KTT G20 di Brisbane di bawah Ancaman Resesi Global
15 November 2014
Pertemuan puncak 20 negara paling berpengaruh di dunia G-20 yang digelar di Brisbane Australia mulai Sabtu (15/11/14) berada dalam tekanan, untuk menghasilkan kesepakatan konkrit.
Iklan
KTT G20 yang digelar di Brisbane, Australia, dibayangi ancaman resesi global dan merosotnya konjunktur di kalangan negara adidaya ekonomi. Target pertumbuhan tetap buram, korupsi marak dan konflik politik juga makin tajam. Sejak krisis keuangan global melanda tahun 2008, 20 negara yang mewakili 85 persen ekonomi global itu sulit mewujudkan target yang digariskan dalam KTT tahunannya.
Dalam pertemuan di Brisbane, para kepala negara dan kepala pemerintahan negara anggota akan membahas tiga agenda utama, yakni menggenjot pertumbuhan ekonomi global, menciptakan sistem perbankan global yang tangguh serta menutup celah penggelapan pajak oleh perusahaan multinasional.
Dana Moneter Internasional IMF jauh-jauh hari juga sudah memperingatkan, KTT G20 di Australia itu menghadapi tantangan amat berat terkait ekonomi global. "Saat ini Eropa berada di ambang resesi, sementara di sisi lain, konjunktur di Cina melambat dan di Jepang bahkan mandeg," ujar seorang pakar ekonomi IMF. Selain itu, praktik pelarian pajak, bank-bank gelap dan korupsi tetap jadi masalah utama.
"Ada tekanan terhadap G20 agar menunjukkan rasa percaya diri, bahwa negara-negara anggotanya siap bekerjasama," ujar Mike Callaghan, direktur program pusat kajian G20 di Australia Lowy Institute. Tapi ada kendala cukup besar diantara negara anggota G20 menyangkut kepentingan nasional masing-masing, khususnya antara negara maju dan negara di ambang industrialisasi.
Ranking Negara Idaman Investor
Sepuluh negara didaulat sebagai tujuan investasi terbaik sejagad oleh konsultan internasional, A.T. Kearney dan lembaga PBB, UNCTAD. Cina masih berada di urutan teratas, sementara prospek Indonesia melemah.
Foto: PHILIPPE LOPEZ/AFP/Getty Images
10. Jepang
Tidak sedikit perusahaan-perusahaan multinasional yang menggantungkan program riset dan pengembangannya pada Jepang. Selain itu negeri sakura juga dinilai prospektif sebagai pusat logistik regional. Secara umum, posisi Jepang masih kokoh karena geliat pasar di dalam negeri yang dinamis, buruh yang terdidik dan konsumen yang berpikiran maju.
Foto: Fotolia/lassedesignen
9. Inggris
Investor dari zona Euro aktif merambah sektor keuangan yang menjadi tulang punggung perekonomian Inggris. Kendati rencana referendum soal keanggotaan Inggris di Uni Eropa 2017 mendatang, London masih dianggap sebagai pusat keuangan dan pertukaran modal paling menjanjikan di dunia.
Foto: picture-alliance/dpa
8. Thailand
Thailand sejak lama menikmati kepercayaan tinggi di kalangan investor. Negeri gajah putih itu misalnya beberapa tahun lalu menggeser Cina sebagai negara produksi Toyota terbesar ketiga di dunia. Serupa dengan Malaysia, Thailand mengandalkan sektor otomotif dan elektronik untuk mendulang dana investasi asing.
Foto: imago/McPhoto
7. Mexiko
Murahnya upah buruh dan biaya transportasi, serta afiliasi yang kuat perekonomian Mexiko dengan negeri jiran, AS, membuat investor membanjiri negara di jantung Karibik itu. Kepercayaan terhadap perekonomian Mexiko terutama menguat setelah pemerintah membuka keran bagi investasi asing dalam program privatisasi perusahaan energi pelat merah.
