Krisis Ukraina: Sanksi Lebih Berat bagi Rusia
26 April 2014Kelompok negara industri yang tergabung dalam G7 tidak memberikan rincian sanksi apa yang dimaksud, namun pejabat Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka akan menyampaikannya pada hari Senin (28/07).
Negra-negara barat menuduh Rusia bertanggungjawab atas aksi pemberontakan di timur Ukraina, setelah pemerintahan di Moskow itu menganeksasi Krimea. Tetapi di lain pihak, Rusia menyangkal tuduhan tersebut.
Menahan pengamat internasional
Sebelumnya, kelompok bersenjata pro Rusia menyandera pengamat internasional OSCE di kota Sloviansk.
Mereka menuding bahwa para pengamat itu dan tentara Ukraina menjadi mata-mata NATO. Para pengamat internasional yang dimaksud berpartisipasi dalam sebuah misi keamanan dan kerjasama di Eropa.
Ancaman energi?
Peningkatan tekanan kepada pemerintahan di Moskow bisa membawa risiko bagi negara-negara Barat, terutama Eropa, karena sekitar seperempat dari pasokan gas mereka sangat tergantung pada Rusia.
Rusia telah mengancam akan memutus pasokan ke Ukraina, yang akan memiliki dampak ke negara-negara barat karena banyak pipa melalui wilayah Ukraina.
Para pejabat dari Uni Eropa dan Ukraina bertemu di Kiev untuk membahas cara-cara teknis untuk meminimalkan dampak jika pasokan gas terputus.
Jerman hentikan ekspor senjata
Media di Jerman melaporkan, pemerintah Jerman untuk sementara menghentikan semua ekspor senjata ke Rusia. Semua perusahaan yang terlibat bisnis senjata ke Rusia harus meminta ijin lebih dulu dari komisi khusus.
"Karena situasi aktual, tidak ada ijin ekspor senjata ke Rusia yang akan dikeluarkan", kata seorang pejabat pemerintah yang menolak disebut namanya. Kementerian ekonomi Jerman menerangkan, mereka mulai melakukan penyelidikan, langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk membatasi perdagangan senjata ke Rusia.
ap/as (ap/afp/rtr)