Lobi Indonesia Jadi Isi Kuliah Publik Dubes Havas di Jerman
13 Juni 2019
Keahlian Indonesia dalam lobi internasional serta peran Indonesia dalam masalah lingkungan dunia menjadi sorotan saat Duta Besar Indonesia Arif Havas Oegroseno memberi kuliah umum di Technische Hochschule Köln, Jerman.
Iklan
Meski Indonesia masih baru 73 tahun merdeka, namun dalam sejarahnya Indonesia telah ikut berperan dalam menciptakan perdamaian dunia. Sejarah dan peran bangsa ini menjadi pembuka kuliah umum yang dibawakan Duta Besar Indonesia untuk Jerman Arif Havas Oegroseno, Rabu (12/06).
"Bahkan dari mulai dasar negara Indonesia, kami sudah mengedepankan usaha lobi ke dunia internasional tanpa keberpihakan untuk menciptakan perdamaian dunia,” kata duta besar lulusan Harvard Law School itu, sembari mengutip pembukaan UUD 1945 yang berbunyi ‘ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial'. "Lobi internasional sangat lah penting untuk memperoleh pengakuan dan kedaulatan dari negara lain,” ujarnya.
Di depan puluhan mahasiswa Institut Teknologi dan Manajemen Sumberdaya di Wilayah Tropis dan Subtropis, Technische Hochschule Köln, Jerman, ia juga menambahkan kemampuan Indonesia dalam melobi dunia internasional terbukti saat negara dapat menambah wilayah teritorial dan yuridiksi kedaulatan NKRI pada Konvensi Hukum Laut PBB tahun 1982. "Saat itu kami menambah wilayah teritori kami tanpa mengerahkan tentara satu pun, tapi dengan mengirimkan para diplomat dan pengacara,” katanya.
Ranking Universitas Paling Digemari di Jerman
Di antara negara-negara non Inggris, Jerman memiliki sederet universitas terbaik di dunia. Inilah ranking universitas yang paling digemari mahasiswa asing, termasuk dari Indonesia.
Foto: Peter Himsel
10. Universitas Köln
Kuliah di kota yang menggelar pesta karnaval terbesar di Jerman setiap tahunnya? Siapa yang tidak mau. Terlebih penduduk Köln disukai dengan gayanya yang santai. Kedekatan kota ini dengan kota-kota besar Eropa juga menjadi nilai plus: Amsterdam, Brussel, Paris dan Düsseldorf dapat dicapai cuma dalam waktu kurang dari tiga jam dengan kereta.
Foto: picture-alliance/dpa
9. Universitas Johann Wolfgang Goethe, Frankfurt am Main
Universitas yang dibaiat dengan nama penyair terbesar Jerman itu dikenal sebagai rumahnya mazhab Frankfurt - sebuah aliran filsafat yang lahir dari rahim Institut Penelitian Sosial di Universitas Frankfurt. Kota ini lantaran parasnya juga sering disebut sebagai "Mainhattan," yang merujuk pada Manhattan di New York. Frankfurt adalah jantung keuangan Jerman.
Foto: Goethe Universität Frankfurt
8. Universitas Duisburg-Essen
Dengan 37.000 mahasiswa, Universitas Duisburg-Essen adalah salah satu lembaga pendidikan terbesar di Jerman. Universitas yang menggabungkan institusi pendidikan tinggi di dua kota ini, Duisburg dan Essen, berdiri di kawasan paling padat penduduk di Jerman.
Foto: Klaus Lemke/SSC
7. Universitas Heidelberg
Didirikan tahun 1364, Universitas Heidelberg adalah lembaga pendidikan tinggi tertua di Jerman. Selain reputasinya yang mendunia, universitas ini juga menggiurkan buat mahasiswa asing karena keindahan paras kota Heidelberg. Kota ini juga menjadi pusat penelitian Astrofisika dan kanker.
