KSAD Jenderal Dudung Abdurachman mengingatkan kepada seluruh pangdam dan danrem untuk tidak salah memilih penceramah saat menggelar acara keagamaan. KSAD juga meminta jajarannya mendukung pemindahan IKN.
Iklan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan soal disiplin nasional, termasuk mengingatkan jajaran TNI-Polri untuk tak mengundang penceramah radikal. Menanggapi arahan Jokowi dalam sambutan di rapim TNI-Polri tersebut, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mengingatkan kepada seluruh panglima kodam (pangdam) dan komandan korem (danrem) untuk tak salah memilih penceramah saat menggelar acara keagamaan.
"Kami mengingatkan kepada para pangdam, para danrem, jangan sampai salah salah memilih atau mengundang orang penceramah, yang kemudian orang itu sudah terpapar radikalisme," kata Dudung kepada wartawan di sela rapim TNI AD di Mabes AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (02/03).
Dudung menekankan jangan sampai paham radikal menyusup ke keluarga besar TNI AD. "Sehingga jangan sampai pemahaman-pemahaman yang tidak bagus itu nyampe ke keluarga besar kita," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta para komandan di TNI maupun di Polri tak hanya fokus mengurusi hal-hal makro, tetapi juga turut memperhatikan hal-hal yang mikro terkait kesatuan masing-masing.
Urusan mikro yang dimaksud semisal hal-hal yang dibuat oleh anggota keluarga atau pasangan masing-masing personel, salah satunya menggelar acara keagamaan dengan mengundang penceramah radikal. Jokowi mengatakan kegiatan semacam itu harus dikoordinasi kesatuan.
Daftar Serangan Teror JAD di Indonesia
Jamaah Ansharud Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan Islamic State alias ISIS adalah kelompok teror paling mematikan di Indonesia saat ini. Berikut serangan teror yang dilakukan anggota JAD di Indonesia sejauh ini.
Foto: REUTERS
Bom Thamrin, Jakarta
Serangkaian ledakan mengguncang Sarinah pada 14 Januari 2016 pukul 10.40 WIB. Para pelaku yang merupakan anggota JAD dan berjumlah tujuh orang membawa granat dan senjata api. Empat pelaku dan empat warga sipil tewas, sementara 24 lainnya mengalami luka-luka. ISIS mengklaim bertanggungjawab atas serangan tersebut. Anggih Tamtomo alias Muhammad Bahrun Naim dicurigai mengarsiteki serangan di Jakarta
Foto: Reuters/Beawiharta
Serangan di Mapolres Surakarta
Seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya di gerbang Mapolres Surakarta pada 05 Juli 2016. Kapolri saat itu, Badrodin Haiti, mengatakan pelaku yang bernama Nur Rohman memiliki hubungan dekat dengan Bahrun Naim. Keduanya sempat aktif di organisasi teror Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara yang juga ikut membentuk JAD. Serangan di Solo mengakibatkan seorang petugas mengalami luka-luka.
Foto: Reuters/Antara Foto/M. Surya
Bom Molotov di Samarinda
Serangan bom Molotov di Gereja Oikumene Sengkotek Samarinda pada 13 November 2016 menyebabkan empat orang anak-anak mengalami luka bakar, salah seorangnya yang bernama Intan Olivia Marbun akhirnya meninggal dunia. Pelaku yang bernama Juhanda merupakan anggota JAD Kalimantan Timur dan pernah dipenjara terkait teror bom buku tahun 2011 di Tanggerang.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/P. Utama
Bom Kampung Melayu
Dua ledakan di Kampung Melayu pada 25 Mei 2017 menewaskan lima orang dan melukai belasan lainnya. Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin saat itu mengklaim ISIS melalui JAD bertanggungjawab atas kebiadaban tersebut. Buntutnya polisi menggelar operasi penggerebekan di seluruh Indonesia dan menangkap 22 tersangka teroris yang sebagian merupakan anggota JAD.
Foto: Reuters/Antara Foto
Ledakan di Bandung
Ledakan dahsyat mengguncang kawasan pemukiman penduduk di Jalan Jajaway, Bandung, 8 Juni 2017. Ledakan yang diduga berasal dari bom panci itu terjadi akibat kecelakaan, Polisi akhirnya menangkap lima terduga teroris lantaran memiliki bahan kimia untuk pembuatan bom. Mereka, termasuk Agus Wiguna, dipastikan berafiliasi dengan kelompok JAD Bandung Raya.
