1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Kota Glashuette, Pusat Manufaktur Jam Tangan Jerman

Hardy Graupner
15 Maret 2022

Kota Glashuette adalah jantung pembuatan jam presisi di Jerman. Tradisinya berawal tahun 1845, ketika Ferdinand A. Lange membangun pabrik pertamanya. Jam tangan yang dibuat di sini bisa mencapai harga puluhan ribu euro.

Motto kota Glashütte: „..hier lebt die Zeit" (di sini tinggal sang waktu)
Motto kota Glashütte: "..hier lebt die Zeit" (di sini tinggal sang waktu)Foto: Hardy Graupner/DW

Kota kecil Glashütte terletak di negara bagian Sachsen di timur Jerman, dekat perbatasan ke Republik Ceko. Nama kota di pegunungan ini sejak lama dikenal sebagai jaminan mutujam tangan dan jam presisi dari Jerman. Tidak heran, kalau kota ini memasang motto: „hier lebt die Zeit" (di sini tinggal sang waktu).

Salah satu merek baru dari kota ini adalah NOMOS Glashütte, yang terkenal dengan jam tangannya yang ikonik dan sering kali terinspirasi dari gaya konstruksi Bauhaus. Di sini tidak ada mesin-mesin raksasa. Yang ada adalah berbagai perkakas berpresisi tinggi. Tergantung dari modelnya, sebuah jam tangan mencakup sebanyak 100 hingga 200 komponen. Beberapa bagian ini sangat kecil sehingga hampir terlihat dengan mata telanjang.

Produksi komponen-komponen dengan tuntutan kualitas terbaik adalah tantangan setiap hari, kata kepala manufaktur NOMOS Glashütte, Steffen Kluge.

"Bukan tanpa alasan, bengkel kami punya pengatur suhu, karena kami tahu bahwa penyimpangan sekecil apa pun dari suhu standar 24 derajat Celcius dapat memengaruhi hasil kerja kami," katanya. Tapi dia dengan cepat menambahkan, memproduksi di bawah label "Made in Glashütte" adalahi suatu kehormatan dan komitmen. Saat ini, NOMOS adalah pabrik jam Jerman dengan angka penjualan terbanyak.

Direktur Utama NOMOS, Uwe AhrendtFoto: NOMOS Glashütte

Tradisi panjang

Tradisi pembuatan jam di Glashütte dimulai tahun 1845 ketika pabrik pertama dibangun oleh Ferdinand Adolph Lange, yang kemudian mendirikan A. Lange & Söhne. Perusahaannya masih ada sampai sekarang dan merupakan salah satu perusahaan jam tangan mewah paling kelas teratas dunia. Jam tangan A. Lange & Söhne berharga puluhan, bahkan sampai ratusan ribu euro.

Pembuat jam lain dari Glashütte yang dikenal pasar adalah Glashütte Original, Mühle, Wempe, dan sekarang NOMOS, untuk menyebutkan beberapa saja. Pada bulan Februari lalu, parlemen Jerman akhirnya mengesahkan undang-undang yang mengatur "standar Glashütte", status yang sekarang dilindungi dengan undang-undang.

Siapa pun yang menggunakan label "Glashütte" harus memenuhi serangkaian kriteria. Misalnya 50% dari rantai produksinya harus berasal dari Glashütte sendiri dan beberapa komunitas yang berdekatan. Tahapan manufaktur juga ditetapkan dengan kriteria standar untuk mesin jam, pembungkus mesin jam, dan pemeriksaan akhir jam tangan yang sudah diproduksi.

Pembuatan jam membutuhkan presisi tinggiFoto: AP

Prospek cerah?

Penjualan jam tangan merasakan juga dampak pandemi, dengan turunnya permintaan global. NOMOS Glashütte misalnya harus memperkenalkan skema kerja dengan waktu yang lebih singkat, untuk mengantisipasi penurunan permintaan global untuk jam tangannya.

Tetapi sejak musim akhir 2020, angka pemesanan jam sudah naik lagi, dan saat ini pesanan jauh di atas level pra-pandemi 2019, kata Direktur Utama NOMOS Uwe Ahrendt. Untuk tahun 2022, perusahaan bahkan mengharapkan pertumbuhan omset sampai dua digit. Pasar ekspor terbesar perusahaan adalah Amerika Utara, diikuti oleh Italia. Di Asia, pasar terbesar adalah Cina dan Jepang.

"Beberapa pesaing kami bermain di liga harga yang berbeda," kata Florian Langenbucher, humas NOMOS. "Meskipun kami menjual paling banyaj jam tangan buatan Glashütte, kami bukan perusahaan dengan omset tertinggi. Bagian dari filosofi kami adalah membuat kualitas terbaik dengan harga yang wajar," jelasnya.

Dirut NOMOS Uwe Ahrendt menambahkan: "Setiap perusahaan di sini memiliki profil, standar kualitas plus desain dan identitas perusahaannya sendiri, dan seluruh kota mendapat keuntungan dari keragaman ini." Karena itu dia menyambut adanya undang-undang yang melindungsi status "Made in Glashütte".

(hp/pkp)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait