Apa saja tugas walikota baru ini agar Mannheim bisa menjadi salah satu kota tujuan wisata malam yang keren dan menyenangkan?
Iklan
Untuk pertama kalinya kota Mannheim di Jerman memilih "walikota malam" pada Kamis (19/7). Walikota ini nantinya bertugas meningkatkan reputasi kota ini sebagai tujuan teratas untuk mencari hiburan malam.
Hendrik Meier, pelajar berusia 27 tahun yang juga memiliki usaha penerbitan buku mengalahkan sembilan kompetitor lainnya dalam merancang kebijakan yang membantu perkembangan klub dan hiburan malam di Mannheim.
Lika-Liku Hidup Perempuan Tukang Pukul di Klub Malam India
Ia orang India, Muslim dan mencari nafkah jadi tukang pukul di klub malam. Akibat pekerjaannya yang tak lazim bagi perempuan, Meherunnisa Shaukat Ali sering hadapi tantangan. Terutama dari kaum pria.
Foto: Reuters/A. Abidi
Kehidupan Malam Dimulai
Begitu klub malam "Social" buka, jam kerja Meherunnisa dimulai. Ia memeriksa tas tangan pengunjung, menyita obat terlarang, dan memutuskan siapa yang boleh masuk, dan siapa yang tidak. Perempuan 30 tahun itu adalah tukang pukul di salah satu klub malam paling populer di New Delhi.
Foto: Reuters/A. Abidi
Bekerja di Situasi Klub Malam
Klub bernama "Social" termasuk salah satu alamat paling dikenal di Hauz Khas Village, kawasan yang disukai banyak orang di ibukota India. Kawasan ini terutama dikunjungi anak muda dan orang kaya, yang ingin berdansa sepanjang malam.
Foto: Reuters/A. Abidi
Perempuan di Antara Pria
Di sektor yang didominasi pria, Mehrunnisha punya tugas tersendiri. "Kami memutuskan utnuk mempekerjakan perempuan, agar tamu perempuan merasa aman", demikian penjelasan pemilik klub malam "Social", Riyaaz Amlani. Tamu perempuan jadi bisa meminta bantuan tukang pukul perempuan. "Dan Mehrunnisha adalah orang yang tepat untuk tugas ini."
Foto: Reuters/A. Abidi
Persaudaraan Istimewa
Jika "hidup malamnya" sudah berakhir Mehrunnisha (kanan) berjalan bersama adik perempuannya Tarannum ke tempat antrian taksi. Tarannum juga bekerja di sebuah klub malam di Hauz Khas Village. Bersama-sama mereka mendapat sekitar 6 juta Rupiah per bulan.
Foto: Reuters/A. Abidi
Dari Hitam Menjadi Warna-Warni
Di siang hari, kakak beradik itu mengganti baju yang dikenakan dari hitam menjadi pakaian khas India yang warna-warni, dan menjalankan kewajiban di rumah tangga. Foto: Mereka berbelanja untuk Idul Fitri.
Foto: Reuters/A. Abidi
Pencari Nafkah Keluarga
Sejak ayah mereka kehilangan pekerjaannya, Mehrunnisha dan Tarannum jadi pencari nafkah untuk keluarga, yang mencakup orang tua, saudara perempuan, dan tiga anaknya. Bersama-sama mereka tinggal di apartmen yang hanya punya satu kamar. Penghasilan mereka hanya cukup untuk itu.
Foto: Reuters/A. Abidi
Harus dengan Keluarga
Keluarganya tidak selalu memberikan dukungan, demikian tutur Mehrunnisha. Sekarangpun saudara laki-lakinya masih suka bertanya, apa sebenarnya pekerjaannya. "Tapi saya tidak terganggu", kata Mehrunnisha yang berusia 30 tahun. "Karena orang tua percaya kepada saya."
Foto: Reuters/A. Abidi
Ibu Yang Mendukung
Ibu Mehrunnisha dulu berkeras agar anak perempuannya bisa bersekolah. Ayah mereka awalnya tidak merasa pendidikan penting bagi anak perempuan. Bagi anak perempuan India secara umum, pendidikan bukan sesuatu yang pasti mereka terima.
Foto: Reuters/A. Abidi
Memisahkan Diri dari Tradisi?
Karena pekerjaannya, Mehrunnisha harus memisahkan diri dari tradisi. Karena bagi perempuan India pada umumnya, mereka menikah, kemudian melahirkan anak-anak, dan menempatkan diri di bawah kekuasaan suami. Kurang dari sepertiga perempuan bekerja mencari nafkah. Sejumlah perempuan bahkan tidak boleh keluar rumah.
Foto: Reuters/A. Abidi
Berolahraga Menjaga Kekuatan
Di studio fitness, Mehrunnisha dan saudara perempuannya biasanya juga jadi tamu perempuan satu-satunya. Tapi mereka datang setiap hari untuk berlatih. Karena mereka harus cukup kuat, untuk menghadapi atau bahkan menendang keluar pengunjung klub malam yang mabuk. "Menjaga keamanan orang, apalagi perempuan,a dalah tanggung jawab besar", kata Mehrunnisha.
