1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

KTT ASEAN: Trump Dorong Perdamaian dan Kesepakatan Dagang

Levie Mulia Wardana | Muhammad Hanafi sumber: Reuters, AP, AFP, dpa
27 Oktober 2025

Dalam lawatan perdana ke Asia, Presiden AS Donald Trump menyaksikan sejumlah kesepakatan. Dia menjadi saksi dalam penandatanganan kesepakatan gencatan senjata dan juga mengumumkan kesepakatan dagang antara negara ASEAN.

Presiden AS Donald Trump (kanan) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul (kiri), di tengah berdiri Perdana Menteri Kamboja Hun Manet
Trump menjadi saksi penandatanganan perjanjian gencatan senjata antara Thailand dan Kamboja pada hari pertama tur Asia-nyaFoto: Mark Schiefelbein/AP Photo/picture alliance

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump langsung bergerak cepat di kunjungan pertamanya ke Asia pada hari Minggu (26/10), dengan mengumumkan sejumlah kesepakatan dagang di Malaysia dan menghadiri penandatanganan perjanjian gencatan senjata yang diperluas antara Thailand dan Kamboja, sebuah kesepakatan yang ia mediasi sejak Juli.

Enam jam setelah tiba di Kuala Lumpur untuk KTT ASEAN, Trump mengumumkan kesepakatan dagang dengan empat negara, bertemu para pemimpin regional, dan mengadakan pembicaraan bilateral dengan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, yang menyatakan bahwa tim dari Brasil akan segera memulai diskusi terkait tarif perdagangan.

Trump juga optimis untuk mencapai kesepakatan dengan Presiden Cina Xi Jinping menjelang pertemuan yang dijadwalkan pada Kamis (30/10). Pejabat perdagangan kedua negara akan bertemu di Kuala Lumpur pada hari kedua dan menyepakati kerangka kerja perjanjian dagang.

Pemimpin Thailand dan Kamboja menandatangani kesepakatan gencatan senjataFoto: Mohd Rasfan/Pool/AFP

Kamboja-Thailand sepakati gencatan senjata lanjutan

Agenda utama kunjungan Presiden AS pada Minggu (26/10) itu adalah penandatanganan perjanjian gencatan senjata lanjutan antara Kamboja dan Thailand, yang merupakan hasil mediasi Trump untuk menghentikan bentrokan mematikan di perbatasan. Atas peran tersebut, Kamboja menominasikan Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian.

Dalam upacara bersama para pemimpin Thailand dan Kamboja, dengan latar belakang penuh lambang AS dan slogan "Mewujudkan Perdamaian”, Trump yang menyebut dirinya sebagai perantara gencatan senjata global, menyatakan bahwa perjanjian ini mencerminkan komitmen pemerintahannya untuk mendorong perdamaian "di setiap kawasan, yang bisa dijangkau."

"Pemerintahan saya segera bekerja untuk mencegah eskalasi konflik," kata Trump. "Semua orang tampak terkejut bahwa kami menyelesaikannya begitu cepat," tambahnya.

Upaya meredakan ketegangan ekonomi global

Setibanya di Malaysia, Trump disambut oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan rombongan penari tradisional, lalu berdansa singkat di karpet merah sebelum bergabung dengan para pemimpin regional.

Ketika Trump mencoba berbaur dengan para pemimpin lain, para negosiator AS dan Cina bertemu di sela-sela acara tersebut untuk mencegah eskalsi lebih lanjut dalam perdang dagang antara dua negara ekonomi terbesar dunia tersebut.

Negosiator AS mengatakan bahwa pertemuan tersebut menghasilkan "kerangka kerja yang sukses", menjelang pembicaraan antara Trump dan Xi Jinping yang dijadwalkan berlangsung di Korea Selatan.

"Saya yakin kami akan mencapai kesepakatan dengan Cina," papar Trump kepada wartawan. Sementara itu, negosiator utama Beijing, Li Chenggang, menyatakan bahwa konsensus awal telah dicapai setelah "konsultasi yang sangat intens."

