1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikUkraina

KTT NATO: Biden Janjikan Tambah Pertahanan Udara Ukraina

10 Juli 2024

Presiden Joe Biden memulai KTT NATO di Washington dengan menekankan “kewajiban suci” AS dalam mendukung aliansi tersebut. Ia menjanjikan lebih banyak sistem pertahanan udara untuk Ukraina.

Presiden AS Joe Biden
Presiden AS Joe Biden mengatakan Ukraina 'bisa dan akan' menang dalam mempertahankan diri dengan dukungan kolektif NATOFoto: Yves Herman/REUTERS

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menekankan pentingnya kerja sama pertahanan trans-Atlantik melalui NATO dalam sebuah pertemuan para pemimpin aliansi militer di Washington yang memperingati ulang tahun ke-75 aliansi tersebut.

"Mayoritas rakyat Amerika memahami bahwa NATO membuat kita semua lebih aman,” ujar Biden, seraya menyebut dukungan terhadap aliansi itu sebagai "kewajiban suci.”

Dalam upacara pembukaan di Auditorium Mellon, tempat Perjanjian Atlantik Utara ditandatangani pada tahun 1949, Biden mengatakan bahwa dunia sedang menghadapi "momen penting” bagi keamanan Eropa dan trans-Atlantik.

Presiden AS mendesak sekutu NATO untuk mempertahankan dukungan bagi Ukraina, dan menambahkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin ingin menghapus Ukraina dari peta.

"Kami tahu Putin tidak akan berhenti di Ukraina,” katanya.

Biden melanjutkan dengan mengatakan bahwa Ukraina dapat mengalahkan Putin dengan "dukungan penuh dan kolektif” dari sekutu NATO.

Presiden AS mengakhiri pidatonya dengan memberikan penghargaan Presidential Medal of Freedom kepada Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg karena "membawa aliansi melalui salah satu periode paling penting dalam sejarahnya." Medali tersebut merupakan penghargaan sipil tertinggi di AS.

Biden sedang berjuang untuk dapat terpilih kembali dalam Pemilu AS pada November mendatang, berhadapan dengan mantan Presiden Donald Trump.

Sebaliknya, selama Trump menjabat, dia mengkritik NATO dengan mengatakan bahwa AS membayar terlalu banyak kepada aliansi tersebut dibandingkan anggota lainnya.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

Zelenskyy berterima kasih kepada NATO 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berterima kasih kepada NATO atas deklarasi mengenai bantuan pertahanan udara pada KTT NATO di Washington.

"Saya berterima kasih kepada mitra kami, Amerika Serikat, Jerman, Belanda, Italia, dan Rumania, karena mewujudkan deklarasi yang kuat dalam mendukung sistem pertahanan udara Ukraina untuk melindungi rakyat, kota, dan infrastruktur penting,” kata Zelenskyy dalam sebuah pernyataan yang diposting di platform media sosial X, sebelumnya Twitter.

Zelenskyy mengatakan bahwa sistem pertahanan udara taktis "akan membantu kami menghancurkan drone dan rudal Rusia” dan melindungi Ukraina, mengutip serangan Rusia terhadap rumah sakit anak-anak di Kyiv.

Zelenskyy juga mendesak agar serangan udara Rusia "ditanggapi dengan persatuan dan kekuatan, dengan keputusan yang tegas dan berani.”

Zelenskyy serukan Sekutu untuk melawan Putin 

Berbicara di Washington pada Selasa (09/7), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta para pemimpin politik di AS untuk bersikap tegas dan tanpa kompromi dalam membela demokrasi Ukraina melawan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Zelenskyy mendesak sekutu Ukraina untuk tidak menunggu Pemilu AS pada November mendatang sebelum mengambil tindakan lebih tegas terhadap Putin.

"Inilah saatnya untuk keluar dari bayang-bayang, mengambil keputusan yang kuat… bertindak dan tidak menunggu November atau bulan lainnya.”

Mantan Presiden Donald Trump, yang secara resmi akan menjadi calon presiden dari Partai Republik pada 15 Juli di Konvensi Nasional Partai Republik, sebelumnya telah mengkritik belanja pertahanan anggota NATO, meningkatkan kekhawatiran di Eropa mengenai berlanjutnya dukungan AS jika Trump mengambil kembali Gedung Putih pada November.

Zelenskyy menambahkan bahwa presiden Amerika Serikat harus "tanpa kompromi dalam membela demokrasi, tanpa kompromi terhadap Putin dan rekan-rekannya.”

Presiden Ukraina tersebut mengatakan bahwa meskipun dia telah melakukan "pertemuan yang baik” dengan Trump sebelum invasi Rusia pada 2022, dia mengakui bahwa dia "tidak terlalu mengenal Trump” dan tidak dapat memprediksi tindakan Trump jika dia terpilih kembali sebagai presiden AS.

Presiden Ukraina menambahkan bahwa serangan udara Rusia yang menargetkan kota-kota Ukraina pada hari Senin (08/07) menewaskan 43 orang, meningkatkan jumlah korban tewas dari 37 orang.

rs/ha (AFP, AP, dpa, Reuters)