Tanaman kratom, yang banyak diproduksi di Kalimantan, adalah komoditas ekspor besar dengan Amerika Serikat sebagai konsumen utama. Namun kurangnya uji klinis membuat banyak pihak ragu akan manfaatnya.
Iklan
Daerah pedalaman Kalimantan menjadi sumber produksi dan ekspor global tanaman kratom (Mitragyna speciosa), daun yang dielu-elukan oleh beberapa orang sebagai obat ajaib untuk mengatasi berbagai hal mulai dari kecanduan opioid hingga gangguan kecemasan.
Sebagai bagian dari keluarga kopi, daun kratom telah dikonsumsi selama berabad-abad di Asia Tenggara dan Papua Nugini berkat efek stimulasi dan penghilang rasa sakitnya. Namun sekarang tanaman ini dijual dalam bentuk bubuk dan diekspor ke seluruh dunia. Hal ini membuat khawatir beberapa regulator kesehatan yang cemas tentang keamanan konsumsi tanaman tersebut.
Kratom, Tanaman Herbal Kontroversial
Konsumen daun kratom berpendapat bahwa tanaman ini memiliki banyak manfaat positif. Namun, regulator kesehatan meragukan klaim tersebut karena belum ada uji klinis mendalam tentang tanaman ini.
Foto: Getty Images/AFP/L. Anderson
Daun berbahaya?
Di Indonesia belum ada regulasi jelas mengenai tanaman kratom. Begitu pula di AS, yang jadi importir utama tanaman kratom dari Kalimantan. Tanaman dalam bentuk daun ini bisa diminum sebagai teh, dikunyah atau dijadikan pil. Dalam dosis rendah kratom dilaporkan punya efek stimulan (digunakan untuk perangi kelelahan selama jam kerja yang panjang). Jika dosisnya tinggi bisa memiliki efek sedatif.
Foto: Getty Images/AFP/L. Anderson
Para petani kratom
Muliadi (kiri gambar) dan Gusti Prabu (kanan) adalah petani kratom di Pontianak, Kalimantan Barat. Gusti Prabu sendiri juga mengonsumsi tanaman kratom dan mengklaim bahwa ia tidak pernah mendapat efek samping negatif. Menurutnya, tanaman ini bisa digunakan untuk membantu menghilangkan kecanduan narkoba dan detoksifikasi.
Foto: Getty Images/AFP/L. Anderson
Komoditas ekspor puluhan ton
Menurut data dari kantor berita AFP, di Kalimantan Barat saja ekspor tanaman kratom mencapai hingga 400 ton sebulan dengan nilai sekitar 10 juta Dolar AS. Kisaran harga global kratom saat ini sekitar 30 Dolar AS per kilogram. Petani kratom Gusti Prabu (gambar), mengekspor 10 ton tiap bulannya.
Foto: Getty Images/AFP/L. Anderson
Banyak petani beralih profesi
Dengan keuntungan ekonomis yang menggiurkan, banyak petani tanaman tradisional, yang biasa menanam tanaman seperti karet dan kelapa sawit beralih profesi menanam kratom dan memperdagangkannya. Kantor pos pusat di Pontianak menjadi pos perdagangan utama kratom. "Sekitar 90% dari pengiriman kami dari provinsi Kalimantan Barat adalah kratom yang dijual ke AS," kata kepala kantor pos Zaenal Hamid.
Foto: Getty Images/AFP/L. Anderson
Regulasi berbeda di tiap negara
Pada gambar, Gusti Prabu menunjukkan sampel daun kratom yang dihaluskan dan dikeringkan. Kratom dalam bentuk ini bisa diseduh sebagai teh. Namun di Jerman, terdapat UU yang melarang konsumsi kratom. Produk tanaman ini hanya boleh dibeli untuk dimanfaatkan sebagai alat pewarna atau dupa. Sementara di beberapa negara Eropa lain, seperti Swedia dan Denmark, kratom sama sekali ilegal. (Ed.: na/ml)
Foto: Getty Images/AFP/L. Anderson
5 foto1 | 5
Kratom menstimulasi bagian reseptor otak sama seperti morfin, meskipun kratom menghasilkan efek yang jauh lebih ringan. "Saya meminum kratom dan tidak pernah punya masalah. Setiap jenis memiliki manfaatnya sendiri, beberapa membantu orang untuk rileks, ada yang dapat mengobati insomnia atau mengobati kecanduan narkoba. Ada juga yang membantu meningkatkan stamina," kata petani kratom Faisal Perdana kepada kantor berita AFP.