Foto: picture alliance/Arco Images GmbH
6. Jerman
Jerman didaulat sebagai negara dengan sektor manufaktur paling canggih di dunia. Negeri di jantung Eropa ini berhasil menarik investor yang mencari iklim bisnis yang aman, berjangka panjang dan berkelanjutan. Ketika perekonomian lain di Eropa menyusut, Jerman justru tengah menikmati angka pertumbuhan yang signifikan.
Foto: Reuters
5. Brasil
Negeri samba ini bisa membanggakan diri sebagai negara tujuan investasi terbesar untuk pemodal dari negara-negara berkembang dan ambang industri. Ketika arus keluar investasi portfolio menderas, Brasil justru menikmati jenis investasi jangka panjang. Energi dan pertambangan adalah dua sektor yang paling menjanjikan buat investor.
Foto: Fotolia/marchello74
4. Indonesia
Sejatinya investor asing masih menaruh harapan tinggi pada perekonomian Indonesia yang digerakkan oleh konsumsi dan eksplorasi sumber daya alam. Namun kepercayaan anjlok setelah pemerintah menelurkan regulasi yang melarang ekspor mineral mentah. Kebijakan tersebut dikhawatirkan bakal mengotori iklim investasi di tanah air.
Foto: picture-alliance/dpa
3. India
India menyedot 25,5 miliar US Dollar dalam bentuk Investasi Asing Langsung (FDI). Namun kendati masih dipercaya sebagai negara idaman buat perusahaan multinasional, arus modal yang masuk berkurang sebanyak enam miliar US Dollar dibandingkan tahun 2012. Salah satu alasan terbesar adalah langkah pemerintah memperketat regulasi penanaman modal.
Foto: Getty Images
2. Amerika Serikat
Meski memuncaki indeks kepercayaan investasi asing langsung (FDI), posisi Amerika Serikat dalam daftar negara idaman tujuan investasi melorot tipis dibandingkan Cina. Sektor keuangan dan elektronik/komputer adalah alasan terbesar perusahaan asing ramai-ramai berinvestasi di negeri paman sam.
Foto: Reuters
1. Cina
Negeri tirai bambu sejauh ini memuncaki daftar popularitas negara tujuan investasi di dunia. Sebanyak 45 persen dari 150 perusahaan multinasional yang dilibatkan dalam jajak pendapat menyebut Cina sebagai negara idaman. Beberapa sektor yang menjadi primadona adalah telekomunikasi, otomotif dan konstruksi.
Foto: PHILIPPE LOPEZ/AFP/Getty Images
10 foto1 | 10
Konflik Politik dan Keamanan
Selain membahas tema ekonomi global, di sela-sela KTT juga akan dibahas konflik politik dan militer paling aktual di Ukraina yang melibatkan Rusia. Presiden AS Barack Obama merencanakan pertemuan dengan pimpinan blok negara kunci di Eropa, yakni Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Perancis Francois Hollande dan PM Inggris David Cameron.
Secara terpisah, Kaselir Merkel juga merencanakan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas krisis di Ukraina. "Konflik antara Ukraina dan Rusia bisa memicu instabilitas di Eropa dan dapat membahayakan pertumbuhan ekonomi," ujar Merkel dalam kunjungan ke Selandia Baru Jumat (14/11/14).
Kehadiran empat kapal perang Rusia di perairan Australia juga memicu sorotan media di Australia. Walau keberadaan kapal perang di perairan internasional itu tidak dianggap problematis, namun sejumlah kalangan di Australia merasa gerah atas provokasi Putin tersebut.
Selain masalah Ukraina, juga perimbangan kekuatan militer antara AS dan Cina di kawasan Asia menjadi tema bahasan yang tetap hangat. Juga tema perlindungan iklim, yang sudah dibahas dalam forum APEC menjadi soritan kritis pelindung lingkungan di Australia, karena tidak ada dalam agenda resmi KTT G-20.