Jerman sebagai tuan rumah KTT G7 mengirim sinyal jelas kepada dunia. Tapi menghadapi perang di Ukraina, tidak ada perspektif jelas yang dikirim dari Kastil Elmau. Opini editor DW Rosalia Romaniec.
Iklan
KTT G7 di Kastil Elmau sudah berakhir. Konferensi berjalan lancar berkat koordinasi Jerman, sekalipun situasi dunia sedang penuh gejolak. Negara-negara industri kaya juga membuka pintu bagi negara-negara demokrasi dari Dunia Selatan, yang juga ingin maju.
Mitra-mitra G7 yang diundang kali ini tidak berbicara dari jauh, melainkan duduk langsung bersama-sama di meja konferensi, terutama dua Global Palyer India dan Indonesia, selain itu juga Afrika Selatan, Senegal dan Argentina.
Apa artinya ini untuk masa depan, masih belum jelas. Tetapi beberapa langkah ke arah yang benar sudah dilakukan. Kelompok G7 berjanji melakukan investasi besar-besaran dalam beberapa tahun ke depan di negara-negara berkembang dan ambang industri. Ini adalah sinyal positif. Yang ditawarkan adalah proyek-proyek pembangunan senilai 600 miliar dolar, sebagai alternatif untuk tawaran yang lebih besar lagi dari Cina.
Tetapi langkah ini bukanlah aksi baik hati dari negara-negara Barat, melainkan upaya mereka keluar dari kesulitannya sendiri. Negara-negara demokrasi yang kaya-raya masih harus merebut kepercayaan dari negara-negara bekas daerah jajahan di Afrika dan Asia. Mereka menyadari, negara-negara Dunia Selatan tidak hanya melirik bantuan dari negara-negara demokrasi Barat, melainkan juga bisa mendapat bantuan dari negara-negara otokratis.
Kastil Negeri Dongeng: KTT G7 di Schloss Elmau
KTT G7 digelar di Schloss Elmau, kastil di pegunungan Alpen Jerman Selatan. Ini untuk kedua kalinya hotel mewah bintang lima ini dipilih jadi lokasi KTT G7. Apa yang membuatnya begitu istimewa?
Foto: Marco Müller/DW
Lokasi, lokasi, lokasi!
Aspek ini sangat penting! Schloss Elmau sudah pasti memenuhi kriteria ini. Kastil ini terletak di Jerman selatan, di dekat perbatasan Austria, sekitar 100 kilometer selatan München. Salah satu wilayah terindah di Pegunungan Alpen. Lokasinya sangat sempurna bagi mereka yang mencari kedamaian dan ketenangan, seperti para pemimpin negara maju G-7.
Foto: Marco Müller/DW
Sinar matahari tidak penting
Walaupun matahari tidak selalu bersinar, pemandangannya tetaplah memukau. Di lahan yang luas, para tamu dapat menemukan kursi berjemur dan payung, di mana mereka dapat menikmati alam dengan damai. Rumah utama diberi nama “The Hideaway”, karena kualitasnya bak tempat peristirahatan. Dan masih banyak lagi tempat untuk menyendiri di sana.
Foto: Marco Müller/DW
Jauh dari keramaian
“The Hideaway”, nama itu begitu cocok untuk hotel ini karena hanya ada sekitar 35% dari ruangannya yang bisa disewakan, hal yang tak lazim bagi hotel sebesar itu. Sebagian besar ruangannya merupakan ruang publik, itulah sebabnya Schloss Elmau tidak pernah terlihat padat. Lounge ini (foto) adalah salah satu area publik, dan ada juga perpustakaan, toko buku, toko pakaian, dan banyak lagi.
Foto: Marco Müller/DW
Tampil untuk menginap
Schloss Elmau juga memiliki aula konser di mana musisi menggelar lebih dari 200 konser setahun, yang membuat hotel ini menjadi salah satu penyelenggara konser terbesar di Jerman. Uniknya, para musisi yang tampil di sini tidak dibayar, melainkan dapat tinggal di kastil secara gratis. Inilah yang disebut hotel "tampil untuk menginap". Para tamu juga dapat menikmati konser secara gratis.
Foto: Marco Müller/DW
Bangku kayu bersejarah
Gambar ini menjadi viral selama KTT G7 terakhir di Schloss Elmau pada tahun 2015. Foto menunjukkan Presiden AS saat itu Barack Obama duduk di bangku sementara Kanselir Jerman saat itu, Angela Merkel tampaknya menunjukkan betapa luasnya dunia atau mungkin menunjukkan besarnya bangku itu. Belakangan, bangku tersebut menjadi spot foto populer.