Gusti Prabu, petani kratom yang sekarang mengekspor 10 ton per bulan, setuju. "Nenek moyang kita menggunakan kratom dan tidak ada efek samping negatif. Ini dapat membantu menghilangkan kecanduan narkoba dan membantu orang melakukan detoksifikasi," jelasnya.
Popularitas tanaman ini menimbulkan kekhawatiran karena obat ini tidak diregulasi dan hanya memiliki sedikit uji klinis untuk menilai keamanan atau efek sampingnya. Menurut situs lab BNN, cara mengkonsumsi daun kratom biasanya dikunyah dalam bentuk segar ataupun dijadikan serbuk untuk diseduh menjadi teh. Meskipun penggunaan senyawa ini meningkat, literatur ilmiah tentang efek dan toksisitas kratom masih sangat langka. Dalam dosis rendah kratom dilaporkan memiliki efek stimulan (digunakan untuk memerangi kelelahan selama jam kerja yang panjang), sementara pada dosis tinggi dapat memiliki efek sedatif - narkotika.
AS konsumen terbesar
Amerika Serikat adalah negara yang menjadi importir utama kratom. Otoritas di sana telah mengaitkan konsumsi kratom dan produk turunannya dengan puluhan kematian. Hal ini memperburuk epidemi opioid mematikan yang mencengkeram negara itu.
5 Candu Paling Mematikan
Jika dikonsumsi tanpa pengawasan, zat-zat ini membuat konsumennya menjadi ketagihan dan mengganggu kerja otak, dan bahkan bisa mematikan.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Leonhardt
Nikotin
Nikotin adalah bahan paling adiktif dalam tembakau. Ketika seseorang merokok, zat nikotin dari rokok cepat diserap paru-paru dan diedarkan ke otak. Peneilitian memperlihatkan, lebih dari dua-pertiga orang Amerika Serikat yang mencoba merokok, akhirnya jadi ketergantungan rokok.
Foto: Fotolia/pfheonixx22
Kokain
Kokain mengganggu kerja dopamin di otak, dalam menyampaikan pesan dari satu neuron ke neuron yang lain. Dalam percobaan pada hewan, kokain menyebabkan kadar dopamin meningkat lebih dari tiga kali lipat batas normal. Kokain berbentuk kristal jauh lebih bikin ketagihan dibanding kokain serbuk. Sekitar 21 persen dari orang-orang yang mencoba kokain akan menjadi ketergantungan pada zat ini.
Foto: Fotolia/NatUlrich
Alkohol
Minum alkohol memiliki banyak efek pada otak. Dalam percobaan laboratorium pada hewan terungkap bahwa alkohol mampu menaikkan level dopamin di otak sampai 40-360 persen. Semakin banyak alkohol yang diminum, semakin tinggi kenaikan dopamin. 22 persen dari orang-orang yang minum alkohol mengalami ketergantungan alkohol di beberapa titik selama hidup mereka.
Foto: Getty Images
Heroin
Pada hewan percobaan dalam penelitian terlihat, heroin adalah candu yang menyebabkan kenaikan tingkat dopamin dalam otak hingga 200 persen. Selain paling adiktif, heroin sangat berbahaya, karena hanya diperlukan dosis 5 kali di atas batas normal, maka zat ini bisa membunuh manusia. Ironisnya, heroin juga jadi narkotika paling dicari dengan potensi pasar mencapai puluhan ribuan triliun rupiah.
