Krisis Politik Jerman: Ketua CDU Menyatakan Siap Mundur
10 Februari 2020
Ketua partai CDU, Annegret Kramp-Karrenbauer (AKK) menurut media Jerman siap mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya dan tidak akan mencalonkan diri sebagai Kanselir di pemilu mendatang.
Iklan
Kekacauan dalam tubuh CDU, fraksi terbesar di parlemen Jerman Bundestag, bisa menggiring Jerman menuju krisis dalam negeri terbesar, dengan kemungkinan bubarnya koalisi besar CDU/CSU/SPD pimpinan Angela Merkel.
Beberapa media melaporkan, Ketua CDU Annegret Kramp-Karrenbauer, yang dikenal luas dengan inisialnya AKK, dalam rapat pimpinan CDU menyatakan tidak akan mencalonkan diri sebagai Kanselir dalam pemilu mendatang dan akan mengumumkan penguduran diri dari jabatan Ketua Partai.
AKK mengambil alih pimpinan CDU dari tangan Kanselir Angela Merkel pada bulan Desember 2018, setelah Merkel menyatakan tidak akan memegang jabatan politik lagi setelah masa legislatif ini berakhir.
Politisi Perempuan di Arena Politik Jerman
Empat dari tujuh parpol di Jerman menjagokan perempuan sebagai kandidat utama dalam pemilu kali ini. Berikut tokoh-tokoh perempuan yang bakal mendominasi politik Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa/U. Anspach
Mama Merkel
Angela Merkel ketika sedang diambil sumpahnya sebagai Kanselir Jerman tahun 2005. Merkel menjadi perempuan pertama yang menjabat kanselir. Kini, 12 tahun kemudian, posisinya hampir tak tertandingi di pucuk kekuasaan. Sehingga dia mendapat julukan 'Mama Merkel'. Kemungkinan besar, Angela Merkel akan kembali memimpin Jerman di legislatur mendatang.
Foto: picture-alliance/dpa/G. Bergmann
Memasuki masa jabatan ke-4
Semua jajak pendapat menunjukkan, Merkel (CDU) menang jauh atas pesaing terkuatnya, Martin Schulz dari SPD. Jika menang, ini akan menjadi masa jabatannya yang ke-4 sebagai Kanselir Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa/U. Anspach
'Si Angela Hijau'
Katrin Göring-Eckhardt adalah kandidat utama dari Partai Hijau. Inilah tokoh Partai Hijau yang diterima oleh semua kalangan, juga oleh lawan-lawan politiknya. Dia pembela lingkungan yang gigih, sekaligus seorang pendeta perempuan. Sehingga dia juga mampu menarik pemilih dari kubu konservatif.
Foto: imago/S. Simon
Partai Hijau dengan kandidat ganda
Katrin Göring-Eckhardt menjadi kandaidat utama Partai Hijau bersama-sama dengan Cem Özdemir, politisi berlatar belakang migran (Turki). Keduanya bersama-sama memimpin Partai Hijau dan punya hubungan baik dengan Angela Merkel. Tidak tertutup kemungkinan, Partai Hijau akan membuka diri untuk berkoalisi dengan CDU, seandainya hasil pemilu memungkinkan.
Foto: picture-alliance/Sven Simon
Tokoh perempuan kiri
Sahra Wagenknecht tumbuh besar di kawasan Jerman Timur pada era sosialistis. Dia mengatakan, rejim Jerman Timur yang dulu runtuh, memang tidak mewakili nilai-nilai ideal sosialisme. Wagenknecht memimpin Partai Kiri dan berharap bisa memerangi "kapitalisme buas".
Foto: DW/R.Oberhammer
Selalu beroposisi
Partai Kiri adalah blok oposisi terbesar di parlemen Jerman, setelah kedua partai besar CDU dan SPD membentuk koalisi pemerintahan. SPD hingga kini menolak berkoalisi dengan Partai Kiri, karena dulu banyak fungsionarisnya yang pindah ke Partai Kiri dan dianggap telah berkhianat. Tapi untuk meraih kekuasaan dan menggeser Merkel, SPD perlu dukungan Partai Kiri.
Foto: picture alliance/dpa/P. Steffen
Perempuan ultra kanan
Alice Weidel termasuk pendatang baru di arena politik Jerman. Ia seorang lesbi yang berkarir di partai ultra kanan AfD, yang menolak pernikahan sejenis. Tapi Alice Weidel juga seorang intelektual yang bisa tampil simpatik dalam acara-acara talk show televisi. Weidel bergabung dengan AfD karena menolak Uni Eropa dan mata uang Euro.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Zinken
Kandidat ganda yang beda format
Sama seperti Partai Hijau, Partai Kiri juga tampil dengan kandidat ganda, dengan Alice Weidel dan tokoh tua pendiri partai Alexander Gauland. Gauland dikenal dengan retorika populis anti-imigran dan anti Islamnya, sementara Weidelmenghindari isu-isu anti-imigran dan anti-Islam.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Kappeler
8 foto1 | 8
Krisis di tubuh CDU bisa mengguncang pemerintahan koalisi di Berlin. Krisis ini berawal dari skandal pemilihan Perdana Menteri di negara bagian Thüringen minggu yang lalu. Anggota fraksi CDU di Thüringen ketika itu tiba-tiba mendukung calon Perdana Menteri FDP Thomas Kemmerich, yang juga didukung fraksi ekstrem kanan AfD.
Terpilihnya Kemmerich menyulut aksi protes di seluruh Jerman. Setelah tekanan dari FDP pusat, Thomas Kemmerich akhirnya mengatakan mundur dari jabatan Perdana Menteri Thüringen.
Sebelumnya, AKK sempat mengadakan rapat dengan pimpinan fraksi CDU di Thüringen dan menuntut mereka mengoreksi keputusannya dan secara tegas mengambil jarak dari AfD. Banyak pihak lalu mengeritik AKK yang dianggap terlalu lemah untuk mengendalikan partainya sendiri.