto) di Dandong, kota perbatasan Cina dengan Korea Utara.
Foto: Reuters/B. Goh
Rekening Bank dan Properti
Sanksi PBB membatasi hanya satu rekening bank bagi setiap diplomat Korea Utara di luar negeri (foto kedubes Korut di Berlin). Korea Utara juga dilarang memiliki properti apa pun di luar negeri selain gedung kedutaan atau konsulatnya.
Foto: picture alliance/dpa/S.Schaubitzer
Latihan Militer
PBB melarang lembaga keamanan negara anggotanya mengirim pelatih untuk mendidik militer, polisi atau unit paramiliter Korea Utara. PBB hanya mengizinkan pertukaran tenaga medis, tapi hanya memperbolehkan asistensi teknik dan nilai keilmuan.
Foto: Reuters/S. Sagolj
Patung
PBB juga melarang penjualan patung dari Korea Utara, khususnya patung para pemimpin rezim dari dinasti Kim.
Foto: picture alliance/dpa/robertharding
8 foto1 | 8
Sementara itu, Menteri Pertahanan AS James Mattis meminta Korea Utara untuk "berhenti mempertimbangkan tindakan yang akan menyebabkan berakhirnya rezim dan penghancuran rakyatnya. "
"Sementara Departemen Luar Negeri kita berusaha keras untuk menyelesaikan masalah ini lewat ancaman global, dengan melalui cara diplomatik. Perlu dicatat bahwa gabungan sekutu militer sekarang dilatih dengan kemampuan defensif dan ofensif yang kuat di muka Bumi," katanya.
Sebelumnya Trump mengeluarkan pernyataaan di Twitter: pesan pertama saya sebagai presiden adalah untuk memperbaiki dan memodernisasi persenjataan nuklir. Sekarang kondisinya jauh lebih kuat dari sebelumnya."
Pernyataan tersebut diperdebatkan oleh banyak pakar militer AS, yang mengatakan bahwa modernisasi semacam itu tidak akan mungkin terjadi dalam waktu singkat, karena AS telah secara signifikan mengurangi persenjataan nuklirnya sejak berakhirnya Perang Dingin.
Meski mendapat sanksi internasional, Korea Utara melakukan uji coba rudal antarbenua yang kedua pada tanggal 28 Juli lalu dan mengklaim bahwa sekarang mereka memiliki kemampuan menggapai semua daratan AS.
ap/ml (dpa/rtr/ap)
Takut Ancaman Nuklir Korut, Bisnis Bungker Laris
Bisnis bungker atau ruang perlindungan bawah tanah mendadak laris di Jepang. Penyebabnya, rasa panik akan ancaman serangan nuklir dari Korea Utara.
Foto: REUTERS/K. Kyung-Hoon
Akibat ketegangan di Semenanjung Korea
Ketegangan di Semenanjung Korea berpengaruh ke negara tetangga. Ancaman menakutkan dari Korea Utara saat ini berupa kemungkinan serangan nuklir. Oleh sebab itu, Jepang yang menentang keras program nuklir Korut mulai berjaga-jaga. Warga Jepang bahkan ada yang ingin mempunyai bungker sendiri.
Foto: DW/F. Kretschmer
Mengantisipasi serangan sarin
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di sidang parlemen 13 April 2017 bahwa ada kemungkinan Korea Utara meluncurkan rudal gas beracun sarin ke Jepang, membuat warga Jepang mulai resah dan salah satu akibatnya berpikir untuk punya bungker sendiri.
Foto: Reuters/I. Kato
Memanfaatkan kepanikan
Seorang pengusaha Jepang memanfaatkan kepanikan atas ancaman nuklir dengan menawarkan proyek pembangunan bungker bagi warga. Prototipe bunker anti nuklirnya seperti dalam foto ini. Lihat! Ada ruang tamunya lengkap dengan mebel.
Foto: REUTERS/K. Kyung-Hoon
Pesanan berlipat ganda
Direktur perusahaan pembuat, Shelter Co.Ltd Seiichiro Nishimoto mengungkapkan, Pesanan produk tempat perlindungan khusus atau bungkernya kini berlipat sepuluh kali lebih banyak daripada sebelumnya, akibat mendengar rumor soal serangan nuklir dari Korut. Prototype bungker ini dibuatnya di rumahnya sendiri di Osaka.
Foto: REUTERS/K. Kyung-Hoon
Isi bunker
Yang penting disimpan di bungker tentunya kebutuhan dasar sehari-hari. Misalnya makanan dan minuman darurat. Lakban juga penting sebagai perekat celah agar jika terjadi kebocoran dimana radioaktif menyusup ke rauangan, celah bocor itu bisa disegera ditutup.
Foto: REUTERS/K. Kyung-Hoon
Peralatan juga penting
Berbagai peralatan darurat juga disimpan di bungker. Seperti misalnya masker gas dan pengukur kadar radiaktif.
Foto: REUTERS/K. Kyung-Hoon
Pintu besi kokoh
Pintu besi menuju bungker terbuat dari besi tebal yang mampu menahan efek ledakan nuklir. Meski bersifat darurat, perusahaan pembuat bungker berusaha agar penggunanya merasa nyaman di sini.
Foto: REUTERS/K. Kyung-Hoon
Dinding jadi pemadangan
Karena kemungkinan orang harus menghuni bungker sekian lama dan mungkin kangen dengan pemandangan di luar rumah, dinding bungker bisa disesuaikan dengan keinginan pengguna. Misalnya panorama pantai.
Foto: REUTERS/K. Kyung-Hoon
Harus tahu juga cara pakainya
Seiichiro Nishimoto mempraktikkan cara menggunakan alat penyaring udara, bilamana pembangkit listrik terganggu. (Ed: Purwaningsih/Nugraha)