Foto: fotolia/Thomas N
Obat penenang
Barbiturat atau obat penenang awalnya digunakan untuk mengobati kecemasan dan gangguan tidur. Baerbiturat mengganggu pengiriman rangsangan kimia ke otak,dan efeknya menghentikan sementara beberapa bagian kerja otak. Dalam dosis rendah, barbiturat menyebabkan euforia. Ttetapi kalau dosisnya tinggi, maka efeknya bisa mematikan karena menekan pernapasan, apalagi jika dicampur dengan alkohol.
Foto: Fotolia/Eugen Wais
5 foto1 | 5
Tetapi bagi para petani di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat - pusat produksi kratom - terdapat permintaan yang sebegitu besarnya hingga mereka berpindah profesi dari memproduksi komoditas tradisional seperti karet dan minyak kelapa sawit menjadi petani kratom. Mereka mulai menanam pohon kratom dan mengubahnya menjadi tanaman komersial.
Di kantor pos utama di Pontianak, kota yang menjadi pos perdagangan utama kratom di Kalimantan, dapat dilihat bahwa peringatan kesehatan tidak banyak membantu menyurutkan minat konsumen. "Sekitar 90 persen dari pengiriman kami dari provinsi Kalimantan Barat adalah kratom yang dijual ke Amerika Serikat," kata kepala kantor pos Zaenal Hamid.
Data dari tahun 2016 menunjukkan bahwa wilayah itu mengirim sekitar 400 ton ke luar negeri setiap bulan - bernilai sekitar 130 juta Dolar AS per tahun dengan harga global saat ini sekitar 30 Dolar AS per kilogram.
Narkoba yang Bisa Ditemukan di Rumah Anda
Di dapur atau di kamar mandi, zat-zat yang memabukkan ternyata bisa ditemui di rumah, tanpa kita menyadarinya. Jika tidak hati-hati, bumbu dan obat ini bisa menuntun pada kecanduan, bahkan pada kematian.
Foto: Fotolia/alco81
Obat Anti Mabuk Perjalanan
Obat ini mengandung Diphenhydramin, yang dalam dosis yang tepat dapat mencegah rasa mual dan pusing. Namun Diphenhydramin dapat mengakibatkan halusinasi jika dikonsumsi dalam dosis tinggi. Ini karena, Diphenhydramin memicu apa yand disebut sindrom antikolinergik, yang dapat mempercepat detak jatung, dan dapat mengakibatkan kejang-kejang.
Foto: Fotolia/Doruk Sikman
Biji Pala
Dianggap sebagai alternatif murah bagi pecandu ectasy. Myristicin merupakan kandungan senyawa aktif pala yang dapat memabukkan. Dalam jumlah besar, pala bisa mendorong orang menjadi hiper aktif dan dapat menyebabkan halusinasi selama beberapa hari. Empat gram biji pala mampu membuat orang mabuk. Mengkonsumsi lebih dari 20 gram pala, dapat menyebabkan delirium parah dan bahkan menghentikan jantung.
Foto: Colourbox
Sirup Obat Batuk
Dosis tepat sirup obat batuk yang mengandung Dextromethorphan (DXM) dapat meredakan batuk Anda. Namun jika diteguk satu botol, obat ini bisa mengakibatkan halusinasi, paranoia dan pusing. Dosis tinggi obat ini memicu produksi hormon Dopamin dan memblokir reseptor yang disebut NMDA. Penyumbatan ini dapat mengakibatkan skizofrenia.
Foto: Fotolia
Pembersih Cat Kuku, Lem, Cat, Pernis, Spidol
Narkoba sederhana, mudah didapat, murah…. dan sangat berbahaya. Benda-benda ini kerap disalahgunakan oleh para remaja, dengan cara menghirupnya. Paru-paru akan menghisap 50 persen gas dari produk kimiawi ini. Jika senyawa gas ini masuk ke aliran darah, sel darah merah akan mengangkutnya ke otak, menyebabkan halusinasi.
Foto: picture-alliance/dpa
Deodoran
Kaleng deodoran biasanya diisi dengan gas propana atau butana. Gas ini mudah larut dalam lemak dan karena itu cepat didistribusikan ke otak. Jika dihirup, gas butana akan menggantikan oksigen dalam darah, dan menembus sistem saraf. Tubuh akan melepaskan adrenalin dalam jumlah besar, membuat orang mabuk.
