Perdana Menteri Italia siap menjadi tuan rumah KTT G7 di Puglia, Italia selatan, pekan ini, terutama setelah partainya mendapat hasil gemilang dalam pemilu Uni Eropa. Agenda utama KTT adalah Ukraina, Gaza dan migrasi.
Iklan
Di bawah kepresidenan Italia, "Grande Sette”, yakni sebutan bagi kelompok G7 dalam bahasa Italia, akan menggelar pertemuan di hotel mewah Borgo Egnazia di wilayah Puglia, Italia selatan, pekan ini.
Selain Italia, G7 terdiri dari Amerika Serikat (AS), Kanada, Jepang, Prancis, Inggris, Jerman, serta Uni Eropa (UE).
"Saya bangga kita menuju G7 dan Eropa dengan pemerintahan terkuat,” kata Perdana Menteri Italia Giorgina Meloni sebelum berangkat dari Roma.
Pernyataan populis sayap kanan itu secara tidak langsung menunjukkan kegembiraan dengan kemenangan partainya dalam pemilihan parlemen Eropa pada Minggu (09/06) lalu. Namun, berbeda dengan Meloni, beberapa koleganya dari Eropa Barat justru mengalami kesulitan.
Presiden Prancis Emmanuel Macron misalnya, telah membubarkan parlemen di negaranya dan menyerukan diadakannya pemilu baru setelah partainya mendapatkan hasil yang buruk dalam pemilu Eropa. Jika pertaruhannya gagal, Prancis berpotensi berakhir dengan pemerintahan sayap kanan dalam waktu kurang dari sebulan.
Di Jerman, Kanselir Olaf Scholz dan koalisinya juga mengalami kekalahan besar dalam pemilu, dan terjebak dalam perdebatan besar mengenenai anggaran berikutnya.
Sementara di Inggris, Perdana Menteri Rishi Sunak diperkirakan akan kalah dalam pemilu pada awal Juli mendatang. Partai Buruh diprediksi akan menggantikan Partai konservatif yang telah berkuasa lebih dari satu dekade.
Iklan
Ukraina jadi agenda utama
Pembahasan mengenai Ukraina akan menjadi agenda utama dalam pertemuan puncak tujuh negara yang memberikan dukungan finansial dan militer paling besar kepada Kyiv itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga akan hadir, di mana ia diperkirakan akan meminta lebih banyak senjata jarak jauh, amunisi, dan kemampuan pertahanan udara.
Scholz sebelumnya telah setuju untuk membantu pengadaannya dari negara-negara G7 dan negara-negara lain.
Tapi, beberapa negara Eropa yang memiliki sistem pertahanan rudal Patriot enggan memasoknya ke Ukraina.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Anggota G7 juga tidak satu suara mengenai kemungkinan penempatan tentara Barat di Ukraina.
Prancis dan Inggris mengaku terbuka untuk mengirimkan pelatih dan konsultan, sementara Jerman, Italia dan AS, sangat menentang hal ini. Scholz secara khusus menginginkan komitmen konkret mengenai rekonstruksi Ukraina setelah perang.
Rencana dalam KTT tersebut adalah untuk menyediakan dana tambahan sebesar $50 miliar (setara dengan Rp814 triliun) kepada Ukraina dalam bentuk pinjaman bersama yang secara bertahap akan dilunasi dengan keuntungan dari aset Rusia yang dibekukan.
Bagaimana solusi untuk mengakhiri perang juga akan dibahas dalam KTT tersebut.
Beberapa pemimpin G7 yang menghadiri KTT di Italia akan melakukan perjalanan ke Swiss untuk menghadiri KTT perdamaian internasional yang diselenggarakan oleh Ukraina. Rusia tidak akan berpartisipasi.
Gencatan senjata di Gaza
Anggota G7 juga akan mendukung resolusi gencatan senjata Gaza yang sebelumnya telah diusulkan AS dan diadopsi oleh Dewan Keamanan PBB.
Seorang diplomat tingkat tinggi di Borgo Egnazia mengatakan bahwa G7 berharap Hamas, yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Jerman, Israel, AS, dan beberapa lainnya, untuk segera menerima persyaratan gencatan senjata tersebut.
Para sandera Israel harus dibebaskan dan penderitaan warga Palestina juga harus diakhiri.
Masih belum jelas apakah Israel akan mendukung resolusi tersebut atau tidak. (gtp/pkp)
Kastil Negeri Dongeng: KTT G7 di Schloss Elmau
KTT G7 digelar di Schloss Elmau, kastil di pegunungan Alpen Jerman Selatan. Ini untuk kedua kalinya hotel mewah bintang lima ini dipilih jadi lokasi KTT G7. Apa yang membuatnya begitu istimewa?
Foto: Marco Müller/DW
Lokasi, lokasi, lokasi!
