1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

KTT Uni Eropa-Amerika Selatan Berakhir

17 Mei 2008

Presiden Venezuela Hugo Chavez tampaknya berusaha menenangkan diri setelah pertemuan puncak Uni Eropa dengan negara-negara Amerika Selatan tidak membuahkan banyak hasil.

Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Venezuela Hugo Chavez di KTT Uni Eropa-Amerika Selatan
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Venezuela Hugo Chavez di KTT Uni Eropa-Amerika SelatanFoto: AP

60 delegasi dari negara-negara Amerika Selatan, Karibia, dan Eropa di ibu kota Peru, Lima sejak awal jelas merancang tujuan pertemuan mereka, yaitu berupaya keras mengentaskan kemiskinan, bersama mengatasi perubahan iklim, dan mendukung penggunaan energi terbarukan.

Namun para pemimpin negara yang hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi Uni Eropa dan Amerika Selatan tidak dapat menetapkan bagaimana tujuan tersebut dapat dicapai. Pasalnya, negara-negara yang hadir dalam pertemuan itu punya latar belakang berbeda, yaitu negara industri dan negara berkembang, yang memiliki kepentingan berbeda.

Menutup pertemuan tahunan yang kali ini sudah berlangsung lima kali, tidak terdapat kemajuan berarti dalam masalah perdagangan. Negara-negara Amerika Selatan saling menutup diri, demikian diungkapkan Komisaris Urusan Luar Negeri Uni Eropa Benita Ferrero-Waldner.

Lebih lanjut Ferrero-Waldner, "Hal ini tidak selalu mudah, karena negara-negara itu memiliki latar belakang perekonomian yang berbeda. Ada yang masih terbelakang, dan ada juga yang sudah maju. Jadi harus ada tawaran yang fleksibel. Kami juga mengharapkan sikap fleksibel dari negara-negara ini di masa depan. Kompromi harus dicapai.“

Satu-satunya yang berhasil dicapai Uni Eropa adalah kesepakatan kerja sama pembangunan dan kemitraan dengan negara-negara miskin di kawasan Karibia. Eropa dan Amerika Selatan juga sepakat untuk bersama mengentaskan kemiskinan. Di kawasan Amerika Selatan terdapat sekitar 47 juta orang yang hidup di bawah garis kemiskinan. Saat ini Uni Eropa merupakan pemberi dana bantuan terbesar untuk kawasan tersebut.

Sementara itu, tujuan konkret pembatasan emisi gas rumah kaca tidak secara jelas didefinisikan. Uni Eropa menawarkan paket bantuan perlindungan iklim yang sebenarnya mendukung proyek perlindungan iklim di Amerika Selatan. Paket bantuan itu berupa kredit sebagai imbalan agar negara kawasan Amerika Selatan melindungi hutannya.

Walaupun pertemuan di Lima tidak membuahkan banyak hasil, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa pertemuan raksasa semacam itu sangat penting. Dikatakannya, pertemuan bilateral merupakan landasan bagi tercapainya hubungan kerja sama yang baik. Sudah terlalu lama Asia dan Amerika Selatan tidak mendapatkan perhatian.

Angela Merkel mengatakan, "Saya pikir, tampaknya Amerika Selatan menaruh harapan besar bagi kemitraan dengan Eropa. Kami diminta untuk mewujudkannya.“

Presiden Venezuela Hugo Chavez menggunakan pertemuan di Lima sebagai arena untuk menyerang Eropa dan lawan politiknya di Amerika Selatan seperti Presiden Kolombia Alvaro Uribe. Sebaliknya Uribe menuding Chavez mendanai teroris berhaluan Marxis di Kolombia. Hugo Chavez juga meminta maaf kepada Kanselir Jerman Angela Merkel. Chavez tidak bermaksud menghina Merkel dengan menyandingkan Merkel dengan Hitler. (ls)