AS kutuk uji coba misil balistik oleh Korea Utara. Departemen Luar Negeri AS menyatakan siap menghadapi ancaman yang tambah besar itu.
Iklan
Pejabat tinggi Korea Selatan dan Jepang menyatakan, Korea Utara menembakkan empat misil balistik, yang terbang hingga sekitar 1.000 km ke arah Laut Jepang, dari kawasan Tongchang-ri. Dalam pernyataan selanjutnya, pejabata tinggai Korea Utara mengatakan, negaranya bersama AS sedang mengadakan analisa dari dekat tentang informasi lain yang bersangkutan.
PM Jepang Shinzo Abe menyatakan kecaman keras terhadap Korea Utara. Di depan wartawan Abe mengatakan, "Peluncuran terakhir misil balistik jelas merupakan bukti ancaman baru dari Korea Utara." Departemen Pertahanan Jepang mengatakan, empat misil itu mendarat di laut sekitar 300 km dari pantai Timur Laut Jepang.
North Korea takes aim at Japan
00:38
Tiga dari empat misil jatuh di area laut, di mana Jepang punya hak untuk mengeksplorasi dan mengambil hasil laut. PM Abe juga menginformasikan kepada parlemen, tindakan Korea Utara melanggar resolusi PBB.
Bisa capai AS?
Menurut militer Korea Selatan, misil yang ditembakkan Senin kemungkinan besar bukan misil balistik antar kontinen (ICBM) yang bisa mencapai AS. Sementara itu, Komando Pertahanan Udara AS (NORAD) menyatakan misil-misil Korea Utara itu bukan ancaman bagi AS. Demikian dilaporkan ABC yang mengutip pernyataan Komando Strategis AS.
Namun AS mengecam peluncuran roket, karena melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, yang jelas melarang negara komunis Korea Utara untuk menggunakan teknologi misil balistik. Demikian dikatakan juru bicara Departemen Luar Negeri Mark Toner.
Media AS melaporkan, Departemen Luar Negerinya juga melontarkan ancaman dengan menyatakan siap menggunakan seluruh kapabilitas yang dimiliki untuk menghadapi ancaman yang makin besar dari Korea Utara.
ml/hp (dpa, afp, rtr)
Rahasia Kekuatan Militer Korea Utara
Kendati banyak mengandalkan sistem alutsista buatan Uni Sovyet tahun 70an, militer Korea Utara bukan tanpa taring. Inilah delapan ancaman terbesar yang dimiliki Kim Jong Un.
Foto: picture-alliance/dpa
Lautan Serdadu
Adalah jumlah serdadu yang menjadikan militer Korea Utara sebagai salah satu yang paling disegani di Asia. Setiap saat Kim Jong Un bisa memerintahkan 1,2 juta pasukan infanteri, ditambah 7,7 juta prajurit cadangan, untuk menyerbu jirannya di Selatan. Namun begitu banyak pihak meyakini, serdadu Korut tidak mengenyam pendidikan militer yang mumpuni dan sering mengalami mal nutrisi.
Foto: picture-alliance/dpa/Kcna
Satuan Elit
Namun begitu tidak semua serdadu Korea Utara bisa dianggap enteng. Pasalnya saat ini negeri komunis itu tercatat memiliki jumlah pasukan elit terbesar di dunia, yakni sekitar 200.000 serdadu. Mereka yang mengenyam pelatihan khusus biasanya ditempatkan di satuan pengintaian tempur dan penembak jitu yang disebar di kawasan perbatasan.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Wong Maye-E
Artileri Berat
Salah satu ancaman terbesar dari militer Korut adalah sistem persenjataan konvensional seperti artileri. Saat ini negeri komunis itu memiliki 21.000 senjata artileri berat jarak jauh yang sebagian besar berdaya jelajah tinggi dan mampu mencapai ibukota Korsel, Seoul.
Foto: picture-alliance/dpa/KCNA
Meriam Api
Sistem persenjataan artileri darat menjadi tulang punggung kemampuan tempur militer Korut. Pada dekade 1980an Pyongyang memproduksi ribuan artileri gerak cepat yang menyontek desain Uni Sovyet dan Cina. Salah satu hasil produksi Korut adalah meriam Koksan berdiameter 170mm yang kini mendominasi sistem persenjataan berat negeri Komunis itu.
Foto: imago/Xinhua
Rudal Nuklir
Terlepas dari jumlah serdadu dan artileri, ancaman terbesar yang dimiliki militer Korut adalah sistem peluru kendali berhulu ledak nuklir. Dikembangkan sejak dekade 1970an dengan mengandalkan desain rudal Scud, Korut kini memiliki tiga tipe peluru kendali yang salah satunya berdaya jelajah 8000 kilometer. Dengan Taepodong 2 Pyongyang bisa menghantam Kanada, Eropa dan Amerika Serikat.
Foto: PEDRO UGARTE/AFP/Getty Images
Petaka dari Langit
Hingga kini tidak ada yang tahu secara pasti tentang program nuklir Korea Utara. Sebagian mengatakan rejim Kim Jong Un cuma selangkah lagi menuju bom hidrogen, yang lain meragukan Korut akan mampu membangun cadangan uranium yang telah diperkaya untuk memproduksi senjata nuklir. Namun begitu, Korea Utara tidak diragukan lagi memiliki sistem rudal yang dikembangkan untuk mengangkut hulu ledak nuklir
Foto: Reuters/KCNA
Racun Radioaktif
Hal lain yang menakutkan dari Korut adalah kemampuan membangun bom kotor, yakni bahan peledak konvensional yang dilengkapi elemen radioaktif. Bisa dibuat tanpa teknologi nuklir yang mumpuni, bom kotor pada dasarnya dikembangkan untuk menyebarkan racun radioaktif dan menciptakan panik massal. Militer AS pernah susun skenario perang yang juga berisi serangan bom kotor di lima kota besar Korsel
Foto: REUTERS/KCNA
Gas Pembunuh Massal
Lembaga pemantau nuklir, Nuclear Threat Initiative, pernah merilis laporan yang menyebut Korea Utara sebagai negara dengan cadangan senjata kimia terbesar ketiga di dunia. NTI memperkirakan saat ini Pyongyang menyimpan hingga 5000 ton agen kimia. Jika terancam, Korut diyakini bisa memproduksi 12.000 unit senjata kimia, antara lain berupa gas syaraf dan senyawa beracun, Sarin.