Foto: imago/CTK/CandyBox
Plester Penghilang Rasa Sakit
Fentanyl unsur aktif pada plester bagi pasien penderita kanker atau gangguan persendian untuk menghilangkan rasa sakit lebih kuat hingga 100 kali dibandingkan dengan morfin. Para pecandu narkoba mengkonsumsi Fentanyl dengan cara dihisap atau ditelan. Konsumsi berlebihan kerap berujung pada kematian, karena fentanyl dapat memperlambat pernafasan.
Foto: Fotolia/alco81
6 foto1 | 6
Sebanyak lima juta orang AS menggunakan obat itu dan jumlahnya terus bertambah, menurut American Kratom Association. Sebagian besar pelanggan Kratom dijangkau melalui platform online seperti Facebook, Instagram dan toko online Alibaba.
Di AS, kratom legal di 43 negara bagian, tetapi FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS) mendorong pembatasan yang lebih besar dan telah memberlakukan peringatan impor, yang berarti pengiriman yang memasuki AS dapat disita.
Dalam sebuah pernyataan, organisasi itu memperingatkan konsumen untuk tidak menggunakan kratom dan mengatakan mereka "khawatir bahwa kratom memiliki zat yang membuat pengguna berisiko terhadap kecanduan, penyalahgunaan dan ketergantungan."
Bagaimana dengan di Jerman?
Menurut situs informasi kratom Eropa, kratominfo.eu, kratom saat ini tidak berada di bawah Undang-undang Narkotika (Betäubungsmittelgesetz) Jerman, namun di bawah Undang-undang Obat (Arzneimittelgesetz). Ini berarti, kratom tidak boleh dijual untuk dikonsumsi manusia, melainkan hanya sebagai produk pewarna atau dupa. Namun jika orang di Jerman ingin memesan produk kratom, maka ia harus memastikan bahwa ia membeli produk dari produsen yang tidak menjual kratom untuk konsumsi.
Inilah Negara Produsen Terbesar Narkoba
Afghanistan, Kolumbia, Maroko dan Myanmar adalah juara dunia produsen narkotika. Di seluruh dunia menurut laporan badan PBB UNODC, tercatat 234 juta pemakai narkoba. Setiap tahunnya 200.000 orang mati karena narkotika.
Foto: Fotolia/Roland Spiegler
Afghanistan Rajanya Opium dan Heroin
Afghanistan merupakan produsen opium terbesar sedunia yakni antara 5.000 hingga 6.000 ton opium mentah per tahun. Jika dimurnikan opium akan berubah menjadi heroin. Setelah penarikan tentara NATO tahun silam ladang poppy di Afghanistan bertambah 40 persen menjadi seluruhnya 210.00 hektar. Pasar terbesar opium dari Afghanistan adalah Amerika Serikat dan Asia.
Foto: picture alliance/AP Photo
Kolumbia Juara Dunia Kokain
Kolumbia, Bolivia dan Peru menjadi juaranya produsen kokain sedunia. Di tiga negara itu tercatat seluruhnya 135.000 hektar ladang daun koka. Produksi tahunan Kolumbia saja menurut laporan badan anti narkotika PBB-UNODC sekitar 300 sampai 400 ton setahun. Pasar kokain terbesar adalah Amerika Selatan, Amerika Utara dan Eropa.
Foto: picture-alliance/dpa
Maroko Penghasil Utama Ganja
Setiap tahunnya negara di Afrika utara itu rata-rata memproduksi 1.500 ton hashis, marijuana dan ganja kering. Di seluruh Maroko terdapat sekitar 134.000 hektar ladang ganja. Penanaman ganja kini makin marak, setelah Amerika Serikat dan Meksiko melegalkan penggunaan marijuana dalam jumlah terbatas.