Foto: Reuters/Antara Foto/N. Arbi
Kerusuhan di Mako Brimob
Meski diklaim tidak direncanakan, pemberontakan narapidana teror di Mako Brimob, Depok, pada 9 Mei 2018 silam turut melibatkan anggota senior JAD. Aman Abdurrachman yang mendirikan organisasi teror itu bahkan sempat diminta menjadi mediator oleh para narapidana. ISIS sendiri mengaku bertanggungjawab dan mengklaim sudah merencanakan aksi yang menewaskan lima orang polisi dan seorang tahanan itu.
Foto: picture alliance / Photoshot
Serangan Bom Bunuh Diri di Surabaya
Tiga keluarga bertanggungjawab atas rangkaian serangan bom bunuh diri di tiga gereja dan mapolrestabes Surabaya, serta sebuah ledakan di Sidoarjo, pada Mei 2018. Para pelaku yang ikut mengorbankan anak-anaknya sebagai pelaku teror dikabarkan saling mengenal dan menjalin hubungan melalui jaringan JAD Jawa Timur. Salah seorang pelaku, Dita Oepriaro, adalah tokoh senior JAD.
Foto: Reuters/Antara Foto/M. Risyal Hidayat
Gagal di Riau
Sejak lama JAD Riau sudah merencanakan serangan kepada kepolisian. Akhir 2017 Densus 88 menggagalkan serangan dengan menangkap sejumlah figur kunci, serta mengamankan senjata api dan bom. Namun bukan JAD, melainkan Negara Islam Indonesia yang akhirnya berhasil melakukan serangan pada 16 Mai 2018. Seorang petugas meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Foto: Getty Images/AFP/D. Sutisna
Suami istri pelaku bom bunuh diri Makassar
Bom bunuh diri terjadi pada tanggal 28 Maret di gereja Katedral Makassar, saat umat merayakan Hari Minggu Palma. Dari hasil identifikasi polisi, pelaku merupakan pasangan suami istri berinisial LL dan EM dan merupakan bagian dari kelompok teroris JAD. Iniden itu dipicu oleh penangkapan terhadap 24 anggota JAD asal Sulawesi Selatan. (rzn/yf - detik, kompas, tribun, ap)
Foto: via REUTERS
9 foto1 | 9
KSAD minta jajaran dukung IKN dan tak bicara sembarangan di grup WA
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman juga 'menggarisbawahi' teguran Presiden Joko Widodo soal adanya percakapan di grup WhatsApp (WAG) internal TNI-Polri, yang menolak pemindahan ibu kota negara. Dudung minta para komandan di jajaran TNI AD mendukung pemerintah dan tak berbicara macam-macam perihal rencana pemindahan IKN.
Iklan
"Ada penekanan khusus kemarin dari Presiden, masalah di WA group yang masih membicarakan IKN. Pada prinsipnya, TNI AD mendukung penuh pemerintah program pemindahan ibu kota di Kalimantan," kata Dudung, Rabu (02/03).
Dudung menegaskan keputusan pemerintah sudah final, sehingga TNI AD turut mempersiapkan diri untuk kepindahan markas ke Kalimantan Timur (Kaltim). "Dan ini sudah final, sehingga apapun nantinya yang akan terjadi proses pemindahan, TNI AD akan mengikuti dan kita juga akan mempersiapkan pindah ke Kalimantan," sambung Dudung.
Dudung akan memerintahkan seluruh komandan satuan di TNI AD agar mendisiplinkan percakapan di grup WA kalangan prajurit. Dia mengingatkan TNI AD harus loyal kepada Presiden, yang merupakan panglima tertinggi.
"Masalah disiplin militer itu di WA group, yang tadi saya sampaikan, nanti akan saya tekankan kepada seluruh komandan satuan di sini. Ya dukunglah pemerintah, jangan ada yang ngomong aneh-aneh. Kalau kita, loyalitas tegak lurus kepada Presiden atau panglima tertinggi kita," pungkas Dudung. (Ed: ha/rap)