1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Krisis Uni Eropa; Swiss masuk perjanjian Schengen

6 Juni 2005

Nasib Uni Eropa masih menjadi tema utama sorotan surat kabar di Jerman dan Eropa. Akhir pekan lalu pandangan Eropa tidak saja tertuju ke Berlin tapi juga ke Jenewa.

Schröder sambut kedatangan Chirac di Berlin
Schröder sambut kedatangan Chirac di BerlinFoto: AP

Di Berlin, Kanselir Jerman Gerhard Schröder bertemu dengan Presiden Perancis, Jacques Chirac. Dan di Jenewa., Swiss menyatakan menerima perjanjian keamanan dan suaka Uni Eropa serta perjanjian Schengen, melalui sebuah referendum.

Apakah masih ada harapan bagi konstitusi Eropa? Harian Ceko, Lidove noviny menulis:

Setiap negara memiliki hak berpendapat untuk konstitusi Uni Eropa, hal ini ditekankan Chirac dan Schröder di Berlin. Tapi apakah pernyataan tersebut sudah cukup untuk dilanjutkannya proses ratifikasi. Ataukah penolakan selanjutnya tidak akan menjadi paku baru bagi peti mati konstitusi Eropa? Pernafasan buatan bagi konstitusi Uni Eropa, hanya menghabiskan energi politisi, yang seharusnya dipakai untuk memecahkan masalah yang benar-benar penting. Ketidak-mampuan mereka bereaksi atas isyarat dari masyarakat, hanya menambah rasa tidak percaya di seluruh Uni Eropa. Diakhirinya proses ratifikasi bukan hanya jalan satu-satunya, tapi juga yang terbaik

Sementara harian Inggris The Times menulis:

Presiden Perancis, Jacques Chirac dan Kanselir Jerman Gerhard Schröder berada dalam posisi yang sangat lemah. Suara mereka tidak berpengaruh dalam tema penting apapun di Eropa. Sebagian besar kepala pemerintahan negara anggota lainnya, dan bahkan anggota komisi Uni Eropa mengakui, konstitusi Uni Eropa sudah gagal. Pemerintah Inggris harus menjelaskan secara halus kepada Paris dan Berlin, bahwa Musik sudah berhenti mengalun.

Harian Perancis Le Figaro mengomentari pertemuan antara Chirac Schröder sebagai upaya Perancis dan Jerman setelah penolakan Perancis, untuk menemukan jalur politik bersama Eropa. Lebih lanjut Le Figaro menulis:

Sebenarnya titik berat perdebatan politik Eropa saat ini menyangkut masalah lain. Yakni untuk membuktikan Uni Eropa masih berfungsi dan untuk mencegah krisis yang lepas kendali, anggaran keuangan Uni Eropa untuk tahun 2007 sampai 2013 harus segera disepakati. Gerhard Schröder yang sedang menjalani masa kampanye pemilihan, memerlukan penurunan kontribusi iuran Jerman bagi Uni Eropa. Chirac mendukung Schöder, dan keduanya mendesak pemerintah di London agar menerima berkurangnya rabat bagi Inggris. Perdana Menteri Inggris, yang tanggal 1 Juli mendatang akan mengambil alih jabatan pimpinan Uni Eropa dari Luxemburg, memegang kunci utama untuk menjalankan kembali motor Uni Eropa.

Kita beralih tema, mengulas perjanjian keamanan dan suaka serta perjanjian Schengen yang disepakati Swiss. Harian Swiss „Tages Anzeiger“ yang terbit di Jenewa, berkomentar:

Suasana tegang mewarnai referendum perjanjian Schengen di Swiss. Apa yang semula dipandang sebagai langkah pragmatis berikutnya dalam rangka kerjasama bilateral, diangkat menjadi tema yang berlebihan oleh para penentang Uni Eropa. Lebih mengejutkan lagi hasil nyata referendum. Mayoritas warga Swiss kembali menyetujui konsep politik luar negeri pemerintahnya. Tingginya jumlah peserta pemilihan dan hasil yang konkret, memberi kekuatan untuk melanjutkan haluan bilateral, sesuai kepentingan Swiss.

Barang siapa menganggap penerimaan Swiss atas perjanjian Schengen berarti dukungan Swiss terhadap gagasan Uni Eropa, atau bahkan langkah menuju keanggotaan Swiss, salah besar. Demikian komentar Harian Jerman Südkurier. Lebih lanjut Südkurier menulis:

Meski jumlah penentang Uni Eropa agak menurun, mayoritas penduduk Swiss masih merasa skeptis terhadap lembaga ini. Hasil referendum tersebut bukan merupakan efori bagi masuknya Swiss menjadi anggota Uni Eropa, karena ujian utama hubungan Swiss dengan Uni Eropa masih akan dihadapi. Bulan September mendatang, akan berlangsung referendum bebas visa bagi penduduk negara anggota baru Uni Eropa. Negara anggota lama Uni Eropa sudah menarik keuntungan dari pembukaan pasar kerja Swiss. Hal itu berpengaruh lebih besar daripada perjanjian Schengen dan menimbulkan ketakutan besar di kalangan masyarakat.

Sementara itu harian Spanyol ABC menulis:

Swiss membuka diri. Hal itu adalah kabar baik, di tengah rasa pesimis terhadap mata uang Euro yang menyelimuti suasana pekan lalu, setelah penolakan Perancis dan Belanda terhadap konstitusi Uni Eropa.