Foto: Abdelhak Senna/AFP/Getty Images
Myanmar Ratu Heroin Asia Tenggara
Segitiga emas Myanmar, Laos dan Kamboja adalah ratunya produksi opium dan heroin di Asia Tenggara. Produksinya sekitar 1.000 ton opium setahun. Opium dari Segitiga Emas biasanya diselundupkan ke luar lewat Thailand dan dari situ menyebar ke kawasan lain di Asia Tenggara termasuk ke Indonesia.
Foto: AP
Amerika Serikat dan Mexiko Pusat Meth
Narkoba sintetis Crystal Meth menurut UNODC saat ini konsumsinya meningkat drastis. Belum diketahui pastinya, di mana negara produsen utama, karena narkoba sintetis ini mudah dibuat di laboratorium rumahan. Data menunjukan polisi di Amerika Serikat menggerebek 12.000 laboratorium semacam itu. AS dan Meksiko menyita sekitar 80 persen dari 144 ton Meth yang berhasil disita di seluruh dunia.
Foto: picture-alliance/Photoshot
5 foto1 | 5
Sementara itu, di Austria konsumsi kratom 100 persen legal, namun di Swiss kratom tidak boleh digunakan baik untuk konsumsi maupun untuk produk pewarna atau sebagai dupa.
Para ilmuwan mengatakan bahwa meski kratom mungkin memiliki atribut positif, sangat sedikit penelitian yang dilakukan terhadap obat tersebut.
"Tanaman ini memiliki potensi besar sebagai obat untuk mengatasi rasa sakit dan kecanduan opioid, mengingat potensi farmakologi dan aksesibilitasnya," kata Michael White, kepala departemen praktik farmasi di University of Connecticut, kepada AFP. "Menjanjikan, namun belum terbukti," tambahnya.
Para advokat kratom bersikeras produk obat dari tanaman ini adalah alternatif yang aman untuk obat resep dan benar-benar dapat membantu pecandu opioid. "Dari 44 kematian yang tercatat melibatkan kratom, semuanya melibatkan juga penggunaan obat-obatan terlarang," kata Ryan Leung, juru bicara kelompok lobi kratom, Botanical Education Alliance (BEA). "Peringatan kesehatan FDA ... (telah) dibuktikan sebagai peringatan yang salah kaprah oleh banyak pakar," tambahnya.
Rehabilitasi Narkoba Paling Aneh di Dunia
Menidurkan pasien rehabilitasi dalam koma alias tidur panjang bukan metode yang lazim digunakan untuk mengurangi efek obat bius. Namun cara itu bukan yang paling aneh. Berikut metode rehabilitasi paling ajaib di dunia.
Foto: picture alliance/AP Photo/R.Gul
Bebas Narkoba Cara Bhiksu
Di kuil Thamkrabok di dekat Phra Putthabat di Thailand, pecandu narkoba melakukan ritual keagamaan sembari menjalani detoksifikasi dengan cara Buddha. Program rehabilitasi yang ditawarkan para Bhiksu ini menjanjikan penyembuan mental dan fisik melalui pendekatan ritual dan spiritual.
Foto: N.Asfouri/AFP/Getty Images
Muntah lalu Terbebaskan
Semua peserta harus menjalani program rehabilitasi setidaknya selama 10 hari. Mereka juga bisa tinggal lebih lama jika mau. Program yang ditawarkan antara lain melibatkan ramuan herbal yang membuat pecandu muntah-muntah. Mereka juga dipaksa berjanji tidak akan menyentuh obat-obatan terlarang lagi ketika menyelesaikan rehabilitasi.
Foto: Getty Images/Paula Bronstein
Bersih di Ketinggian
Ratusan pecandu narkoba menyambangi Pusat Penyembuhan Ayahuasca di Peru setiap tahun untuk mendapat terapi halusinogen alami. Suku setempat meyakini Ayahuasca mampu menyembuhkan mental dan fisik, serta mempromosikan spiritualitas. Namun organisasi doktor di Amerika Serikat mewanti-wanti metode ini bisa menyebabkan diare, gangguan mata hingga kematian. Ayahuasca kini dilarang di beberapa negara
Foto: picture-alliance/dpa/V.Donev
Lewat Spiritualitas Mengalahkan Kecanduan
Pusat rehabilitas di Rio de Janeiro, Brasil ini menawarkan pendekatan spiritual. Para pecandu narkoba dikumpulkan di luar penginapan setiap pagi untuk berdoa, sembari meneriakkan "Tuhan maha Besar!". Semua peserta rehabilitasi mendapat akomodasi di sebelah gereja protestan, Love of God.