Foto: Reuters/M. Kappeler
Gajah di mana-mana
Satu hal yang tak akan pernah habis di Schloss Elmau adalah motif gajah yang dapat ditemukan pada setiap kain, tatakan gelas, dan lainnya. Pemilik kastil Dietmar Müller-Elmau menemukan kain dari India dengan motif gajah di sebuah toko dan terpikat olehnya. Setelah tinggal di India, dia tahu gajah adalah simbol penilaian dan ingatan yang baik dan mulai memasukkannya ke dalam desain hotelnya.
Foto: Marco Müller/DW
Ada apa dengan meja kecil ini?
Dengan total sembilan restoran, Schloss Elmau akan memuaskan setiap selera. Permata mahkota hotel ini adalah Luce d'Oro berbintang Michelin dengan koki Christoph Rainer. Restoran ini menyajikan menu 12 rangkaian hidangan makanan, dengan memperhatikan setiap detailnya. Setiap meja bahkan memiliki meja yang lebih kecil di dekatnya, hanya untuk meletakkan tas.
Foto: Marco Müller/DW
Pilihan spa terbaik
Ruangan berkubah di Oriental Hammam ini terlihat sederhana, padahal sejatinya seluruh area spa ini sangat berbeda. Ini adalah ruang utama spa ini seluas 500 meter persegi, dengan empat kamar pelayanan, tiga kamar berkubah, dua pemandian uap, ruang bersantai untuk minum teh dan pelayanan pijat. Diksusi seru dalam G7 pasti mendorong beberapa pemimpin dunia untuk menikmati jeda sejenak.
Foto: Marco Müller/DW
Hotel ideal untuk G7
Pada tahun 2015, Schloss Elmau membangun hotel khusus untuk pertemuan G7, yang disebut ”The Retreat.” Hotel ini terletak 100 meter dari The Hideaway, dengan 47 kamar suite dan menawarkan ruang privat bagi para pemimpin dunia. Di G7, setiap kepala negara mendapatkan beberapa ruang untuk diri mereka sendiri dan pendampingnya. Sisanya dapat menginap di The Hideaway.
Foto: Marco Müller/DW
Siapa yang masih butuh TV?
Dengan pemandangan pegunungan dan lembah Wetterstein yang mengesankan dan indah dari jendela di tiga sisi setiap kamar tidur, tamu The Retreat, hampir tak perlu lagi menonton TV, meskipun disediakan satu unit di setiap kamar. Ruangan Summit Suites juga dilengkapi dengan ruang tamu dan lorong penyimpanan. Meskipun hotel ini memiliki berbagai fitur unik, letaknya di alam membuatnya istimewa. (kp/as)
Foto: Marco Müller/DW
10 foto1 | 10
Perspektif jangka panjang bagi Ukraina
Ini terlihat jelas dalam kasus perang Ukraina. Tidak mudah bagi Barat untuk meyakinkan beberapa negara Selatan agar menekan Rusia demi mencegah krisis pangan global. Propaganda Rusia ternyata bergerak lebih cepat, yang menuduh Barat bertindak konyol dengan menerapkan sanksi-sanksi terhadap Rusia.
Iklan
G7 berjanji menyalurkan dana sampai 4,5 miliar dolar dalam upaya memerangi kelaparan. Itu hal penting, namun tidak cukup membungkam pengaruh Rusia dengan propragandanya.
Perang di Ukraina akhirnya menjadi tema utama yang membayangi tema-tema penting lain. G7 menetapkan sanksi-sansi baru terhadap Rusia dan menjanjikan bantuan senilai 30 miliar dolar kepada Ukraina untuk tahun ini juga. Dalam deklarasi akhir G7 disebutkan, kelompok itu akan mendukung Ukraina sampai kapan pun itu dibutuhkan.
Olaf Scholz gagal manfaatkan peluang
Janji-janji G7 mungkin saja disambut baik, tapi banyak warga Ukraina bertanya-tanya, perspektif apa yang ditawarkan kepada mereka? G7 memang menetapkan embargo emas dari Rusia, namun bagi Ukraina akan lebih bermanfaat jika G7 bersikap jelas menolak gas dan minyak dari Rusia.
Dalam konferensi pers setelah pembacaan deklarasi, kanselir Jerman Olaf Scholz juga tidak memberi gambaran jelas. Dia hanya mengatakan bahwa dalam deklarasi sudah jelas disebutkan akan ada "jaminan keamanan jangka panjang" bagi Ukraina, tanpa menyebut apa yang dimaksud secara konkret. Ketika wartawan bertanya apakah dia bisa menyebutkan rincian yang lebih konkret, Olaf Scholz hanya tersenyum dan menjawab: "Ya, saya bisa. Itu jawaban saya." Setelah itu dia membahas pertanyaan selanjutnya.
KTT G7 ini adalah yang pertama bagi Olaf Scholz dalam jabatannya sebagai kanselir Jerman. Dia seharusnya bisa menggunakan peluang ini lebih baik lagi, untuk menunjukkan kepemimpinan Jerman di panggung internasional. (hp/as)