1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiAmerika Serikat

KTT APEC: AS Bertekad Bangun Perekonomian di Asia-Pasifik

17 November 2023

Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa negaranya berkomitmen untuk membangun ekonomi yang menguntungkan dengan Asia-Pasifik.

KTT APEC Presiden AS Joe Biden
Presiden AS Joe Biden berkomitmen untuk perkuat hubungan ekonomi dengan Asia PasifikFoto: Doug Mills/The New York Times/AP Photo/picture alliance

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada hari Kamis (16/11) menyampaikan kepada para pemimpin dan CEO yang menghadiri KTT APEC, bahwa negaranya berkomitmen terhadap standar tinggi perdagangan dan kemitraan yang akan menguntungkan ekonomi di seluruh Asia-Pasifik.

"Kami tidak akan pergi ke mana-mana," tegas Biden.

Setelah pertemuannya dengan Presiden Cina Xi Jinping, Biden mengatakan kepada para pemimpin bisnis tersebut bahwa AS akan "mengurangi risiko dan melakukan diversifikasi", tetapi tidak "memisahkan diri" dari Beijing.

AS menginvestasikan 50 miliar dolar untuk Asia Pasifik

Biden juga menyampaikan bahwa ekonomi AS telah menginvestasikan sekitar $50 miliar (sekitar Rp775 triliun) di negara-negara anggota Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) pada tahun 2023, termasuk di bidang teknologi energi bersih, penerbangan, dan keamanan siber.

"Ini semua bukan tentang ‘kumbaya', tetapi sangat jelas," kata Biden. "Kami memiliki perbedaan nyata dengan Beijing dalam hal mempertahankan perekonomian yang adil dan setara, serta melindungi kekayaan intelektual Anda."

Biden berusaha mengirimkan pesan yang jelas tentang kepemimpinan Amerika, di saat para pemimpin bergulat dengan risiko berbisnis di tengah perang Timur Tengah dan Eropa, di mana ekonomi pascapandemi juga masih goyah.

Konflik perang Rusia-Ukraina dan Israel-Hamas mengancam perekonomian global yang sudah rentanFoto: Doug Mills/AP Photo/picture alliance

AS semakin memperkuat hubungan dengan Asia-Pasifik

Dalam sambutannya kepada para CEO, Biden menyoroti upaya pemerintahannya untuk memperkuat hubungan di kawasan Asia-Pasifik.

Anggota APEC sendiri telah menginvestasikan $1,7 triliun (sekitar Rp26,3 triliun) dalam perekonomian AS, yang mendukung sekitar 2,3 juta lapangan kerja di Amerika.

Sementara perusahaan-perusahaan AS juga turut menginvestasikan sekitar $1,4 triliun (Rp21,6 triliun) untuk perekonomian APEC.

Dalam pembicaraan pada jamuan makan siang, Biden mengatakan kepada para pemimpin APEC mengenai upaya yang didanai oleh Undang-Undang Pengurangan Inflasi, untuk meningkatkan keberlanjutan, isu perubahan iklim, dan infrastruktur energi bersih di AS.

"Saya mendorong semua orang di meja ini untuk juga mengambil tindakan nasional yang kuat," kata Biden. "Kita semua perlu mencapai momen ini."

Aksi protes menjelang KTT APEC, Kamis (15/11) di San FransiscoFoto: Tony Avelar/AP/dpa/picture alliance

 

Ekonomi global dalam keadaan rentan

Setelah beberapa dekade, hubungan perdagangan yang dibangun di atas dasar pemikiran untuk menjaga harga tetap rendah, mengakses pasar-pasar baru, dan memaksimalkan keuntungan, kini tidak bisa dipungkiri ekonomi global sedang dalam keadaan rentan.

Konflik Rusia-Ukraina dan Israel-Hamas justru tidak membantu dasar pemikiran tersebut. Pandemi COVID-19 juga memperlihatkan kelemahan dalam rantai pasokan ekonomi. Bahkan, perubahan iklim juga telah meningkatkan bencana alam yang dapat mengancam ditutupnya pabrik-pabrik.

Perang Israel-Hamas dan pertahanan Ukraina melawan invasi Rusia jelas menimbulkan risiko perekonomian baru. Teknologi baru seperti kecerdasan buatan bahkan mampu mengubah cara perusahaan beroperasi dan menggusur beberapa pekerja.

Biden dan Xi bertemu, tunjukkan tidak ada ketegangan antara AS dan CinaFoto: Li Xueren/Xinhua/picture alliance

Dalam acara makan malam pada hari Rabu (15/11), Presiden Cina Xi Jinping juga berkesempatan untuk bertemu dengan para pemimpin bisnis, momen langka untuk mengklarifikasi tentang aturan keamanan Beijing yang dapat mencekik investasi asing.

"Cina sedang mengejar pembangunan berkualitas tinggi dan Amerika Serikat sedang merevitalisasi ekonominya," kata Xi, seraya menambahkan bahwa, "ada banyak ruang untuk bekerja sama dan kita sepenuhnya dapat membantu satu sama lain untuk sukses dan mencapai hasil yang saling menguntungkan."

Presiden Xi juga mengisyaratkan bahwa Cina akan mengirimkan panda raksasa baru ke AS, setelah seminggu terakhir tiga panda dari Kebun Binatang Nasional Smithsonian dikembalikan ke Cina, yang membuat banyak warga Amerika kecewa.

kp/ha (AP)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait

Topik terkait