Partai konservatif Nea Dimokratia (Demokrasi Baru) pimpinan Kyriakos Mitsotakis berhasil merebut mayoritas mutlak, menumbangkan pemerintahan PM Alexis Tsipras. Partai ultra kanan gagal masuk parlemen.
Iklan
Dengan lebih dari 90 persen suara dihitung, Nea Dimokratia pimpinan Kyriakos Mitsotakis (foto artikel) diproyeksikan memenangkan sekitar 40 persen suara pada pemilu parlemen hari Minggu (7/7). Sedangkan partai pemerintah Syriza dari Perdana Menteri Alexis Tsipras hanya mengumpulkan sekitar 31,5 persen suara.
Karena aturan khusus dalam sistem pemilu Yunani, Nea Dimokratia akan merebut sedikitnya 155 dari seluruhnya 300 kursi di parlemen Yunani. Dengan kemenangan itu, Kyriakos Mitsokakis akan memerintah dengan mayoritas mutlak.
PM Alexis Tsipras segera mengakui kekalahan lawannya Minggu malam. "Kami menerima vonis rakyat," kata Tsipras.
"Kami telah mengambil keputusan sulit untuk membawa Yunani ke sini hari ini dan membayar harga politik yang besar," kata Tsipras, merujuk pada penanganannya terhadap krisis utang Yunani yang menjerumuskan negara itu dalam krisis ekonomi parah.
Partai kiri Syriza tahun 2015 memenangkan pemilu dengan janji-janji anti-penghematan menentang dikte Uni Eropa. Namun, euforia kemenangan itu sirna dalam satu tahun terakhir, setelah Tsipras menaikkan pajak untuk membayar kembali utang Yunani.
Pemilih kecewa pada pemerintahan kiri
Kyriakos Mitsotakis, politisi 51 tahun yang berasal dari lingkungan elit Yunani, dalam kampanye menjanjikan akan membawa kembali investasi asing dan memerangi korupsi yang meluas di kalangan birokrasi.
Dalam pernyataan pertamanya setelah memenangkan pemilu, pria lulusan Universitas Harvard itu berjanji membawa pertumbuhan ekonomi, lapangan pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik bagi warga Yunani.
"Siklus yang menyakitkan telah ditutup," kata Mitsotakis dalam pidato yang disiarkan di televisi. "Aku tidak akan gagal menghormati harapan kalian," tandasnya. Dia juga mengimbau pada ratusan ribu warga Yunani yang beremigrasi selama krisis keuangan untuk kembali ke negaranya.
Ultra kanan tersingkir dari parlemen
Nea Dimokratia diprediksikan merebut antara 155 sampai 167 kursi dari 300 kursi di parlemen. Syriza akan menjadi fraksi oposisi terbesar dengan sekitar 80 kursi.
Partai MeRA25 pimpinan mantan Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis diprediksi merebut sampai 14 kursi. Gerakan untuk Perubahan Kiri-tengah KINAL diperkirakan memenangkan 6 hingga 8 persen suara dan Partai Komunis KKE 5 sampai 7 persen suara.
Partai ultra kanan Chrysi Avgi gagal menembus ambang batas 3 persen yang diperlukan untuk masuk parlemen. Pada pemilu 2015, Chrysi Avgi masih merebut 7 persen suara dan mendapat 18 kursi.
hp/na (rtr, afp, ap)
7 Langkah Untuk Atasi Krisis Yunani
Sejumlah pakar ekonomi kenamaan mengajukan sejumlah usulan tindakan untuk atasi krisis utang Yunani. Tidak mudah dijalankan di negara yang miskin infrastruktur ekonomi dan dijirat erat korupsi yang menggurita itu.
Foto: Reuters/Y. Behrakis
Berantas Korupsi
Langkah pertama dan yang paling logis adalah memberantas korupsi yang sudah menggurita di Yunani. Dalam indeks korupsi 2014 yang disusun Tranparency International Yunani berada di posisi ke 80 dari 175 negara di dunia. Tingkat korupsi rata-rata mencapai 24 persen dan lebih dari 60 persen pejabat mengaku sedikitnya satu kali dalam karirnya menerima uang sogokan.
Foto: Fotolia/Elnur
Perangi Penggelapan Pajak
Ekonomi Yunani juga tumbang gara-gara tingginya kasus pengemplang pajak. Nikos Lekkas, direktur audit pajak Yunani pada 2012 menaksir kerugian pemasukan negara akibat penggelapan pajak mencapai 40 hingga 45 milyar Euro per tahun. Sebagai ilustrasi, Yunani tahun ini ajukan permohonan kredit darurat sebesar 49 milyar Euro untuk atasi krisis.
Foto: picture-alliance/dpa
Reformasi Sistem Pensiun
Sistem pensiun di Yunani adalah bom waktu, ujar Olivier Passet, direktor analisa ekonomi Xerfi. Jika tidak direformasi, sekitar 8 hingga 10 persen pendapatan nasional bruto akan tersedot untuk membayar pensiun. Selain itu, diusulkan agar jumlah pegawai negeri juga diciutkan dan efisiensinya ditingkatkan.
Foto: picture alliance/AA/A. Mehmet
Diversifikasi Ekonomi
Masalah terberat ekonomi Yunani adalah tidak adanya sektor ekonomi unggulan yang memiliki nilai tambah tinggi. Gabriel Colletis profesor dari universitas Toulouse Perancis mengatakan konsekuensinya, sulit melakukan diversifikasi ekonomi di Yunani. Sektor turisme yang jadi andalan, ambruk seiring krisis utang. Kini Yunani harus mulai membangun sektor ekonomi dengan nilai tambah tinggi.
Foto: Fotolia/kojin_nikon
Dongkrak Ekspor
Ini juga impian muluk. Defisit bisnis luar negeri Yunani rata-rata 20,5 milyar Euro setahun. Menurut Charles Wyplosz, profesor pada International and Development Studies di Jenewa, Yunani tidak serius dorong ekspor. Minyak zaitun buatan Yunani sulit tembus pasar internasional. Pemerintah di Athena harus menggelar promosi dagang lebih baik dan membantu perusahaannya tembus pasar luar negeri.
Foto: DW/D. Dimitrakopoulos
Menarik Investor Asing
Sama sulitnya dengan diversifikasi ekonomi adalah menarik masuknya investor asing. Tingginya kasus korupsi, kolusi dan nepotisme di Yunani sudah terkenal ke seluruh dunia. Untuk dapat menarik minat pemodal asing, Yunani mau tidak mau harus mereformasi seluruh struktur yang ada.
Foto: picture alliance/chromorange/Ohde
Perangi Brain Drain
Yang amat memprihatinkan adalah kaburnya warga terbaik Yunani ke luar negeri. Para akademisi dan cerdik pandai tidak temukan pekerjaan dengan gaji layak di negerinya sendiri. Tingkat pengangguran capai 27 persen dan separuhnya kaum muda di bawah 25 tahun. Pemerintah harus proaktif mendorong penciptaan lapangan kerja, jika tidak ingin terus terpuruk ke jurang krisis dan pemiskinan rakyat.