Aspek ini sangat penting! Schloss Elmau sudah pasti memenuhi kriteria ini. Kastil ini terletak di Jerman selatan, di dekat perbatasan Austria, sekitar 100 kilometer selatan München. Salah satu wilayah terindah di Pegunungan Alpen. Lokasinya sangat sempurna bagi mereka yang mencari kedamaian dan ketenangan, seperti para pemimpin negara maju G-7.
Foto: Marco Müller/DW
Sinar matahari tidak penting
Walaupun matahari tidak selalu bersinar, pemandangannya tetaplah memukau. Di lahan yang luas, para tamu dapat menemukan kursi berjemur dan payung, di mana mereka dapat menikmati alam dengan damai. Rumah utama diberi nama “The Hideaway”, karena kualitasnya bak tempat peristirahatan. Dan masih banyak lagi tempat untuk menyendiri di sana.
Foto: Marco Müller/DW
Jauh dari keramaian
“The Hideaway”, nama itu begitu cocok untuk hotel ini karena hanya ada sekitar 35% dari ruangannya yang bisa disewakan, hal yang tak lazim bagi hotel sebesar itu. Sebagian besar ruangannya merupakan ruang publik, itulah sebabnya Schloss Elmau tidak pernah terlihat padat. Lounge ini (foto) adalah salah satu area publik, dan ada juga perpustakaan, toko buku, toko pakaian, dan banyak lagi.
Foto: Marco Müller/DW
Tampil untuk menginap
Schloss Elmau juga memiliki aula konser di mana musisi menggelar lebih dari 200 konser setahun, yang membuat hotel ini menjadi salah satu penyelenggara konser terbesar di Jerman. Uniknya, para musisi yang tampil di sini tidak dibayar, melainkan dapat tinggal di kastil secara gratis. Inilah yang disebut hotel "tampil untuk menginap". Para tamu juga dapat menikmati konser secara gratis.
Foto: Marco Müller/DW
Bangku kayu bersejarah
Gambar ini menjadi viral selama KTT G7 terakhir di Schloss Elmau pada tahun 2015. Foto menunjukkan Presiden AS saat itu Barack Obama duduk di bangku sementara Kanselir Jerman saat itu, Angela Merkel tampaknya menunjukkan betapa luasnya dunia atau mungkin menunjukkan besarnya bangku itu. Belakangan, bangku tersebut menjadi spot foto populer.
Foto: Reuters/M. Kappeler
Gajah di mana-mana
Satu hal yang tak akan pernah habis di Schloss Elmau adalah motif gajah yang dapat ditemukan pada setiap kain, tatakan gelas, dan lainnya. Pemilik kastil Dietmar Müller-Elmau menemukan kain dari India dengan motif gajah di sebuah toko dan terpikat olehnya. Setelah tinggal di India, dia tahu gajah adalah simbol penilaian dan ingatan yang baik dan mulai memasukkannya ke dalam desain hotelnya.
Foto: Marco Müller/DW
Ada apa dengan meja kecil ini?
Dengan total sembilan restoran, Schloss Elmau akan memuaskan setiap selera. Permata mahkota hotel ini adalah Luce d'Oro berbintang Michelin dengan koki Christoph Rainer. Restoran ini menyajikan menu 12 rangkaian hidangan makanan, dengan memperhatikan setiap detailnya. Setiap meja bahkan memiliki meja yang lebih kecil di dekatnya, hanya untuk meletakkan tas.
Foto: Marco Müller/DW
Pilihan spa terbaik
Ruangan berkubah di Oriental Hammam ini terlihat sederhana, padahal sejatinya seluruh area spa ini sangat berbeda. Ini adalah ruang utama spa ini seluas 500 meter persegi, dengan empat kamar pelayanan, tiga kamar berkubah, dua pemandian uap, ruang bersantai untuk minum teh dan pelayanan pijat. Diksusi seru dalam G7 pasti mendorong beberapa pemimpin dunia untuk menikmati jeda sejenak.
Foto: Marco Müller/DW
Hotel ideal untuk G7
Pada tahun 2015, Schloss Elmau membangun hotel khusus untuk pertemuan G7, yang disebut ”The Retreat.” Hotel ini terletak 100 meter dari The Hideaway, dengan 47 kamar suite dan menawarkan ruang privat bagi para pemimpin dunia. Di G7, setiap kepala negara mendapatkan beberapa ruang untuk diri mereka sendiri dan pendampingnya. Sisanya dapat menginap di The Hideaway.
Foto: Marco Müller/DW
Siapa yang masih butuh TV?
Dengan pemandangan pegunungan dan lembah Wetterstein yang mengesankan dan indah dari jendela di tiga sisi setiap kamar tidur, tamu The Retreat, hampir tak perlu lagi menonton TV, meskipun disediakan satu unit di setiap kamar. Ruangan Summit Suites juga dilengkapi dengan ruang tamu dan lorong penyimpanan. Meskipun hotel ini memiliki berbagai fitur unik, letaknya di alam membuatnya istimewa. (kp/as)