Foto: picture-alliance/dpa
6. Universitas Humboldt, Berlin
Serupa dengan Heidelberg, Universitas Humboldt juga termasuk yang tertua di Jerman. Reputasi lembaga pendidikan yang berdiri di pusat kota Berlin ini antara lain didapat karena kiprah lulusannya, Otto von Bismarck, Heinrich Heine, Robert Koch dan aktivis HAM Amerika Serikat W.E.B. Dubois.
Foto: picture-alliance/dpa
5. Universitas Teknik Berlin
Ibukota Jerman ini tidak cuma menarik minat wisatawan, tetapi juga mahasiswa asing. Universitas Teknik atau TU Berlin memiliki reputasi sebagai wadah pendidikan di bidang teknik nomer wahid di Jerman. Terlebih dibandingkan München atau Hamburg, Berlin lebih unggul perihal biaya hidup yang terjangkau.
Foto: TU Berlin/Dahl
4. RWTH Aachen
Barangkali RWTH adalah satu dari sedikit universitas di Jerman yang memiliki reputasi mendunia. Salah satu lulusannya adalah bekas Presiden Indonesia, Bacharudin Jusuf Habibie yang mempelajari teknik penerbangan dan lulus dengan predikat terbaik.
Foto: Peter Winandy
3. Universitas Teknik München
Ibukota negara bagian Bayern ini memiliki dua universitas elit, salah satunya adalah Universitas Teknik München. Menurut pihak universitas, satu dari lima mahasiswa datang dari luar negeri. Namun ketika TU München memiliki reputasi mendunia perihal kualitas pendidikan, biaya hidup di kota München tergolong yang paling mahal di Jerman.
Foto: Albert Scharger
2. Universitas Ludwig-Maximilians München
Universitas lainnya di München yang mendapat predikat elit adalah Universitas Ludwig Maximilians. Selain salah satu yang tertua, universitas ini juga dikenal sebagai salah satu yang terbaik di Jerman. Sekurangnya 34 pemenang hadiah nobel pernah mengecap pendidikan di universitas ini.
Foto: picture-alliance/dpa
1. Freie Universität Berlin
FU Berlin didirikan 1948 di Berlin Barat sebagai jawaban atas Universitas Humboldt yang berlokasi di Timur. Kendati tergolong muda, FU Berlin sudah dikenal sebagai lembaga pendidikan yang menawarkan kualitas dan fasilitas pendidikan terbaik di Jerman.
Foto: Peter Himsel
10 foto1 | 10
Pemilu 2019, prestasi dunia
Dalam kuliah umum bertajuk ‘Arsitektur kelembagaan dan implementasi hubungan multilateral dan tindakan nasional menuju pembangunan berkelanjutan - dalam kasus khusus Indonesia' tersebut Havas juga membahas soal penyelenggaraan Pemilu 2019 lalu. "Semua dalam satu hari,” ujarnya merujuk pada proses pencoblosan lima surat suara di 810.329 TPS bagi 192.866.254 Daftar Pemilih Tetap (DPT). "Ini adalah pemilu yang paling rumit di dunia, namun kami berhasil menjalani,” tambahnya.
Selain itu Havas juga membahas tantangan yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia seperti penangkapan ikan ilegal, permasalahan sampah serta perubahan iklim. Menurutnya Indonesia kini sangat tegas terhadap nelayan asing yang secara administratif melanggar hukum. Terbukti sudah lebih kurang 503 kapal nelayan asing ditenggelamkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan sejak tahun 2014. Hal itu pun membuat peserta kuliah umum terkejut dan melepas tawa.
Peran Indonesia dan isu lingkungan
Untuk permasalahan sampah "kini kami punya model baru, yaitu investasi dari luar negeri. Kami sudah bekerja sama dengan salah satu perusahaan di Jerman. Mereka berinvestasi di salah satu kota kecil di Jawa Timur sebesar lima juta Euro. Dana tersebut digunakan untuk memberdayakan masyarakat mengelola sampah,” ujar Havas. Menurutnya sistem ini terbilang sudah sukses dan pemerintah Indonesia berencana mengadopsi hal serupa di kota-kota lain.