Foto: picture-alliance/AP/ F.Dana
Rantai dan Borgol
Ketika spiritualitas tidak lagi membantu, Amanullah, pecandu narkoba di pusat rehabilitasi di Jalalabad, Afghanistan ini ditahan dengan rantai dan borgol. Penduduk Jalalabad meyakini, pecandu obat-obatan terlarang dirasuki oleh roh dan cuma bisa disembuhkan dengan cara dioborgol. Pasien rehabilitasi hidup dengan diet ketat, yakni air putih, merica hitam dan roti.
Foto: picture alliance/AP Photo/R.Gul
Bantuan dari Atas
Penduduk Afghanistan meyakini mereka yang dirantai di dalam kuil akan mendapat bantuan dari Mir Ali Baba, sosok yang menjadi patron di kuil tersebut. Keyakinan semacam ini tidak cuma ada di Afghanistan, tapi juga di banyak negara lain. Dalam banyak kasus pecandu narkoba dihukum atau malah dibunuh.
Foto: picture alliance/AP Photo/R.Gul
Mendarat di Kamp Kerja
Menjadi pecandu narkoba di Cina tidak mudah. Jika ketahuan, mereka bisa dipaksa menjalani rehabilitasi atau malah dipenjara. Selain itu Cina juga mendirikan kamp kerja untuk para pecandu. Dalam gambar tampak pasien rehabilitasi di sebuah kamp kerja di Lanzhou, provinsi Gansu. Organisasi HAM mencurigai Cina memanfaatkan fasilitas rehabilitasi untuk menyembunyikan kamp kerja paksa.
Foto: picture-alliance/dpa/Shenglian
Tidur Panjang
Salah satu metode rehabilitasi yang paling ekstrim adalah terapi koma. Dikembangkan oleh seorang dokter di Kirgistan, pasien mendapat suntikan yang menempatkan mereka dalam kondisi koma selama beberapa jam. Sang dokter percaya ketika pasien terbangun, mereka lantas terbebas dari kecanduan narkoba. Pakar mengecam praktik ini karena dianggap berbahaya dan tidak melalui proses uji coba klinis.
Foto: picture alliance/Robert Harding World Imagery
Bertabur Kemewahan
Selebriti sebaliknya cendrung memilih fasilitas mewah untuk mengobati kecanduan. Salah satu yang paling tersohor adalah Betty Ford Clinic di Amerika Serikat. Pete Doherty (gambar) adalah salah satu selebriti yang berulangkali berobat ke klinik tersebut. Betty Ford Clinic menyediakan fasilitas mewah layaknya hotel berbintang lima.
Foto: picture-alliance/dpa/A.Rain
Tanpa Terapi
Sebagian besar pecandu narkoba di seluruh dunia tidak mampu membiayai rehabilitasi. Menurut suvery di Amerika Serikat saja, cuma 10,4 persen pecandu yang menjalani terapi medis. Sementara jumlah di negara-negara miskin dan berkembang lebih besar lagi.
Foto: picture alliance/JOKER
10 foto1 | 10
Untuk saat ini, produsen Indonesia sedang menunggu untuk melihat bagaimana pertarungan regulasi di AS berlangsung.
Meski cuaca buruk dan ketakutan akan salmonela memperburuk ekspor pada tahun 2017, data sementara menunjukkan pengiriman kratom kembali menguat tahun lalu.
Petani Kratom, Prabu, menegaskan: "Pasar Kratom telah sangat baik selama dekade terakhir dan masih memiliki potensi di tahun-tahun mendatang." Dia menambahkan, "Orang akan melihat manfaatnya, cepat atau lambat."