Foto: Reuters/A. Abidi
Bangga dengan Pekerjaan
Upaya Mehrunnisha mendapat pahala. Para tamu suka padanya. Terutama perempuan muda merasa tenang jika ia ada, demikian tuturnya. Jadi tukang pukul bukan pekerjaan mudah, jelasnya. "Tapi saya bangga dengan apa yang saya kerjakan." Penulis: Nina Niebergall (ml/hp)
Foto: Reuters/A. Abidi
11 foto1 | 11
Para finalis kompetisi ini ada yang berprofesi sebagai DJ, musisi dan guru ekonomi. Mereka bersaing untuk menduduki posisi baru yang unik ini.
Pemenangnya lalu diputuskan oleh delapan orang juri yang terdiri dari perwakilan dari kota, klub dan restoran, bersama dengan anggota masyarakat.
Meier mengaku dia kehilangan kata-kata pada saat pengangkatannya, ia menambahkan "Saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk melakukan hal keren (dari peran ini)."
Pekerjaan paruh waktu
Meier akan bekerja selama sekitar 50 jam per bulan mulai 1 Agustus hingga akhir 2019 untuk memastikan suasana hiburan malam kota ini berkembang, sambil turut mempertahankan dukungan dari masyarakat setempat.
Dia akan bertindak sebagai penghubung antara pemilik bar, operator klub dan penyelenggara konser dan penghuni kota di sisi lain.
Mannheim terletak di antara Frankfurt dan Stuttgart dan memiliki populasi sekitar 300.000 orang.
Kota ini mengikuti contoh kota-kota global termasuk Amsterdam, New York, London dan Zurich yang semuanya telah menunjuk "walikota malam."
"Ruang Pesta" Lain Daripada Yang Lain
Ruang pesta biasa seperti di klub atau gedung sudah tidak "hot" lagi. Zaman sekarang, orang berpesta kapan saja mau, dan yang paling penting, di mana saja bisa.
Foto: Getty Images/AFP/E. Dunand
Pesta di telefon umum
Hanya perlu memasukkan koin dua Euro, dan pesta bisa dimulai! 60 lagu khas pesta bisa dipilih di "Teledisko." Orang bisa juga memilih dari layanan "streaming". Selama lagu terdengar, orang bisa berpesta di telefon umum itu. Jika memasukan koin dua Euro lagi, orang bisa dapat foto kenangan dan video. Di seluruh dunia ada enam Teledisko. Tiga di antaranya terdapat di Berlin.
Foto: picture-alliance/dpa/G. Fischer
Flashmobs di kereta bawah tanah (U-Bahn)
Terjebak dalam pesta saat perjalanan ke kantor? Di beberapa kota metropolitan Eropa itu bukan hal aneh. Di München, Wina dan Berlin, kereta bawah tanah ada yang dialihfungsikan menjadi lantai dansa, lengkap dengan "sound system" dan bola disko. Tentu itu semua tidak legal. Para "tukang pesta" membuat janji di internet terlebih dahulu. Dan yang kebetulan terjebak, bisa ikut berpesta.
Foto: picture alliance/dpa/H.-C. Dittrich
Berjoget di gondola ski
Ini tempat pesta di lokasi yang tinggi. Di daerah Lech, di Arlberg, Austria, orang bisa berpesta di kereta "sky lift." Berbagai DJ bergantian menemani tamu dalam perjalanan di ketinggian 2.350 meter di Rütikopf. Sambil joget orang bisa menikmati panorama pegunungan alpen. Setiap tahun, dengan pesta ini, dibuka musim olah raga musim dingin di Lech.
Foto: DW
Pesta di jalan bebas hambatan
Biasanya di jalan bebas hambatan sulit diadakan pesta. Tapi pertengahan 2010, kota Essen mengadakan pengecualian, yang membuatnya terkenal. Selama beberapa jam, jalan bebas hambatan A40, yang jadi salah satu jalan hambatan utama, ditutup. Di situ diadakan pesta di udara terbuka (foto). Sekitar dua juta orang bersama-sama berpesta, dan kekacauan lalulintas tidak terjadi.
Foto: picture-alliance/blickwinkel/S. Ziese
Dansa di supermarket
Setelah belanja untuk kebutuhan seminggu, dansa dulu sebelum pulang? Itu sudah diadakan di Belanda, dan tentu juga di kota pesta, Berlin. Antara rak sayuran dan tempat menjajakan anggur, digelar lantai dansa. Disco-Shopping, begitu namanya. Dan digelar dua jam setelah supermarket tutup. Di akhir pesta orang bisa memperoleh kantong kejutan yang berisi sejumlah produk. Penulis: Anje Binder (ml/ap)