Ia juga menerangkan bahwa pemerintah Indonesia terus berkomitmen pada Persetujuan Paris yang mengawal pereduksian emisi karbon dioksida. Menurutnya kini pemerintah banyak hasilkan produk kebijakan yang mendukung persetujuan tersebut. Ia membeberkan dokumen Kontribusi Secara Nasional (NDC) di depan kuliah umum. "Kami berupaya mengurangi emisi sebesar 29% dengan upaya sendiri dan menjadi 41% jika ada kerja sama internasional dari kondisi tanpa ada aksi pada tahun 2030,” katanya.
Indonesia Jadi Ladang Sampah, Kebijakan Harus Diperketat
Setelah Cina pada tahun 2018 melarang seluruh importasi plastik, negara-negara berkembang, salah satunya Indonesia, menerima banyak kiriman sampah plastik yang tercemar yang sulit atau tidak mungkin didaur ulang.
Foto: Prigi/Ecoton
Kiriman sampah ilegal
Desa Bangun di Mojokerto, Jawa Timur, mendapat selundupan ribuan ton sampah dan limbah berbahaya beracun setiap bulan. Setidaknya hal itulah yang diungkapkan oleh koalisi lingkungan setempat kepada media The Australian. Tumpukan sampah tersebut terdiri dari plastik supermarket, kemasan susu dari karton, hingga kaus kaki.
Foto: Prigi/Ecoton
Cina larang impor plastik, Indonesia jadi sasaran
Australia menjadikan Indonesia sebagai tujuan ekspor sampah terbesar setelah Cina melarang importasi sampah plastik tahun 2018. Dari data Greenpeace, pengekspor sampah plastik terbesar ke Indonesia adalah Inggris dengan 67.807 ton antara Januari dan November 2018, diikuti oleh Jerman dengan 59.668 ton dan Australia dengan 42.130 ton.
Foto: Prigi/Ecoton
Celah kebijakan
LSM Balifokus mengklaim bahwa peraturan Menteri Perdagangan tahun 2016 tentang impor limbah tidak berbahaya dan beracun memungkinkan pihak-pihak tertentu untuk menyelundupkan limbah "yang tidak dibutuhkan" ke Indonesia.
Hal ini memungkinkan impor plastik, logam dan kertas untuk mendukung industri lokal, hanya dengan persetujuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan saja.
Foto: Prigi/Ecoton
Salah kelola
"Celah ini telah digunakan (oleh beberapa perusahaan) untuk mengimpor limbah plastik berbahaya, eksportir dilaporkan telah memasukkan sampah plastik yang tidak dapat didaur ulang ke dalam paket impor," kata Insinyur Lingkungan Balifokus Yuyun Ismawati. Menurut Balifokus, 25 hingga 40 persen limbah impor di Jabodetabek dan Jawa Timur dikelola secara salah (dibuang di ladang terbuka atau dibakar).
Foto: Prigi/Ecoton
Ubah mata pencaharian
Sawah-sawah di Desa Bangun berubah jadi ladang sampah. Masyarakat beralih profesi menjadi pemulung sampah untuk disetor kepada pabrik tahu yang menggunakannya untuk bahan pembakaran. Produsen tahu memilih sampah karena harganya lebih murah dibanding kayu. Namun, efek asap dan polusinya lebih jauh berbahaya.
Foto: Prigi/Ecoton
Konvensi Basel akan bantu negara penerima sampah?
Sebelumnya sejumlah 187 negara pada 10 Mei 2019 telah memutuskan untuk mengendalikan krisis perdagangan plastik di Konvensi Basel. Amandemen dalam Perjanjian Basel akan meminta eksportir untuk memperoleh persetujuan dari negara penerima sebelum limbah yang tercemar, bercampur atau sampah plastik yang tidak dapat didaur ulang dikirim ke negara tujuan. yp/hp (asiaone, antara, dailymail)