Pesawat Keren yang Bisa Anda Tumpangi
Aman, nyaman, cepat? Apa kriteria yang penting buat Anda dalam memilih pesawat? Di pameran Farnborough, Inggris, 2016, berbagai pesawat keren ikut 'nampang'. Anda yang bertubuh gempal pun kini bisa nyaman di pesawat.
Bombardier CS100
Muak naik pesawat yang sempit? Penumpang berbadan besar kini bisa bernafas lega. Bombardier CS100 terasa lapang, bagaikan sebuah pesawat berlorong ganda yang lebar. Kapasitasnya antara 110-125 penumpang. Bombardier CS100 dirancang sangat efisien, ringan, dengan sayap serat karbon yang super-kuat. Langit-langit kabinnya tinggi, toilet dan jendelanya besar. Suara mesin lebih tenang.
Airbus A350-900
Modelnya hits lagi tahun 2016. Lebih dari 50% bahan pesawat ini terbuat dari serat karbon ringan yang kuat. Membangun pesawat dengan serat karbon memang berongkos mahal, tetapi memberikan banyak keuntungan, seperti kabin bertekanan udara rendah membantu mencegah penumpang mengalami jet lag. Pesawat keren ini juga hemat bahan bakar, sehingga bisa memotong biaya operasional penerbangan.
Boeing 787-9 Dreamliner
Seperti A350, Dreamliner dirancang dari serat karbon. Tahun 2016, sebuah Boeing 787-9 mulai terbang non-stop dengan rute terpanjang : Singapura ke San Francisco yang ditempuh dalam waktu 16 jam, 20 menit. Versi berikutnya dari 787 Dreamliner: 787-10, diharapkan melakukan penerbangan pertama pada tahun 2018. Pesawat ini mengkonsumsi 20% lebih sedikit bahan bakar dibanding pesawat sekelasnya.
Boeing 737MAX
Mesin LEAP-18 yang didisain khusus untuk pesawat ini super efisien dan tak berisik. Pesawat dengan teknologi mutakhir ini, sayapnya unik, sehingga orang pasti langsung tahu bahwa ini adalah 737MAX. Setelah uji coba terbang awal Januari 2016, diharapkan Southwest Airlines akan memulai layanan komersilnya dengan pesawat ini pada akhir 2017. Hadiah manis dari Boeing yang berulangtahun ke-100.
Airbus 380
Dengan elegan superjumbo Airbus A380 melintasi langit Farnborough, arena pameran penerbangan di Inggris. Panjang pesawat lebih dari 72 meter, tingginya lebih dari 24 meter dan rentang sayapnya 80 meter. Selain berkapasitas bisa lebih dari 800 penumpang, 3000 koper mampu diangkut pesawat ini. Pesawat yang terdiri dari dua tingkat ini juga dilengkapi dengan ruang tidur bagi awak kapalnya.
Mobil Terbang - Kendaraan Masa Depan
Airbus presentasikan konsep mobil terbang dengan empat rotor sebagai solusi kemacetan di kota besar. Tapi mobil terbang ini bukan proyek ambisius yang pertama. DW kumpulkan beberapa "mobil terbang" lainnya.
Mobil Terbang dari Berlin
Pabrik Ambi-Budd di Berlin sejak 1926 memproduksi karoseri bagi banyak produsen kendaraan Jerman dan suku cadang pesawat. Awal tahun 30an, para insinyur merancang mobil terbang. Model yang tidak bisa terbang ini ditampilkan dalam pameran DELA di Berlin tahun 1932.
Taylor Aerocar III
Aerocar diproduksi oleh Moulton Taylor. Kendaraan ini disertifikasi sebagai pesawat dan mobil. Prototipe pertamanya selesai tahun 1949. Kelebihan fitur Aerocar adalah kemampuannya bertransformasi dari mobil menjadi pesawat dalam tempo hanya 15 menit.
Aerocar Tipe N102D
Mobil terbang N102D berwana kuning hijau ini diproduksi tahun 1960. Ini adalah Aerocar terakhir yang dirakit dan satu-satunya yang masih terbang. N102D juga satu-satunya Aerocar dengan mesin pesawat terbang berkapasitas 5,9 liter. Di Amerika, mobil terbang ini bahkan dijinkan untuk digunakan pada lalu-lintas darat.
PAL-V (Personal Air and Land Vehicle)
Mobil terbang PAL-V dikembangkan oleh John Bakker dari Belanda. PAL-V adalah kendaraan hibrida yang bisa bertransformasi menjadi helikopter. Saat hendak mengudara, PAL-V merentangkan baling-baling yang digerakkan mesin terpisah. Mobil ini membutuhkan landas pacu khusus sepanjang 182 meter. Kapasitas tangkinya 102 liter dan bisa terbang hingga ketinggian1229 meter.
