1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

260608 usa nordkorea

26 Juni 2008

Laporan nuklir diserahkan oleh Korea Utara pada China. Langkah ini dilakukan untuk dapat bebas dari sanksi yang selama ini dikenakan terhadapnya.

Foto: AP

Korea Utara akhirnya menyerahkan laporan mengenai program nuklirnya yang sudah enam bulan terlambat dari jadwal kepada Cina. Sebuah langkah yang membebaskan negara itu dari ancaman sanksi Amerika Serikat. Namun kalangan analis menyebutkan bahwa dokumen itu mungkin tidak menjelaskan secara rinci kegiatan nuklir Korea Utara.

Presiden Amerika Serikat George W. Bush menyambut baik keputusan Pyongyang. Akan tetapi ia memperingatkan, Korea Utara yang dua tahun silam melakukan tes nuklir, harus menanggung konsekuensinya jika tidak sungguh-sungguh mengakhiri operasi nuklirnya. Bush menambahkan, berencana untuk menghapus negara itu dari daftar negara sponsor terorisme dalam waktu 45 hari, jika deklarasinya lengkap. Namun ia tetap berserikeras, agar Korea Utara menghentikan program nuklirnya seutuhnya.

Bush menuturkan, bahwa ia sangat prihatin dengan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan di Korea Utara, segala kegiatan pengayaan uranium, tes nuklir dan sikapnya terhadap Korea Selatan serta negara tetangga lainnya. Bush: "Penyerahan laporan tersebut merupakan bagian dari upaya masyarakat internasional yang menawarkan kemitraan diplomatik dan ekonomi lebih intensif sebagai imbalan perlucutan nuklir."

Sementara itu, Menteri Luar Ngeri Korea Selatan Yu Myung-Hwan mengatakan akan menyesali jika dalam laporan tersebut tidak disebutkan Pyonyang menyimpan nuklir, bila itu benar

Sedangkan di Korea Utara sendiri, seorang dilpomat Amerika Serikat dan media diundang untuk menyaksikan langsung bagaimana sebuah reaktor nuklir diruntuhkan hari Jumat ini. Februari 2007 lalu telah disepakati reaktor tersebut akan dihancurkan.

Walaupun laporan tersebut merupakan langkah maju dalam pertikaian program nuklir Korea Utara, masih terdapat sejumlah masalah pelik yang harus diselesaikan. Namun Presiden Bush mengatakan akan memberi ruangan lebih luas kepada Korea Utara untuk mencarikan jalan keluarnya.(an)