1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

'Kudeta Militer' Menggulingkan Mugabe?

15 November 2017

Militer Zimbabwe membantah telah melakukan kudeta. Upaya menempatkan Presiden Mugabe sebagai tahanan rumah dianggap "proyek demokrasi nasional". Beredar kabar bahwa Grace Mugabe telah meninggalkan Zimbabwe.

Simbabwe Krise Straßenszenen aus Harare
Foto: Reuters/P. Bulawayo

Situasi di rumah pribadi presiden Zimbabwe, Robert Mugabe di ibu kota Zimbabwe, Harare, Rabu (15/11) dini hari mencekam. Saksi mata seperti dikutip AFP menyebut telah mendengar suara tembakan berkali-kali. "Dari arah rumahnya (Mugabe), kami mendengar sekitar 30 atau 40 tembakan selama 3 sampai 4 menit pada pukul 2 pagi."

Lewat siaran televisi nasional Zimbabwe, ZBC, militer mengaku telah mengambil alih kekuasaan. Ini dilakukan dengan menargetkan ‘para kriminal' yang berada di sekitar Presiden Mugabe, dan memastikan bahwa pemimpin berusia 93 tahun tersebut bersama keluarganya dalam kondisi "sehat dan aman".

"Kami hanya menyasar pelaku kriminal di sekitarnya (Mugabe) yang melakukan tindak kejahatan dan menyebabkan negara menderita secara sosial dan ekonomi, untuk membawa mereka ke hadapan hukum," ujar Mayor Jenderal SB Moyo, Kepala Bidang Logistik dalam siaran televisi. "Begitu kami menyelesaikan misi ini, situasi akan kembali normal."

Tentara berjaga di sekitar tank memblokade jalan ke kantor pemerintahan, parlemen dan pengadilan di pusat kota HarareFoto: Reuters/P. Bulawayo

Namun situasi normal tampaknya masih jauh dari realita di Harare. Tentara terlihat telah memblokade jalan utama di ibu kota Zimbabwe itu dan mengusai gedung-gedung pemerintahan. Pergerakan militer ini berlangsung setelah Zanu-PF, partai berkuasa yang dipimpin Grace, istri Mugabe, menuduh pimpinan militer telah berkhianat dan memunculkan spekulasi bahwa kudeta sedang berlangsung.

Juru bicara militer membantah telah melakukan kudeta. Presiden Mugabe dan keluarganya yang menjadi tahanan rumah dijamin keamanannya. Presiden Afrika Selatan,Jacob Zuma mengonfirmasi bahwa ia telah berbicara dengan Presiden Robert Mugabe, Rabu pagi yang mengakui bahwa ia sedang terkurung di rumahnya namun keadaannya baik.

Namun beredar isu bahwa Grace Mugabe telah melarikan diri ke Namibia, negara tetangga ZImbabwe.  Nick Mangwana, perwakilan partai Zanu-PF di Inggris menyebutkan kepada BBC bahwa ia mendengar kabar bahwa Ibu Negara Zwimbabwe tak lagi berada dalam negeri. 

Presiden Mugabe bersama panglima Chiwenga dalam acara militerFoto: picture-alliance/ZumaPress

Ketidaktenangan di Zimbabwe sebenarnya telah terasa sejak Senin (13/11), ketika Chiwenga, Panglima Pasukan Pertahanan Zimbabwe mencetuskan bersedia turun tangan mengakhiri 'pembersihan pendukung' Emmerson Mnangagwa. Pekan lalu, Mugabe memecat wakil presidennya, Mnangagwa, tentara veteran yang populer di kalangan militer aktif Zimbabwe.

 

Ia dijuluki "The Crocodile" dan sempat difavoritkan sebagai sosok yang cocok untuk menggantikan Mugabe. Pemecatannya diduga dilakukan untuk membuka jalan lebar bagi istri Mugabe, Grace untuk menduduki posisi tersebut. Begitu dipecat, Mnangagwa melarikan diri, namun dikabarkan ia kemungkinan siap untuk kembali ke Zimbabwe untuk mengambil alih peran kepemimpinan di negara tersebut, demikian laporan Associated Press.  

ts/hp (reuters, afp, ap, the independent)