Aeromobil 3.0
Mobil terbang Aeromobil 3.0 adalah produk buatan perusahaan Slowakia "Aeromobil". Jika sayapnya tidak direntang, mobil bisa secara normal digunakan di jalan raya. Di jalanan, kecepatan maksimalnya 160 km/jam dan membutuhkan 8 liter bensin per 100 kilometer. Saat di udara Aeromobil 3.0 butuh 15 liter per jam.
Joby S2 Electric VTOL PAV
Konsep desain Joby Aviation adalah pesawat dua kursi dengan 12 rotor yang bisa dilipat. Begitu mencapai kecepatan optimal, rotor melipat menjadi bentuk peluru aerodinamik. Pesawat ini bisa mencapai kecepatan maksimal hingga 322 km/jam.
Vahana
Ini adalah proyek perusahaan Airbus. Vahana memiliki delapan rotor pada dua sisi sayapnya yang bergerak tergantung apakah mobil terbang secara vertikal atau horisontal. Kendaraan ini rencananya akan berfungsi seperti taksi otonom tanpa supir dengan kapasitas kabin satu penumpang.
Pop.Up
Airbus pamerkan konsep mobil terbang untuk masa depan bernama Pop.Up di Pameran Otomotif Jenewa. Mobil tanpa sopir yang dilengkapi kapsul penumpang dirancang bisa diangkut dengan drone raksasa. Sistem pintar memungkinkan pemesanan, pergantian penumpang dan pembayaran ongkos secara mulus. vlz/as (dari berbagai sumber)
Drone Raksasa Revolusi Mobilitas Manusia
Tidak lama lagi langit Bumi akan diramaikan oleh model baru transportasi udara, yakni sebuah drone raksasa yang bisa terbang secara otonom. Terobosan bernama Volocopter itu diyakini akan merevolusi mobilitas perkotaan.
Babak Baru Sejarah Penerbangan
Dengan meluncurkan Volocopter, sebuah perusahaan start-up Jerman bernama E-Volo ingin menorehkan babak baru dalam sejarah helikopter. Berbekal 18 rotor dan sebuah mesin elektrik, Volocopter tidak cuma bisa dikendalikan dari jarak jauh, tetapi juga terbang secara otonom.
Rotor Cerdas
Rahasia Volocopter terletak pada rotornya. Setiap rotor memiliki prosessor sendiri yang terkoneksi melalui sebuah jejaring. Dengan cara itu Volocopter bisa menjaga keseimbangan ketika diterpa angin kencang. Bahkan kerusakan pada salah satu rotor bisa diseimbangkan oleh rotor-rotor yang lain.
Sensasi di Udara
Keajaiban Volocopter terletak pada kemampuannya menyesuaikan diri dengan kecepatan angin, daya angkat dan anomali aerodinamika lainnya yang selama ini menjadi hambatan terbesar penerbangan. Artinya drone raksasa ini mampu menyeimbangkan diri tanpa campur tangan pilot.
Keamanan Melalui Desain
Pilot Volocopter cuma harus mengoperasikan tuas kendali yang dibuat semudah dan seringan mungkin. Lantaran strukturnya yang minim mekanik, Volocopter tergolong jarang mengalami kerusakan dan sebab itu aman untuk diterbangkan. Pengembangnya berniat membuka akses penerbangan buat pilot tanpa pengalaman yang memadai.
Harga Terjangkau
Saat ini pengembang Volocopter telah mengantongi surat izin penerbangan untuk melakukan ujicoba. Selambatnya tahun 2018 drone raksasa ini sudah akan diproduksi secara massal. Harganya mencapai 300.000 Euro atau sekitar 4,3 milyar Rupiah.
Multi Guna
E-Velo mengembangkan Volocopter sebagai platform untuk berbagai kegunaan. Selain sebagai moda transportasi udara, Volocopter misalnya bisa digunakan untuk misi Search and Rescue, pertanian, logistik atau penelitian ilmiah. Cuma modul bagian bawah saja yang harus diganti, sementara struktur baling-baling Volocopter bisa diadopsi untuk sistem yang lain.
Masalah Daya Tempuh
Tapi sebagaimana kendaraan bertenaga elektrik lainnya, Volocopter masih berkutat dengan masalah daya jelajah. Saat ini capung besi yang dikembangkan di Jerman itu cuma mampu terbang selama 30 menit. Setelahnya baterai harus diganti atau diisi ulang selama dua jam. E-Velo meyakini dalam waktu 10 tahun produknya itu sudah bisa menggeser helikopter konvensional dari pasar penerbangan sipil.