Kedua pihak berupaya menghindari ketegangan setelah Trump mengancam akan memberlakukan tarif baru hingga 100% pada barang-barang Cina mulai 1 November 2025, sebagai balasan atas kebijakan ekspor tanah jarang yang diperketat oleh Beijing.

Beberapa jam setelah mendarat di Malaysia, Trump dan Gedung Putih mengumumkan enam kesepakatan dagang dengan empat negara, beberapa di antaranya merupakan pengumuman yang tak terduga. Selain itu, juga ada kesepakatan terkait mineral kritis dengan Thailand dan Malaysia, di tengah persaingan dengan Cina dalam sektor yang sedang naik daun tersebut.

Malaysia sepakat tidak akan melarang atau membatasi ekspor mineral kritis dan tanah jarang ke AS. Namun, mereka tidak menjelaskan apakah perjanjian itu mencakup unsur tanah jarang mentah atau olahan.

Trump juga mengumumkan kerangka kerja lanjutan menuju kesepakatan dagang dengan Kamboja dan Thailand, sementara Gedung Putih menyatakan bahwa kesepakatan dengan Vietnam akan membuka akses pasar yang "belum pernah terjadi sebelumnya" bagi eksportir kedua negara.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Dukungan penuh Amerika Serikat

Gedung Putih menyatakan bahwa AS akan mempertahankan tarif sebesar 19% untuk sebagian besar ekspor dari Malaysia, Thailand, dan Kamboja, serta 20% untuk Vietnam. Namun, tarif tersebut dapat dihapuskan untuk produk tertentu dalam masing-masing perjanjian.

Dalam pidatonya kepada para pemimpin Asia Tenggara yang terdampak tarif, Trump menyatakan:
“Pesan kami kepada negara-negara Asia Tenggara adalah bahwa Amerika Serikat bersama Anda 100%, dan kami berniat menjadi mitra kuat untuk generasi-generasi mendatang.”

Sementara itu, Presiden Brasil Lula berupaya menurunkan tarif 50% yang dikenakan AS terhadap barang-barang Brasil di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan. Usai bertemu Trump, dia menyatakan di X bahwa tim dari kedua negara akan segera bertemu untuk mencari solusi.

Ketika Trump berbicara bersama Lula, dia menyampaikan keyakinannya bahwa mereka akan mencapai "kesepakatan yang cukup baik bagi kedua negara." 

Kemudian, pertemuan dengan Perdana Menteri Kanada Mark Carney tidak masuk dalam agenda, setelah perundingan antara AS dan Kanada berakhir mendadak. Trump kemudian menyatakan pada Sabtu (25/10) bahwa dia menaikkan tarif untuk Kanada sebesar 10% "dari tarif yang berlaku saat ini."

Timor Leste secara resmi bergabung dengan ASEAN pada hari Minggu (26/10)Foto: Mohd Rasfan/AFP

Timor Leste jadi anggota baru ASEAN

Timor Leste, negara termuda di Asia, resmi menjadi anggota ke-11 ASEAN. Hal ini menandai tonggak sejarah bagi bekas koloni Portugis yang meraih kemerdekaan penuh pada 2002 setelah pendudukan selama 25 tahun oleh Indonesia.

Dengan populasi 1,4 juta jiwa, Timor Leste termasuk negara termiskin di Asia dan berharap mendapat manfaat dari integrasi ekonomi kawasan. PDB-nya yang sekitar $2 miliar (sekitar Rp32 triliun) hanya mewakili sebagian kecil dari total PDB ASEAN yang mencapai $3,8 triliun (setara Rp63.213 triliun).

"Ini bukan sekadar mimpi yang terwujud, tetapi penegasan kuat atas perjalanan kami," kata Perdana Menteri Xanana Gusmão.

Editor: Hani Anggraini