Kubu Prabowo Subianto meminta Komisi Pemilihan Umum menunda pengumuman hasil perhitungan suara hingga dua minggu ke depan untuk memberi waktu bagi penyelidikan atas apa yang mereka klaim sebagai terjadinya kecurangan.
Iklan
Komisi Pemilihan Umum (KPU) direncanakan mengumumkan hasil resmi hari Selasa (22/7). Hampir semua perhitungan dari lembaga jajak pendapat yang kredibel memperlihatkan bahwa Gubernur Jakarta Joko Widodo menang dengan selisih sekitar lima persen, dalam pemilihan paling ketat dan diwarnai kampanye hitam sepanjang sejarah Indonesia setelah reformasi.
“Yang kami minta adalah waktu untuk mempelajari (tuduhan-tuduhan). Saya pikir (langkah) kami cukup masuk akal,” kata adik laki-laki Prabowo sekaligus penasihat politik utamanya yakni Hashim Djojohadikusumo. Hashim percaya bahwa Prabowo adalah pemenang dalam pemilihan ini. (Baca: Prabowo Diminta Akui Kekalahan)
'Nyoblos' Capres Pilihan
Perang dingin di media sosial, berangkat dengan semangat ke tempat pemungutan suara, penghitungan cepat, pemilu kali ini tampak berbeda dari pemilu-pemilu sebelumnya. Lebih membuat penasaran dan dinanti.
Foto: Reuters
Tokoh bertolak belakang
Yang satu dari dunia militer, yang satunya lagi dulunya pengusaha mebel. Ketika nama Joko Widodo dicalonkan PDI Perjuangan, ia diduga akan bisa menang mudah. Namun dalam jajak-jajak terakhir, perbandingan suaranya dengan Prabowo Subianto terus mendekat.
Foto: ROMEO GACAD/AFP/Getty Images
Sebelum hari H
Media sosial jadi bulan-bulanan curahan hati para pendukung capres. Tak sekedar menyatakan dukungan, tak jarang pendukung berkampanye hitam, atau sekedar menumpahkan kekesalan terhadap pendukung lain. Perang antar pendukung bisa dilihat setiap hari terjadi di sosmed dalam bulan-bulan terakhir.
Foto: Twitter
Hari yang dinanti pun tiba
Sejak pagi hari jelang pemilu, petugas pemilihan duduk dekat kotak suara di tempat pemungutan suara di samping jalur kereta api, kawasan kumuh Jakarta.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Datang ke TPS
Akhirnya tiba juga hari yang dinanti. Pemilih menyalurkan suara mereka untuk calon yang mereka dukung. Setelah saling perang di sosial media gara-gara beda dukungan capres, apakah dalam kehidupan nyata mereka kembali berteman?
Foto: Reuters
'Nyoblos'
Sambil menggendong bocah, seorang ibu memberikan suaranya di Tempat Pemungutan Suara TPS, Menteng, Jakarta Pusat, dimana Joko Widodo dan istrinya Iriana juga memberikan suara.
Foto: Reuters
Pesta demokrasi
Dari Sabang sampai Merauke, mendapat kesempatan untuk menyalurkan suara mereka. Demikian pula dengan pemilih di mancanegara yang sudah terlebih dahulu memberikan suaranya, baik secara langsung maupun lewat pos.
Foto: picture-alliance/dpa
6 foto1 | 6
Sebelumnya, KPU telah menegaskan bahwa mereka tidak akan menunda pengumuman sebagaimana diminta kubu Prabowo. Lebih dari 250 ribu polisi dikerahkan untuk menjaga keamanan di negara demokrasi ketiga terbesar dunia ini.
Kubu Prabowo sendiri menyatakan bakal menolak hasil KPU, dan sebelumnya bahkan menyatakan akan mengerahkan ratusan ribu orang untuk berdemo di depan kantor komisi itu, untuk apa yang ia sebut “mengamankan“ hasil pemilu. Namun berbagai kalangan melihatnya sebagai bentuk tekanan politik.
Selain pengerahan massa pada saat pengumuman KPU, kubu Prabowo juga mengatakan bakal menolak hasil pemilu dan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi dengan alasan telah terjadi kecurangan.